masyarakat adat
191 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Rakyat Sulawesi Tengah : Asal Usul Batu Bagga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Impalak adalah seorang anak yang tinggal di sebuah kampung pesisir Sulawesi Tengah. la tinggal bersama ayahnya yang bernama Intobu. Mereka hidup sangat miskin. Sehari-hari, Impalak membantu ayahnya menangkap ikan di laut dengan menggunakan perahu. Intobu selalu mengajarkan Impalak untuk bekerja keras dan pantang menyerah. Saat mereka mencari ikan, terkadang cuaca buruk menghadang mereka, tetapi Intobu mengajarkan Impalak agar tidak mudah menyerah. Kondisi kehidupan mereka yang miskin membuat Impalak jenuh dan timbul keinginannya untuk merantau. Namun, berulang kali ia merasa tak tega meninggalkan ayahnya yang sudah tua renta. “Ayah, aku ingin merantau untuk mernperbaiki kehidupan kita ini.” kata Impalak. Intobu sangat berat membiarkan anaknya pergi. Namun, melihat kesungguhan Impalak, akhirnya Intobu mengizinkannya. Impalak sangat gembira. la memutuskan untuk segera berangkat dengan menggunakan perahu bagga (layar). Tahun demi tahun berlalu, Impalak belum juga kembali ke kam...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tadulako Bulili
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Tadulako Bulili merupakan cerita rakyat dari daerah Sulawesi Tengah. Mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili. Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove. Tadulako dalam bahasa daerah Sulawesi Tengah berarti Panglima perang. Tugas Tadulako adalah menjaga keamanan desa dari serangan musuh. Alkisah pada jaman dahulu, Raja Sigi tertarik dengan kecantikan seorang gadis yang tinggal di desa Bulili. Raja Sigi kemudian menikahinya. Setelah menikah, Raja Sigi kemudian tinggal selama beberapa hari di desa Bulili. Tak lama kemudian, Raja berpamitan pergi karena harus mengurus kerajaannya, sementara istrinya yang tengah mengandung ditinggalnya di desa Bulili. "Maaf adinda, kanda tak bisa lama-lama tinggal disini. Kanda harus mengurus kerajaan." kata Raja Sigi pada istrinya. "Tetapi aku tengah hamil kanda. Tak bisakah kanda menunggu hingga bayi kita lahir?" istrinya meminta Raja Sigi un...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Monuni
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Monuni merupakan suatu bentuk rangkaian ritual adat menempatkan seorang bayi dalam buaian atau ayunan. Tradisi ini dilakukan turun-temurun oleh masyarakat Buol, yang hingga saat ini masih terus dipertahankan. Maksud dan tujuan pelaksanaan adat Monuni yaitu sebagai bentuk harapan kepada sang anak agar mendapatkan kehidupan yang baik dan dijauhkan dari setiap masalah serta marabahaya. Secara khusus, harapan upacara ini dilaksanakan untuk menghindari hal-hal buruk seperti penyakit.

avatar
Widra
Gambar Entri
Situs Tunduwanua
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Tengah

Situs Tunduwanua ini terletak di Desa Hanggira , kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso. Letak situs ini berada di atas bukit Tunduwanua pada ketinggian 1272 mdpl. Bagi masyarakat setempat Tunduwanua berarti "Punggung kampung". Oleh para ahli, situs ini di duga sebagai pemukiman masa lalu. Hal ini di dukung dengan temuan menhir yang berfungsi sebagai umpak rumah adat tambi. Menhir di Situs Tunduwanua letaknya perpola, dengan bentuk segi empat dengan jumlah empat buah menhir dengan ukuran, rata- rata tinggi 106 cm dan lebar 60 cm, dengan jumlah menhir sebanyak 21 buah. Tidak hanya menhir, di situs ini juga ditemukan Lumpang yang merupakan alat rumah tangga yang berfungsi untuk menumbuk biji-bijian dan Batu Dakon yang berfungsi untuk menghitung hari di masa lalu. Selain itu juga terdapat arca yang berjumlah dua buah. Salah satunya adalah arca yang oleh masyarakat setempat di kenal dengan nama arca Buangke. Arca Buangke melambangkan seorang perempuan, pada bagian wajah terdapa...

avatar
Widra
Gambar Entri
Arca Loga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Tengah

Lokasi Arca Loga berada di lingkungan jalan Produksi, Desa Pada, Kecamatan Lore Selatan. Loga dalam arti masyarakat setempat adalah patung yang menerawang di tengah padang, sehingga lokasi arca tersebut dinamakan Padang Loga. Arca Loga berjumlah 1 buah, dengan posisi Arca Loga tidak berdiri tegak dengan posisi miring ke sebelah Barat dan menghadap ke sebelah Selatan dengan bagian wajah yang dilengkapi mata yang berbentuk lonjong, hidung yang lebar, dan telinga serta kepala berbentuk lonjong.

avatar
Widra
Gambar Entri
Sorangga
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Tengah

Sorangga atau Tombak Ikan merupakan salah satu jenis alat penangkapan ikan yang dahulu sering digunakan untuk menangkap ikan oleh masyarakat baik pada perairan dangkal maupun perairan dalam. Sorangga ini merupakan alat perikanan tradisional yang dipergunakan untuk menangkap ikan dengan cara gerakan cepat dan menusuk ke air. Alat ini digunakan para nelayan pada jaman dahulu dan saat ini mungkin sudah sangat jarang orang yang masih menggunakannya untuk menangkap ikan. Tombak/Sorangga ini terbuat dari bambu bulat berukuran kecil, pada bagian ujungnya diberikan lempengan besi yang diruncingkan dan berkait serta bermata tiga sebagai mata tombak. https://twitter.com/yakubudaya

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Pamonte
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Pamonte adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Tarian ini menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari wanita dengan berpakaian layaknya para petani pada umumnya. Tari Pamonte merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan seni dan festival budaya. Menurut sejarahnya, Tari Pamonte sudah ada dan dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah sejak tahun 1957. Tarian ini diciptakan oleh salah satu seniman besar dan merupakan putra asli daerah Sulawesi Tengah, bernama Hasan. M. Bahasyua. Tari Pamonte ini terinspirasi dari aktivitas dan kebiasaan para gadis-gadis Suku Kaili saat menyambut masa panen padi tiba. Karena pada zaman dahulu masyarakat Suku Kaili mayoritas berprofesi sebagai petani,maka biasanya mereka menyambut musim panen tersebut dengan gem...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Dero
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Dero adalah sebuah tarian yang dilakukan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama-sama, yang melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tari Dero atau Madero berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamona yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tarian ini cukup sederhana dan biasanya dilakukan di daerah atau lapangan yang luas. Dalam pertunjukan tarian Dero diiringi oleh musik tradisional Nggongi dan Ganda.[3] Terdapat juga pengiring vokal Tari Dero yang bertugas untuk menyanyikan syair atau sebuah pantun. Namun, seiring dengan perkembangan zaman alat musik yang digunakan pun tidak harus Nggongi atau Ganda. Alat musik modern seperti Organ Tunggal juga bisa menjadi pengiring Tarian Dero.

avatar
Widra
Gambar Entri
Arca Maturu
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Tengah

Arca Maturu adalah salah satu peninggalan kebudayaan megalit yang berada di Desa Bewa, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Arca Maturu merupakan salah satu patung megalit yang terbesar yang berada di Situs Suso, Lembah Bada. Arca ini oleh masyarakat setempat disebut dengan arca Maturu atau arca tidur. Arca Maturu terbuat dari batu andesit berwarna hitam, dengan ukuran arca tinggi 380 cm, lebar 104 cm dan ketebalan 47 cm. Arca ini mempunyai kepala lonjong dengan ukuran panjang kepala 135 cm dan pada bagian kepala terdapat goresan menyerupai topi. Pada bagian wajah terdapat dua buah mata sipit, hidung memanjang, dua buah telinga. Sedangkan bagian badan terdapat tangan dua buah, jari 5 buah, kedua tangan terlipat di bawah perut, kemaluan yang berbentuk kemaluan laki-laki. https://twitter.com/yakubudaya

avatar
Widra