Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah
Tadulako Bulili
- 4 Februari 2021

Tadulako Bulili merupakan cerita rakyat dari daerah Sulawesi Tengah.

Mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili.

Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove.

Tadulako dalam bahasa daerah Sulawesi Tengah berarti Panglima perang.

Tugas Tadulako adalah menjaga keamanan desa dari serangan musuh.

Alkisah pada jaman dahulu, Raja Sigi tertarik dengan kecantikan seorang gadis yang tinggal di desa Bulili.

Raja Sigi kemudian menikahinya.

Setelah menikah, Raja Sigi kemudian tinggal selama beberapa hari di desa Bulili.

Tak lama kemudian, Raja berpamitan pergi karena harus mengurus kerajaannya, sementara istrinya yang tengah mengandung ditinggalnya di desa Bulili.

"Maaf adinda, kanda tak bisa lama-lama tinggal disini. Kanda harus mengurus kerajaan." kata Raja Sigi pada istrinya.

"Tetapi aku tengah hamil kanda. Tak bisakah kanda menunggu hingga bayi kita lahir?" istrinya meminta Raja Sigi untuk lebih lama tinggal.

"Maaf adinda, urusan kerajaan tak bisa ditunda." Raja Sigi memberi alasan.

Istri Raja Sigi mengalah, walau sebenarnya ia sangat kecewa dengan sikap Raja Sigi yang meninggalkannya dalam keadaan hamil.

Sepeninggal Raja Sigi, akhirnya istri raja pun melahirkan seorang bayi perempuan.

Kendati mengetahui istrinya telah melahirkan, namun Raja Sigi tidak kunjung datang menemui serta menafkahi istrinya.

Hal ini menyebabkan para pemuka dan tokoh masyarakat di desa Bulili merasa kasihan dengannya.

Mereka tidak tega melihat istri seorang raja tapi hidup miskin.

Istri Raja harus menghidupi anaknya sendirian.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mengirimkan Tadulako yang bernama Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggungjawaban Raja Sigi.

"Kasihan istri raja, ia harus menghidupi anaknya sendirian padahal ia sangat miskin. Kita harus meminta pertanggunjawaban Raja Sigi kurang ajar." kata seorang tokoh masyarakat desa Bulili.

"Kita kirim saja Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi. Bagaimana Makeku & Bantaili, apa kalian berdua bersedia pergi ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggunjawaban Raja Sigi?" tanya tokoh masyarakat yang lain pada Makeku & Bantaili.

"Baik, kami berdua akan pergi ke kerajaan Sigi." kata Makeku menyanggupi mewakili rekannya.

Sumber : https://wow.tekape.id/tadulako-bulili-cerita-rakyat-sulawesi-tengah/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline