dongeng cerita rakyat
175 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Duyung yang Hilang di Dusun Batu Ruyung Bantaeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Bantaeng - Nama Dusun Batu Ruyung, Desa Karatuang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, konon berangkat dari cerita ruyung atau duyung. Legenda turun temurun yang dipercayai masyarakat hingga diabadikan menjadi nama sebuah dusun. Dusun Batu Ruyung tak jauh dari pusat Kecamatan, paling sekitar 4 sampai 5 kilometer dan bisa ditempuh selama 8 menit perjalanan. Akses menuju dusun juga mudah. Jalannya mulus, arus lalu lintas lancar yang dilengkapi petunjuk arah Legenda yang dipercayai masyarakat bukan sekadar cerita. Batu Ruyung memang berwujud bebatuan asli berukuran cukup esar yang terdapat di halaman rumah salah satu warga. Konon, tumpukan bebatuan itu jelmaan duyung yang akhirnya diabadikan menjadi nama daerah tersebut. Dulu, ada seekor duyung berada di sana lalu makelong-kelong atau bersyair sepanjang hari. Buah syairnya melahirkan kalimat syarat makna. Kelong-kelong ruyung kala itu mengisahkan kehidupannya yang malang. Sayang cerita rakyat ini tidak terlalu banya...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
La Maddukkellleng, Ksatria yang Memerdekakan Tanah Wajo dan Rakyat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

La Maddukkelleng lahi di Wajo, Sulawesi Selatan sekitar tahun 1700. Pada masa kecilnya hidup di lingkungan istana (Arung Matowa Wajo) Wajo.  Menginjak masa remaja ia diajak oleh pamannya mengikuti acara adu (sambung) ayam di kerajaan tetangganya Bone.  Namun pada waktu itu terjadi ketidak adilan penyelenggaraan acara tersebut di mana orang Wajo merasa dipihak yang teraniaya, La Maddukkelleng tidak menerima hal tersebut dan terjadilah perkelahian.  Ia lalu kembali ke Wajo dalam pengejaran orang Bone, lalu lewat Dewan Ade Pitue, ia memohon izin untuk merantau mencari ilmu.  Kemudian dia menikah dengan puteri Raja Pasir dan menjadi pewaris. Dia bersama pengikutnya terus menerus melawan Belanda.  Setelah sepuluh tahun La Maddukkelleng memerintah Pasir sebagai Sultan Pasir, datanglah utusan dari Arung Matowa Wajo La Salewangeng yang bernama La Dalle Arung Taa menghadap Sultan Pasir dengan membawa surat yang isinya mengajak kembali, karena Wajo dalam ancaman Bone.  La Maddukkelleng mengumpu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Kondo Buleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Kondo Buleng atau Kondobuleng adalah teater tradisional masyarakat penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Secara etimologis, kata Kondobuléng dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar, terbentuk dari dua kata. Kondo berarti bangau, sejenis burung yang berkaki, berleher, dan berparuh panjang. Burung ini pemangsa ikan, hidup di rawa-rawa atau di tempat berair, seperti tepi pantai atau sawah. Kata buléng ada yang mengartikannya “putih”, tapi dalam percakapan sehari-hari, kata “putih” berarti kébo’ dalam bahasa Makassar. Dalam Kamus Indonesia-Makassar (Arif, dkk: 1992), kata “putih” diterjemahkan kébo’. Teater rakyat Kondobuleng merupakan bentuk teater bernafaskan komedi satir. Teater ini dimainkan oleh lima orang memerankan tokoh nelayan, satu tokoh memerankan Kondobuleng (bangau putih), satu tokoh memerankan Pemburu, dan satu tokoh memerankan Pak Lurah. Dalam pertunjukannya, pemain menggunakan dialog, kostum dan properti sesuai perannya dengan diiringi oleh kelompok musik antara 5...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Menghidupkan Kembali Cerita Kebudayaan Pattallassang Gowa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

cerita rakyat

avatar
Fian Anawagis