Asal-usulCiamis adalah suatu daerah yang ada di Jawa Barat. Di sana ada tarian khas yang bernama "Ronggeng Gunung". Ronggeng Gunung sebenarnya masih dalam koridor terminologi ronggeng secara umum, yakni sebuah bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring. Penari utamanya adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang. Fungsi selendang, selain untuk kelengkapan dalam menari, juga dapat digunakan untuk menggaet lawan (biasanya laki-laki) untuk menari bersama dengan cara mengalungkan ke lehernya. Ada beberapa versi tentang asal-usul tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Ciamis Selatan (masyarakat: Panyutran, Ciparakan, Burujul, Pangandaran dan Cijulang) ini. Versi pertama mengatakan bahwa Ronggeng Gunung diciptakan oleh Raden Sawunggaling. Konon, ketika kerajaan Galuh dalam keadaan kacau-balau karena serangan musuh, Sang Raja terpaksa mengungsi ke tempat yan...
Bahan: 1.000 ml santan 200 gram gula pasir, 2 lembar daun pandan setengah sendok teh garam, 350 gram tepung beras 50 gram tepung sagu 10 buah pisang raja yang tua daun pisang untuk pembungkus lidi untuk menyemat cara membuat: campur tepung beras, tepung sagu, dan santan, lalu aduk hingga rata. Didihkan sisa santan, gula pasir, daun pandan, dan masukkan larutan tepung beras. Aduk adonan hingga lembut dan masukkan potongan pisang raja. Ambil selembar daun pisang, kemudian masukkan dua sendok makan adonan, bungkus berbentuk tum, semat dengan lidi, dan kukus hingga matang. Bongko siap dihidangkan sebagai menu berbuka puasa.c
Bubur kanji rumbi adalah salah satu masakan khas Aceh yang sering ditemukan pada bulan Ramadhan. Biasanya bubur ini dimasak dalam dalam satu kuali besar dan dimakan bersama-sama warga sekitar untuk berbuka puasa. Berhubung di rumah ada sisa daging dari meugang, kami pun membuat bubur kanji rumbi ini. Cara membuatnya mudah kok, begini caranya: Bahan: - Beras 1 genggam (boleh ditambah)- 150 gram daging/ayam, potong kecil2 - 2 buah Kentang potong dadu - 2 buah wortel potong dadu - 100 gram udang, potong kecil2 Bumbu halus: -10 butir bawang merah - 1 ruas jahe - 1/2 sdt jintan bubuk - 1 sdt merica Bumbu Lain: - 3 biji cengkeh - 2 lbr daun pandan - 5 kapulaga - Garam Cara Membuat: 1. Cuci beras 2. Masak beras dengan air kira-kira 3 ruas jari dari permukaan beras, dididihkan, diaduk-aduk. 3. Bila beras mulai lembek masukkan daging dan udang 4. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, serta bumbu lainnya lalu aduk hingga bumbu merata. 5. Ketika beras sudah 3/4...
Budaya Jawa, China, dan Arab bertemu pada acara "Dugderan"½ Semarang, pawai yang menandai tepat satu hari sebelum Ramadhan, Minggu. Perpaduan tiga budaya tersebut terlihat dari sejumlah tarian dan busana dari para peserta pawai Dugderan yang dimulai dari Halaman Balai Kota Semarang Jalan Pemuda, Semarang. Acara pawai yang menyedot minat masyarakat itu, tidak hanya dimeriahkan tarian khas Kota Semarang, tetapi juga adanya aksi barongsai, rombongan sepeda "onthel"½, dan drumband dari Akpol setempat, kereta kencana yang dikendarai Wali Kota Semarang, prajurit berkuda, 80 warak ngendok, dan 80 bendi yang dikendarai para camat dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sepanjang jalan dari kawasan Balai Kota Semarang Jalan Pemuda menuju tempat tujuan pertama pawai Masjid Kauman, sekitar Pasar Johar, dipenuhi masyarakat yang ingin menyaksikan pawai dari dekat. Pawai tidak hanya berhenti di Masjid Kauman, tetapi juga diteruskan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). "...
Ritual Balimau Kasai atau mandi suci sehari sebelum bulan Ramadan di Riau, dinilai sudah banyak mengalami penyimpangan. Kini Balimau dijadikan ajang mencari pasangan oleh muda-mudi Riau. Tradisi yang sudah dikenal sejak lama ini merupakan kebiasaan warga Riau untuk mensucikan diri dan mandi dialiran Sungai Kampar, Riau. Dari Pekanbaru, lokasi ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekira satu jam atau 58 km. Bagi warga Balimau bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk (limau). Menurut kepercaayaan, jeruk yang dipakai untuk digunakan mandi Balimau Sakai adalah air bersih yang telah dicampur dengan bunga wangian yang dicampur dengan jeruk seperti jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas (pengharum rambut). Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Ritual Balimau Kasai di Kampar, Riau kon...
Kelayang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Indonesia. Dulu, Kelayang adalah nama sebuah desa yang dikenal dengan Keloyang, sedangkan Keloyang berasal dari Kolam Loyang. Konon, pada zaman dahulu kala, Kolam Loyang ini merupakan tempat sekumpulan bidadari dari kayangan yang bisa terbang melayang. Setiap malam bulan purnama, para bidadari tersebut datang ke Kolam Loyang itu untuk mandi. Suatu ketika, seorang Datuk dari Kerajaan Indragiri bernama Datuk Sakti menghiliri Sungai Keruh (sekarang Sungai Indragiri) untuk melihat keadaan rakyatnya. Karena kelelahan, ia pun beristirahat di bawah sebuah pohon di tepi Kolam Loyang. Tiba-tiba, sekumpulan bidadari yang hendak mandi di Kolam Loyang turun dari kayangan. Datuk Sakti terpana melihat kecantikan para bidadari itu. Ia kemudian berpikir untuk memperistri salah satu di antara bidadari itu. Dengan berbagai usaha, Datuk Sakti berhasil menikahi bidadari itu. Namun, akhirnya mereka berpisah. Apa saja usaha-usaha Datuk Sa...
Ketika tradisi ini masih dilakukan, Harimau Jawa masih sering di jumpai di hutan-hutan pinggir desa. Dan harimau-harimau itu sering mengganggu masyarakat, mereka sering memangsa hewan ternak milik para penduduk bahkan terkadang mereka memangsa manusia. Oleh sebab itu pemerintah menyuruh para petani untuk menangkap harimau-harimau tersebut kalau perlu di bunuh. Dan setiap harimau yang berhasil ditangkap, maka yang menangkapnya akan di beri imbalan 10 sampai 50 gulden, tergantung ukuran harimaunya. Para penduduk mulai menangkapi harimau-harimau untuk tradisi ini sejak Bulan Ruwah atau Bulan Puasa. Para penduduk memasang perangkap dihutan dengan umpan berupa kambing atau anjing. Kemudian harimau-harimau yang berhasil tertangkap dikurung dalam kandang dan menunggu untuk digunakan. Namun kemudian tradisi ini juga disinyalir sebagai salah satu penyebab punah-nya spesies Harimau Jawa, oleh sebab itu tradisi ini kemudian dilarang oleh Pemerintah Hind...
CERITA GUMANSALANGI Untuk mendalami kebudayaan sangihe, sebaiknya memahami sastera lisan sangihe, sastera lisan sangihe adalah salah satu bukti peninggalan kebudayaan sangihe masa lalu yang masih dilestarikan sampai saat ini. Dari beberapa sastera lisan sangihe yang paling melegenda adalah cerita Gumansalangi. Dari cerita tersebut kita dapat melihat keberadaan sangihe dari penduduk mula-mula sampai terbentuknya kerajaan-kerajaan yang menjadi dasar terbentuknya sebuah suku yang dinamakan suku sangihe . Kisah Gumansalangi sebagai penduduk mula-mula tergambar secara utuh dalam “ Tamo ” karena tam...
Rumah Lancang atau Pencalang merupakan nama salah satu Rumah tradisional masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Selain nama Rumah Lancang atau Pencalang, Rumah ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Lontik. Disebut Lancang atau Pencalang karena bentuk hiasan kaki dinding depannya mirip perahu, bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar mereka, dan jika dilihat dari jauh bentuk Rumah tersebut seperti Rumah-Rumah perahu (magon) yang biasa dibuat penduduk. Sedangkan nama Lontik dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas. Rumah Lancang merupakan Rumah panggung. Tipe konstruksi panggung dipilih untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir. Di samping itu, ada kebiasaan masyarakat untuk menggunakan kolong rumah sebagai kandang ternak, wadah penyimpanan perahu, tempat bertukang, tempat anak-anak bermain, dan gudang kayu, sebagai persiapan menyambut bulan puasa. Selain itu, pemb...