Ramayana Ballet merupakan sebuah perjuntukan yang diselenggarakan di lokasi Candi Prambanan. Berasal dari puisi, cerita hindu yakni Ramayana: The Legend of Prince Rama yang berasal dari India, namun ditampilkan dengan penari penari dan tarian tradisional khas jawa serta musik Jawa mempresentasikan kebudayaan lokal jawa yang menakjubkan. Menceritakan tentang perjalanan cinta antara Rama Wijaya, pangeran dari Kerajaan Ayodya dan Dewi Shinta, putri dari raja Kerajaan Mantili, Prabu Janaka yang berliku. Prabu Rahwana, raja dari Kerajaan Alengkadiraja yang mengira Shinta adalah inkarnasi dari pujangga hatinya yakni Dewi Widowati, menculik Dewi Shinta yang mengakibatkan pertengkaran antara Rama dan Hnuman, melawan Rahwana untuk menyelamatkan Shinta. Bagian yang paling menarik dari pertunjukan ini adalah pertunjukan tarian menggunakan api yang menegangkan.
Komposisi tari putri klasik gaya Yogyakarta yang dianggap sebagai pusaka dibawakan oleh sembilan penari puteri dan bertemakan cerita legenda, babad atau sejarah. Misalnya : - Bedhaya semang, yang merupakan pusaka Mataram, menggambarkan pertemuan leluhur antara Panembahan Senopati dan Ratu Kidul. Tari Bedhaya disebut Bedhaya sanga karena penarinya berjumlah sanga atau sembilan, sebuah komposisi tari kelompok puteri yang ditarikan oleh sembilan penari wanita. Tari bedhaya ini termasuk tarian putri yang halus, luhur, serta adiluhung, indah dan ritual. Melalui tari bedhaya para putri sultan dilatih dan ditanamkan pendidikan tentang etika, estitika dan kehalusan budi pekerti oleh sultan sebagai bekal hidup di lingkungan istana. Menurut Babad Nitik, Bedhaya adalah gubahan Kan...
Tari Bedhoyo Ketawang (Tarian yang percintaan antara raja Mataram dengan Ratu Kencanasari) Menurut kitab Wedbapradangga yang dianggap pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja ke-1 dan terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tari ini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakar gamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang. Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijaga ikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukan pada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahun sekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau " Tingalan Dalem Jumenengan ". Bedhoyo Ketawang tetap dipertunjukkan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana ke-XII (sekarang), hanya saja sudah terjadi pergeseran nilai filosofinya. Pertunjukan Bedhoyo Ketawan...
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari. Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Jemparingan, lomba panahan gaya Mataram yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta diselenggarakan di belakang Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, Selasa 24 Februari 2015. Jemparingan diselenggarakan setiap hari pasaran Selasa Wage untuk memperingati hari kelahiran Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. Setiap kali ada anak panah yang mengenai target, petugas akan membunyikan alat musik tradisional bonang sebagai penanda. Para peserta lomba wajib mengenakan busana adat jawa. Lomba ini menjadi ajang regenerasi pemanah tradisional. Regenerasi ini menjadi sangat penting karena kesempatan bagi pemanah tradisional untuk berkembang semakin sulit karena dihapuskannya panahan tradisional dari Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2012. Sumber Berita
Tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 16 Agustus malam. Dalam acara tersebut, dilakukan beberapa kegiatan seperti pembacaan sambutan dari Gubernur DIY, tahlilan dan doa bersama. Beberapa desa bahkan menambahkan kegiatan pembacaan mocopat. Mocopat merupakan seni pembacaan syair yang ditembangkan tanpa diiringi oleh instrumen musik, menggunakan bahasa Jawa dan biasanya bercerita tentang sejarah dan kejayaan kerajaan di Jawa. Sumber: http://blog.travelio.com/destination/tradisi-17an-di-berbagai-kota/
Sejarah Sekaten Pada tahun 1939 Caka atau 1477 M, Raden Patah selaku Adipati Kabupaten Demak Bintoro, dengan dukungan para Wali membangun Masjid Agung Demak sebagai tempat ibadah dan tempat bermusyawarah para wali. Salah satu hasil musyawarah para wali dalam rangka meningkatkan syiar Islam,selama 7 hari menjelang peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,diadakan kegiatan syiar Islam secara terus menerus. Supaya menarik pengunjung,dibunyikan 2 perangkat gamelan ciptaan Sunan Giri, dengan membawa gendhing-gendhing tertentu ciptaan para wali,terutama Sunan Kalijaga. Para pengunjung yang menyatakan ingin “ngrasuk” agama Islam setelah mengikuti kegiatan syiar agama Islam tersebut dituntun untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat (syahadatain). Dari kata syahadatain yang berarti dua kalimat syahadat itulah menjadi SEKATEN akibat perubahan pengucapan, sebagai istilah ya...
Kkesenian ini berupa tarian yang khas dari Kulon Progo. Tarian ini dibawakan secara kelompok, dan hanya terdiri atas wanita. Seperti halnya kudal lumping dan beberapa kesenian tradisional lain, pelaku ritual atau seni ini kadang juga mengalami hal yang bersifat trans / lupa diri (tidak selalu). Biasanya juga, ada satu penari yang paling menonjol . Tarian ini diiringi musik gamelan dan solawatan/ nyanian Islami. Dari Wikipedia , diektahui bahwa, tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu: Tari Ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: Tari Bakti Tari Srokal Tari Penutup Tari Pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: Tari Mandaroka Tari Kamudaan Tari Cikalo Ado Tari Layung-layung Tari Intik-intik Tari Saya-cari Tari Jalan-j...
Krumpyung adalah salah satu bentuk teater rakyat yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesenian yang berupa drama tari topeng ini bersifat humor yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat sekitar. Nama Krumpyung diambil dari suara iringannya yang terdiri dari angklung, terbang, keprak, kentongan dan kendang yang apabila digerakkan secara bersamaan akan menimbulkan efek bunyi “kemrumpyung”. Kesenian krumpyung lahir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII. Konon, di masa itu antarseniman saling bersaing untuk menciptakan sebuah kesenian baru agar lebih digemari penonton. Dari persaingan itu lahirlah suatu kesenian yang disebut sebagai “krumpyung”. Waktu itu adalah salah seorang seniman (seorang dalang wayang kulit) berasal dari Desa Keyongan, Bantul yang bernama Ki Residana atau terkenal dengan nama Mbah Sompil. Beliau termasuk orang yang kreatif. Dengan kekreatifannya itulah kemudian menciptakan suatu pertunjukan topeng yang b...