Malbi - Palembang Malbi daging adalah racikan masakan daging dengan campuran bumbu dan penyedap yang terdiri dari rempah, santan juga kecap. Di daerah lain malbi daging dikenal dengan sebutan semur daging. Malbi atau semur daging ini adalah sajian kuliner nusantara dari daerah palembang yang biasa dibuat untuk hidangan di meja makan baik itu sebagai menu harian atau menu spesial. Seperti pada penyajian semur, malbi pun sama halnya denga npembuatan semur tetapi ada beberapa bahan yang mungkin sedikit berbeda sehingga hasil masakannya pun dapat dibedakan dari rasanya. Perbedaan rasa antara semur biasa dengan malbi tentu hanya dapat diketahui dengan mencicipinya langsung. Nah, bagi anda yang penasaran dengan hidangan kuliner ala palembang ini mendingan kreasikan langsung di dapur rumah. Malbi Daging Palembang Bahan dan Bumbu ½ kg daging sapi (potong-potong) 1 buah kelapa, (parut) 2 sdm air asam jawa Kecap manis sesuai selera 6...
Gending Sriwijaya merupakan salah satu tarian tradisional khas Palembang, Sumatera Selatan. Sebenarnya ini tidak hanya sekedar tarian tetapi juga merupakan sebuah lagu. Melodi lagu Gending Sriwijaya digunakan sebagai pengiring untuk mengiringi tarian Gending Sriwijaya. Sesuai dengan namanya, tarian dan lagu ini menggambarkan kejayaan, keagungan, dan keluhuran kerajaan Sriwijaya yang pernah mengalami kejayaan selama bertahun-tahun dan berhasil mempersatukan wilayah Barat Nusantara Tarian ini biasanya ditampilkan secara khusus sebagai tarian untuk menyambut tamu-tamu kehormatan seperti Duta Besar, Presiden, dan tamu-tamu agung yang lain. Sekilas, tarian ini mirip dengan Tari Tanggai. Bedanya terletak pada perlengkapan busana penari dan jumlah penarinya. Dalam sebuah pementasan, penari Gending Sriwijaya total berjumlah 13 orang. Dari 13 orang tersebut terdapat satu orang sebagai penari utama. Penari ini membawa tepak, kapur, dan sirih. Sisanya 6 orang sebagai penari pendamping, dua or...
Ada cita rasa pinang pada kopi khas Desa Sipatuhu, Oku Selatan, Sumatera Selatan ini. Kopi ini masih menggunakan teknik pengolahan dan pengemasan yang masih manual atau tradisional. Selain membuat rasa pinang, di desa ini juga meracik kopi yang dipadu dengan ginseng. Dua ragam kopi ini memiliki aroma khas di lidah dan konon berkhasiat untuk kesehatan. Hingga kini, kopi khas Oku Selatan ini dapat dijumpai dalam kemasan siap seduh. Meskipun kalah bersaing dengan merek lokal ternama, kopi khas Oku Selatan ini mampu menembus pasar global seperti Singapura. Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/02/14/inilah-ragam-racikan-kopi-nusantara
Pindang pegagan adalah salah satu masakan nusantara yang menggunakan ikan gabus sebagai bahan utamanya. warna kuahnya yang nerah segar dengan aroma wangi dari daun kemangi membuat sajian ini wajib untuk dicoba. Bahan-bahan/bumbu-bumbu: 3 ekor ikan gabus, potong 2 bagian 2 batang serai, memarkan 2 cm lengkuas, iris halus 2 cm jahe, iris halus 2 lembar daun salam 2 buah tomat, potong-potong 5 gram asam jawa 2 sendok teh garam 1/2 sendok makan gula merah 1 batang daun bawang, potong-potong 3 cm 50 gram kemangi, ambil daunnya 1.200 ml air Bumbu Halus: 8 butir bawang merah 3 siung bawang putih 2 buah cabai merah 2 buah cabai merah keriting 1 buah tomat 1 cm kunyit, bakar 1/2 sendok teh terasi, bakar...
Biasanya jamur yang digunakan dalam masakan adalah jamur merang, tiram, atau kuping. Namun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan atau OKU Selatan, Sumatera Selatan, terdapat jamur yang hanya didapatkan satu tahun sekali. Jamur unik itu dijadikan santapan lezat masyarakat sekitar, kulak grikgik namanya. Kulak grikgik adalah nama makanan dengan bahasa setempat yang berarti jamur grikgik. Jamur grikgik ini mengacu pada sebuah jamur yang tumbuh di batang pohon yang mati dibakar ketika pembukaan lahan untuk pertanian. Menurut Mida, pengelola booth Kabupaten OKU Selatan saat disambangi CNNIndonesia.com di Festival Pesona Kuliner Nusantara di Mall Artha Gading, jamur ini hanya ada satu tahun sekali di OKU Selatan ketika penduduk akan menanam pagi gogo atau padi darat. “Jamur ini dinamakan grikgik karena bentuk tepiannya yang bergerigi,” kata Mida. Jamur grikgik berwarna hitam, memiliki bentuk seperti kipas, namun dengan ukuran yang kecil. Meski mir...
Bisa dikatakan, temu pengantin merupakan acara puncak dalam prosesi perkawinan adat. Pada prosesi ini, sepasang pengantin yang sudah resmi menjadi suami istri akan bersanding di pelaminan. Temu pengantin juga melambangkan peristiwa pertemuan awal kedua pengantin hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memasuki biduk rumah tangga. Dibandingkan dengan adat Minangkabau maupun Palembang, adat perkawinan Bengkulu mungkin lebih jarang diekspos. Namun, provinsi yang berada di wilayah Sumatra ini dihuni oleh penduduk multi etnis yang kaya adat istiadat. Salah satu tradisi yang hingga kini masih dipakai adalah prosesi temu pengantin dalam upacara kemanten besanding, kadang gala, dan dan kadang selendang. Langsung saja kita simak selengkapnya! 1. Kemanten Besanding Setelah kedua mempelai dinyatakan sah sebagai sepasang suami-istri secara agama, maka prosesi adat akan dimulai dengan Kemanting Bersanding. Pada acara yang berlangsung meriah dan hangat ini pengantin pria dipayungi d...
Danau Ranau merupakan salah satu danau terbesar di Sumatera Selatan yang terbentuk akibat gempa vulkanik dan letusan gunung berapi. Danau yang memiliki pemandangan indah ini secara administrasi berada di antara Kabupaten Ogan Kemering Ulu Selatan dan Lampung Barat. Lokasinya yang dikelilingi perbukitan dan pepohonan, menjadikan suhu udara di danau ini cenderung sejuk dan asri. Keberadaan Danau Ranau tidak lepas dari sebuah legenda. Masyarakat Sumatera Selatan mengenal folklor yang diceritakan turun-temurun mengenai legenda terciptanya Danau Ranau. Legenda tersebut menceritakan tentang suatu dusun bernama Ranau. Di dusun tersebut terdapat pohon Enau yang tingginya serupa Gunung Seminung. Masyarakat sekitar percaya pohon tersebut mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Meski diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, pohon enau tidak bisa diambil dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, mengingat di pohon tersebut terdapat sekawanan burung garuda yang sakti dan ganas. Mende...
Masyarakat nusantara mengenal berbagai tradisi seputar pernikahan, mengingat pernikahan merupakan suatu hal penting dan dianggap sakral dalam siklus hidup manusia, tak terkecuali pada masyarakat Suku Ogan. Suku yang mendiami wilayah dataran tinggi Sumatera Selatan ini mengenal suatu tradisi seputar pernikahan warisan leluhur yang disebut dengan tradisi Pengadangan . Pengadangan adalah tradisi seputar pernikahan masyarakat Suku Ogan, yang dilakukan dengan cara menghalang-halangi pengantin pria dengan menggunakan selendang panjang. Untuk bisa melewati selendang tersebut, mempelai pria dan rombongannya harus memenuhi apa saja yang diminta oleh mempelai perempuan. Pengadangan , selain sebagi bentuk penghormatan, juga dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi antar dua keluarga yang akan disatukan dalam suatu pernikahan. Dalam prosesi pengadangan , pihak mempelai laki-laki akan diiringi dengan tetabuhan rebana, sambil tidak lupa membawa berbagai bawaan yang di...
Nusantara sejak lama ditinggali oleh masyarakat adat dari berbagai suku bangsa. Tak heran jika Indonesia memiliki beragam aksara, bahasa, pola hidup, pakaian tradisional, pakaian adat, hingga rumah adat dari berbagai daerah yang ada di nusantara. Di antara beragamnya kekayaan nusantara tersebut, rumah adat merupakan tolak ukur terdepan yang menggambarkan kebudayaan suatu suku bangsa. Tak hanya itu, rumah adat juga mempunyai arti penting dalam pengembangan warisan peradaban dan ilmu sejarah, mengingat segala kegiatan yang dilakukan bermula dari rumah. Di Desa Tegurwangi, di Kaki Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan, di tengah sawah yang sedang menguning, berdiri tegak rumah adat masyarakat Besemah yang biasa dikenal dengan nama Ghumah Baghi (Rumah Baghi). Rumah Baghi merupakan rumat adat yang sudah digunakan sejak beratus tahun lampau oleh para nenek moyang masyarakat Besemah, Pagaralam. Rumah ini memiliki ciri khas pada atapnya yang meruncing bagai tanduk. Dilihat dari...