tahun baru
200 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Emping Melinjo Banten
Makanan Minuman Makanan Minuman
Banten

Propinsi Banten merupakan satu diantara sentra industri emping melinjo yang relatif besar di Indonesia. Sentra tersebut tersebar di hampir seluruh kabupaten di Banten, salah satunya adalah Kabupaten Pandeglang.   Usaha emping melinjo di Kabupaten Pandeglang baru dirintis pada tahun 1960-an. Sebelumnya, biji melinjo yang dihasilkan di daerah ini masih belum dimanfaatkan. Data Dinas Perkebunan Banten, hingga akhir tahun 2004, secara keseluruhan luas lahan melinjo di Propinsi Banten sekitar 6.610 ha dengan produksi 14.011 ton buah melinjo. Dari total luas lahan tersebut, sebagian besar (48%) berada di Kabupaten Pandeglang, sisanya tersebar di Kabupaten Lebak dan Serang. Pada awal-awal produksinya, hasil produksi emping melinjo dari Banten tidak dipasarkan di daerah setempat, melainkan dipasarkan di Jakarta.   Potensi bahan baku biji melinjo yang banyak tersebut, menempatkan Pandeglang sebagai sentra industri emping yang penting. Data dari Dinas Perindustrian,...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Golok Ciomas
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Banten

Bumi Nusantara ini kaya akan budaya, juga kaya akan benda pusaka yang legendaris dan tak tergerus zaman, salah satunya adalah Golok Ciomas. Golok Ciomas adalah salah satu benda pusaka legendaris, khususnya di kalangan masyarakat Banten karena merupakan salah satu senjata andalan para pendekar Banten. Berbeda dengan golok pada umumnya, Golok Ciomas masuk dalam kategori benda pusaka karena bukan sekedar senjata tajam tetapi juga memiliki daya magis yang melekat di balik keindahan dan ketajamannya.   Salah satu keunikan Golok Ciomas adalah waktu pembuatannya. Golok Ciomas hanya dibuat pada bulan mulud menurut kalender Jawa atau bulan Rabi’ul Awal dalam kalender Hijriyah. Melihat sejarahnya, tradisi pembuatan yang diturunkan secara turun-temurun ini demi menjaga kelestarian kearifan lokal warga Pondokkaharu Banten sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi yang telah membawa ajaran islam yang lahir pada tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal. Golok Ciomas memang sangat ind...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sambel Burog
Makanan Minuman Makanan Minuman
Banten

Sambal burog merupakan makanan khas Banten yang biasanya hanya dihidangkan di hari besar seperti lebaran atau syukuran Bahan : -kulit tangkil, -cabe hijau, -daun salam, -daun serai, -lengkuas, -bawang merah, -bawang putih, -cabe rawit, -kemiri -gula putih -garam Bawang putih, bawang merah, cabe rawit, kemiri, gula putih, garam digiling halus lalu tumis bersama lengkuas dan daun serai. Setelah itu baru masukkan cabe hijau dan melinjo yang terlebih dulu diiris tipis memanjang. Masak hingga kulit melinjo layu dan lembut    

avatar
Remontulus
Gambar Entri
ketupat, leupeut dan bobongko
Makanan Minuman Makanan Minuman
Banten

Ketupat, bobongko,dan leupeut Ketupat, bobongko,dan leupeut yang makanan ini hanya disajikan atau di ngariungkan bahasa orang sininya pada saat malam ke 16 bulan ramadhan dan akhir bulan syafar. Entah kapan mulai adanya makanan ini. Yang jelas makanan ini ada sejak jaman buyut dan saya pun sudah ada, sekarang umur saya pun udah 24 tahun. Saya bertanya kepada ibu saya yang sudah berumur 60 an lebih, itu sudah ada sejak jaman dulu. Penyebaran tradisi ngariung ini hampir mencakup semua dibanten mungkin diindonesia akan tetapi kemungkinan bebeda-nama, hanya sebagian yang masih mempertahankan tradisi ini, misalkan pendapat wahyu mandala wisesa yang berada di kec tambak kab serang masyarakat disana menyebutnya Slimpu,lepet dan kupat, dan didaerah ini hanya ada satu kali yakni pada malam kunut atau 15 bulan ramadhan. Bahan-bahan pembuatannya pun yang perlu disiapkan yakni janur buat ketupat dan leupet atau janur aren yang semuanya daun mudanya, sedangkan bobongko itu dari daun pisang....

avatar
Ubaidillah sucol
Gambar Entri
Ubrug
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

  Istilah ubrug diambil dari bahasa Sunda yaitu saubrug-ubrug yang artinya bercampur baur. Dalam pelaksanannya, kesenian ubrug ini kegiatannya memang bercampur yaitu antara pemain/pelaku dengan nayaga yang berada dalam satu tempat atau arena. Namun ada pendapat bahwa ubrug diambil dari kata sagebrug yang artinya apa yang ada atau seadanya dicampurkan, maksudnya yaitu antara nayaga dan pemain lainnya bercampur dalam satu lokasi atau tempat pertunjukan. Waditra yang digunakan dalam ubrug yaitu kendang besar, kendang kecil, goong kecil, goong angkeb (dulu disebut katung angkub atau betutut), bonang, rebab, kecrek dan ketuk. Alat-alat ini dibawa oleh satu orang yang disebut tukang kanco karena alat pemikulnya bernama kanco yaitu tempat menggantungkan alat-alat tersebut. Busana yang dipakai yaitu: juru nandung mengenakan pakain tari lengkap dengan kipas untuk digunakan pada waktu nandung. Pelawak atau bodor pakaiannya disesuaikan dengan fungsinya sebagai pelawak y...

avatar
Ismi Nurahmawati
Gambar Entri
Angklung Buhun
Alat Musik Alat Musik
Banten

Angklung buhun adalah alat  musik  tradisional khas Kabupaten Lebak, Provinsi  Banten . Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung buhun adalah angklung tua yang menjadi kesenian pusaka masyarakat Baduy. Kesenian ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan gaib) dan sakral. Selain itu kesenian ini juga punya arti penting sebagai penyambung amanat untuk mempertahankan generasi masyarakat Baduy   Angklung Buhun salah satu kesenian masyarakat Baduy yang pertaman kali lahir, kesenian Tradisonal ini berbau magis dan mempunyai unsur sakral. Angklung Buhun bukannya kesenian pagelaran yang setiap saat bisa ditonton, tetapi Angklung Buhun dipentaskan pada satu tahun sekali, dengan gaya dan versi yang sama. Semua ungkapan bertumpu pada pakem, yang dijadikan keharusan, disamping tembang, tari, dan tabuhannya harus bisa menyatu dengan seniman yang memainkannya. Kesenian Angkl...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Ngahuma
Ritual Ritual
Banten

Sesuai filosofi masyarakat Baduy yang memandang alam adalah bagian dari kehidupan sehingga harus dijaga keberadaannya maka mata pencaharian masyarakat Baduy adalah berladang atau bercocok tanam di huma. Kegiatan berladang bagi masyarakat baduy sudah dilakukan sejak dulu secara turun temurun. Mata pencaharian masyarakat Baduy bersifat tertutup, hanya untuk kalangan masyarakat Baduy meskipun sekarang ada interaksi jual beli masyarakat Baduy. Mata pencaharian masyarakat Baduy yang mayoritas berladang menurut Garna (1996a.1007:108) adalah wujud kepercayaan masyarakat Baduy terhadap padi sebagai perlambang Nyi Pohaci Sanghyang Asri yang harus ditanam sesuai ketentuan-ketentuan karuhun yaitu sebagaimana nenek moyang mereka menanam padi. Padi ditanam di lahan kering, huma yang berada di luar dan di dalam desa, kecuali tidak boleh ditanam di di hutan larangan yaitu hutan tua di wilayah Baduy dalam. Dengan penanama padi di ladang sekali musim tanam tiap tahun mata pencaharian orang...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Baduy
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Secara umum rumah adat Baduy merupakan rumah panggung yang hampir secara keseluruhan rumah menggunakan bahan bambu. Rumah adat baduy ini sendiri terkenal dengan kesederhanaan, dan dibangun berdasarkan naluri manusia yang ingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. Bangunan rumah adat Baduy dibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti tinggi rendahnya/kontur permukaan tanah. Pada tanah yang miring dan tidak rata permukaannya, bangunan disangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang digunakan adalah batu kali, berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan agar tanah tidak longsor. Atap rumah adat baduy terbuat dari daun yang disebut  sulah nyanda .  Nyanda berarti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agah merebah ke belakang. Salahsatu  sulah nyanda  ini dibuat lebih panjang dan memiliki kemiringan yang lebih rendah pada bagian bawah rangka atap. Bilik rumah dan pintu rumah terbuat dari anyaman bambu yang dianyam secara ve...

avatar
Oase
Gambar Entri
Vihara Avalokitesvara Banten
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Berlokasi di sebelah barat seberang kanal Benteng Speelwijk, bangunan Vihara Avalokitesvara Banten memiliki keunikan cerita tersendiri. Konon bangunan ini dilatarbelakangi oleh kisah asmara antara Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dengan Puteri Ong Tien sekitar tahun 1652. Rombongan imigran Tionghoa yang hendak berlayar ke Tuban, Jawa Timur, kehabisan perbekalan lalu mendarat di Banten. Kedatangan orang asing tersebut mendapat perlawanan penduduk setempat. Terjadilah perkelahian antara Puteri Ong Tien dengan penduduk Banten. Karena tidak berimbang, Puteri Ong Tien menyerah kalah. Kecantikan Puteri Ong Tien membuat Syarif Hidayatullah jatuh hati dan menikahi perempuan tersebut. Akan tetapi, pernikahan mereka menimbulkan perseteruan di kalangan pengikut Ong Tien. Sebagian dari mereka memeluk agama Islam dan sebagian lagi bertahan pada agama Buddha. Akhirnya Syarif Hidayatullah memutuskan untuk membangun sebuah masjid di Pacinan dan membangun vihara di Dermayon yang...

avatar
Oase