Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Tradisional Banten Serang
Golok Ciomas
- 16 April 2014
Bumi Nusantara ini kaya akan budaya, juga kaya akan benda pusaka yang legendaris dan tak tergerus zaman, salah satunya adalah Golok Ciomas. Golok Ciomas adalah salah satu benda pusaka legendaris, khususnya di kalangan masyarakat Banten karena merupakan salah satu senjata andalan para pendekar Banten. Berbeda dengan golok pada umumnya, Golok Ciomas masuk dalam kategori benda pusaka karena bukan sekedar senjata tajam tetapi juga memiliki daya magis yang melekat di balik keindahan dan ketajamannya.  
Salah satu keunikan Golok Ciomas adalah waktu pembuatannya. Golok Ciomas hanya dibuat pada bulan mulud menurut kalender Jawa atau bulan Rabi’ul Awal dalam kalender Hijriyah. Melihat sejarahnya, tradisi pembuatan yang diturunkan secara turun-temurun ini demi menjaga kelestarian kearifan lokal warga Pondokkaharu Banten sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi yang telah membawa ajaran islam yang lahir pada tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal.
Golok Ciomas memang sangat indah dan langka, seperti Golok Ciomas yang dimiliki Almarhum Romo Suma Gintung, yang selalu diselipkan di lubang angina-angin dalam kamarnya. “golok ini peninggalan bapak, dulu kata almarhum, golok ini adalah hasil pemberian seseorang kepada bapak ketika seseorang sowan ke rumah ini.” Tutur Iing, putrinya ketika ditanya infomistik tentang asal muasal golok yang ada di kediaman rumahnya di Gintung, Cirebon 19/02/2013
Sayangnya golok itu tidak terawat, dan dibiarkan berkarat. Namun demikian pada tubuh golok itu masih terlihat jelas tulisan-tulisan yang tertera dan sulit terbaca karena tertutup karat yang menguning.  “semua benda peninggalan almarhum Romo masih ada, letaknya juga masih tetap pada posisi seperti saat almarhum masih ada. Kami menyimpan semua ini untuk mengingat dan meneladani jiwa konsisten bapak, seperti letak Golok Ciomas itu masih ditempatnya dan tidak dipindahkan oleh keluarga atau anak-anak lainnya”, tambah IIng.
 Golok Ciomas bukan sembarang golok. Sebelum penempaan, terlebih dahulu dilakukan selama 12 hari yang dimulai dari tanggal 1 sampai tanggal 12 bulan mulud. Konon pembuatannya dimulai dari penyambutan Maulid dan dilanjutkan  dengan pengambilan air sepuh yang diambil dari sembilan mata air yang ada di wilayah sekitar desa Pondok Kaharu. Inilah salah satu yang membedakan Golok Ciomas dan golok lainnya, selain keindahan bentuk dan tulisan-tulisan yang ada padanya .
Tepat pada tanggal 12 muludl penempaan Golok Ciomas mulai dilakukan. Golok ciomas ditempa bukan dengan sembarang godam tetapi menggunakan godam Ki Denok. Godam Ki denok diyakini sebagai warisan dari Ki Cenguk, leluhur pertama yang membuat Golok Ciomas pada masa kerajaan Islam di Banten. Ki Denok yang kini sudah berusia ratusan tahun dipercaya merupakan hadiah dari Sultan Banten.
Golok ciomas dibuat di tempai pandai Ki Sidik Santani, di kampung Cibopong, desa Citaman, sebuah kampung pemekaran di desa Pondok Kaharu. Ki sidik adalah salah satu  pandai Golok Ciomas yang gigih mempertahankan tradisi pembuatan golok ciomas.
Hal demikian di benarkan oleh Solihin 36 tahun, warga Pondok Kaharu, “pembuatan golok ini memang langka dan unik dari pandai yang digunakan sampai tanggal pembuatannya mempunya arti khusus sendiri.” Tuturnya pada Infomistik ketika di konfirmasi.
Sudah barang tentu saja karena pembuatan proses golok Ciomas ini tidak sembarangan dan harus melalui ritual yang lumayan panjang, konon golok Ciomas oleh sebagian orang di percaya sebagai golok yang berisi. Beberapa yang memesan golok ciomas menjadikan golok bukan hanya sebagai hiasan atau cinderamata, melainkan menjadikannya semacam jimat yang dimiliki seseorang.  “sudah bukan lagi rahasia ada cerita cerita yang berbeda-beda dari pemilik golok ciomas” imbuh Solihin
Banyak masyarakat yang meyakini bahwa golok ciomas memiliki daya magis untuk menaklukan musuh, arti menaklukan disini bukan secara fisik tapi secara magis, bahkan tanpa harus mencabut golok dari warangkanya. Konon, kehadiran pemilik golok di tengah-tengah perselisihan dipercaya bisa meredakan perselisihan tersebut.  Bahkan ada sebuah selentingan cerita entah benar atau tidak ketika hendak menagih hutang pun tidak jadi di hampiri sang penagih.
Jumlah golok yang diproduksi disesuaikan dengan pesanan, tidak diproduksi secara massal seperti golok pada umnya yang kemudian di distribusikan kepasar.  Menurut keterangan, paling banyak pembuatan golok ini hanya sampai 50 bilah pertahun. Biasanya golok Ciomas ini dipesan oleh seseorang untuk diberikan sebagai Cinderamata kepada tokoh yang dihormati.
Tidak heran kalau popularitas golok ini melonjak cepat di kalangan pengagum keindahan benda-benda antik, selain penyebarannya dari mulut kemulut sangat cepat. Ada yang mengatakan golok ciomas memiliki ketajaman yang luar biasa. Golok ciom juga dipercaya sebagai hasil karya Empu yang mumpuni, salah satu  “ahli metalurgi” autodidak yang mempuni, golok ciomas sangat tajam sehingga tersentuh juga akan berakibat fatal akibat goresannya.
“dari bentuknya, golok Ciomas mempunyai kesamaan dengan golok-golok lain. Namun demikian dari sisi pembuatan dan bahan baku sangat berbeda.” Tutur Hendra yang sudah 7 tahun ini mengagumi golok-golok hasil karya manusia yang kreatif ini.
Bagi masyarakat ciomas khususnya dan bagi orang banten umumnya, golok ciomas merupakan symbol jati diri yang menumbuhkan kepercayaan diri serta rasa bangga ketika memiliki golok ciomas tersebut.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU