Pacco adalah makanan khas penduduk pesisir pantai. makanan yang satu ini meirip dengan masakan khas Jepang "shusi". pacco dibuat dari ikan mentah (segar) yang telah dipisahkan dengan tulangnya, kemudian dileumuri oleh pacukka atau cuka bisa dengan jeruk nipis atau larutan cuka. setelah itu dicampur dengan cabe hasil cobekan (garam dan cabe sesuai selera). jadilah pacco.enaknya dimakan bareng dengan dange/ruji untuk dange, terbuat dari hasil panggangan sagu yang sudah dicetak yang dimensinya seperti uang kertas-lah... juga desebut kaset oleh masyarakat sekitar bugis Luwu (mungkin mirip dengan kaset) RM yang menyediakan: Aroma Palopo Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta 021 22450100
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja(penyangga bilah). Masyarakat Bugis Menurut pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya. Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar sa...
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut -"alang-". Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari, yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara. (disadur dari Wikipedia)
Tao-tao, orang-orangan (patung) dari Tana Toraja Tradisi pembuatan dan penggunaan patung ini merupakan rangkaian upacara pemakaman "Rambu Solo". Tau-Tau dijalankan dengan melakukan prosesi pembuatan patung kayu yang dipahat. Patung tersebut merupakan perwujudan orang yang telah meninggal. Pembuatan patung membutuhkan waktu cukup lama karena harus melalui beberapa ritual sebelum akhirnya diletakkan di makam orang yang meninggal. Pembuatan Tao-tao atau Tau-tau pun tidak bisa dilakukan oleh banyak masyarakat Toraja pada ritual pemakaman Rambu Solo. Dana yang begitu besar perlu dikeluarkan karena membutuhkan tenaga yang banyak dan proses panjang. Dahulu hanya kaum bangsawan yang bisa menjalani tradisi ini. Saat ini proses pembuatan Tau-Tau sudah semakin mudah.Dahulu alat membuat Tau-Tau ialah alat pahat yang berasal dari tanduk kerbau. Namun, sekarang pembuatan tau-tau menggunakan alat pahat dari besi. Jika dulu raut muka hanya abstrak, sekarang ini patung Tau-Tau sudah men...
Ma nene, merupakan sebuah upacara adat Toraja, di mana pada waktu tertentu peti-peti mati dikeluarkan dari makam-makam liang batu, lalu diletakkan di sebuah arena. Keluarga dan kerabat berkumpul. jenazah (masih utuh atau tinggal tulang-belulang) dan mengganti busananya dengan yang baru. Sang mayat diperlakukan seperti halnya orang yang masih hidup dan masih dianggap bagian dari keluarga besar. Ritual ma' nene' diadakan sebagai wujud cinta kasih keluarga kepada yang telah meninggal. Bahkan keluarga memiliki pengharapan bahwa arwah para leluhur akan menjaga mereka dari gangguan-gangguan yang jahat. Ini mencerminkan keunikan orang Toraja, dengan Cinta kasih yang tak mengenal batas dunia (orang hidup dan mati) sebagai salah satu bagian dari harmoni kehidupan. Ritual Ma nene pada awalnya bermula dari sebuah tradisi yang mengharuskan jenazah segera dikuburkan (tidak boleh disimpan lama). Dalam ritual ma'nene' ini juga dilakukan pemotongan kerbau, dagingnya dimakan di...
II. ARTI Kajangki Luwu berarti "Kemenangan Luwu" maka jelas bahwa kajangki Luwu menggambarkan dan mengisahkan kemenangan yang dicapai di medan perang. III. PEMENTASAN Kajangki Luwu dapat dipentaskan. (I), DI WOTU SENDIRI a. Diadakan pada acara kebesaran adat yangdipentaskan Barugga, antara lain; - Macceratasi ; Pesta laut, - Mobiola ; Pesta kemenangan,yakni peringatan yang diadakan setiap ada daerah yang ditaklukkan. Momante ; Pesta panen. b. RUMAH PEJABAT. Dilakukan dalam acara; 1. Memasuki rumah baru, 2. Pesta persalinan, 3. Pesta perkawinan. PEJABAT; Pejabat yang dinaksud adalah anggota hadat dan pejabat penerintahan,khusus pejabat hadat meliputi; - Macoa Bawalipu, - Macoa Bemtua, - Macoa Mincara Oge, - Macoa Pelemba Oge, - Uragi Bawalipu, - Uragi Datu, - Uragi Ala, - Anre Guru Olitau. - Anre Guru Tomadappe, - Anre Guru Lara, - Anre Guru Tomengkeni, - Anre Guru Pawawa, - Anre Guru Ranra. - Angkuru,...
AKSARA-UKIRAN : “PASSURAK” TORAYA Basa Toraya : Passurak Toraya … siumpuk sola tananan, katoan lan lino susinna kasisolan, kasiuluran, passianan, kasugiran, kapuangan, mintukna to dennasang battuannanna lako katuan Toraya. Dadi taek na sembarang disurak tu mau banua ke taek battuanna, nakaua nenekta to pissak. Tapi ya keditiro meloi tu passurak Toraya, budaliu tu battuan bisa na panggadaran lako kita sola nasang. Bahasa Indonesia : Ukiran atau Aksara Toraja . . .berhubungan dengan tumbuhan atau mahluk hidup didunia seperti makna kebersamaan, persaudaraan, kekayaan, kedudukan dll. semua ukiran mempunyai makna masing-masing. Jadi ukiran dulu tidak pernah di pergunakan sembarang khususnya untuk pemakaian pada rumah adat “Tongkonan” Toraja. Banyak makna dan pengajaran yang disampaikan dalam ukiran-ukiran Toraja tersebut. Contoh ukiran: Ukiran Pa' Manuk Londong (ukiran ayam jantan) dll
Kuburan Batu " Liang Batu " adalah tradisi menguburkan mayat pada liang batu yang dipahat di tebing yang tinggi. Tradisi ini di lakukan oleh masyarakat dalam agama lama orang Toraja yaitu agama Aluk Todolo. Agama ini mempercayai bahwa orang mati yang dikuburkan makin tinggi seperti di tembing batu maka perjalanannya ke nirwana atau Puya dalam bahasa Toraja makin dekat. Disisi lain hal ini juga bagus karena lahan produktif yang biasanya dipakai bertani oleh masyarakat tidak habis untuk lahan pekuburan.
Mapasilaga Tedong sendiri adalah adat adu kerbau di Tana Toraja adalah . Kerbau yang diadu biasanya, kerbau bule/albino (Tedong Bunga). Selain itu, Kerbau jantan yang sudah dikebiri juga bisa diikutsertakan dalam Mapasilaga Tedong ini. Adat ini dimulai dengan dibariskannya puluhan kerbau yang akan diadu. Kerbau-kerbau tersebut kemudian diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Kegiatan budaya ini biasanya ditampilkan saat Upacara Adat Rambu Solo, upacara pemakaman leluhur yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, musik pengiring akan dimainkan. Irama musik tradisional tersebut berasal dari sejumlah wanita yang menumbuk padi pada lesung secara bergantian. Sebelum adu kerbau dimulai, panitia menyerahkan daging babi yang sudah dibakar, rokok, dan air nira yang sudah difermentasi (tuak), kepada pemandu ke...