 
            Tarian ini berasal dari Tapanuli Selatan, Sumatera, Indonesia. Menceritakan tentang kecerian gadis-gadis Mandailing yang menari dengan riang gembira di bawah pancaran sinar bulan purnama. Rondang Bulan sendiri berarti "terang bulan". Tarian ini dipersembahkan oleh Unit Tari Ikatan Pegawai Bank Indonesia dalam acara Pelepasan Deputi Gubernur Senior pada bulan Juli 2009 dan ditampilkan dalam penutupan Pekan Olah Raga dan Seni (Porsebi) menyambut HUT Republik Indonesia ke 64, Agustus 2009. Pencipta Tari: Irianto Catur SBP (Mas Yanto) Video : http://www.youtube.com/watch?v=UI9jY2kbqU4 Sumber : http://www.keroncong.web.id/musicvideo.php?vid=2c657c8f6
 
                     
            Makanan ini terbuat dari susu sapi atau kerbau yang hanya bisa ditemukan di Kabupaten Enrekang. Kata 'Dangke' diyakini berasal dari bahasa Belanda 'Dangkjwel' yang artinya terima kasih. Konon makanan ini dulunya disuguhkan untuk orang Belanda yang kemudian mengucapkan, "Dangkjwel! Dangkjwel!" yang terdengar seperti seperti kata 'Dangke' di telinga orang lokal. Dangke dibuat dengan cara merebus campuran susu segar dengan garam dan sedikit getah buah pepaya. Saat direbus, enzim papain pada getah pepaya memisahkan protein susu dengan air sehingga jika disaring akan didapati gumpalan protein susu pada rebusan tadi. Gumpalan ini yang dicetak di tempurung kelapa sehingga berbentuk seperti gula aren. Dangke bisa diolah dengan cara direbus, dibakar, atau digoreng. Bahan: Susu kerbau/sapi Getah pepaya dari air perasan daun pepaya Cara membuat: Panaskan susu segar sampai mendidih, kemudian tambahkan getah pepaya hing...
 
                     
            Kokotek idealnya dimainkan oleh banyak orang, minimal lima pemain. Pemain dibagi ke dalam dua kelompok yang berbeda, “Kokok” dan “Kotek” (diambil dari suara ayam jantan dan ayam betina). Kemudian tanah/lantai digambari lima garis vertikal yang disusun seperti batang korek api; empat garis pendek mengapit satu garis panjang di tengah. Saat memulai permainan, pemain berteriak: “Maso-maso tali!” (Bahasa Manado: “Masuk-masuk tali!”.red). Cara mainnya, grup “Kotek” harus melewati kelima garis dari titik start kemudian kembali lagi setelah menginjak titik finish di seberang garis kelima. Di setiap garis ada ‘ayam jantan’-nya yang berjaga untuk menangkap ‘ayam betina’ yang hendak lewat. Semua pemain harus melewati garis satu per satu, kecuali di garis tengah boleh dilewati dua-tiga orang. Barangsiapa yang pertama kali kembali ke titik start adalah pemenang permainan. Permainan ini sangat mencerminkan bu...
 
                     
            AKSARA-UKIRAN : “PASSURAK” TORAYA Basa Toraya : Passurak Toraya … siumpuk sola tananan, katoan lan lino susinna kasisolan, kasiuluran, passianan, kasugiran, kapuangan, mintukna to dennasang battuannanna lako katuan Toraya. Dadi taek na sembarang disurak tu mau banua ke taek battuanna, nakaua nenekta to pissak. Tapi ya keditiro meloi tu passurak Toraya, budaliu tu battuan bisa na panggadaran lako kita sola nasang. Bahasa Indonesia : Ukiran atau Aksara Toraja . . .berhubungan dengan tumbuhan atau mahluk hidup didunia seperti makna kebersamaan, persaudaraan, kekayaan, kedudukan dll. semua ukiran mempunyai makna masing-masing. Jadi ukiran dulu tidak pernah di pergunakan sembarang khususnya untuk pemakaian pada rumah adat “Tongkonan” Toraja. Banyak makna dan pengajaran yang disampaikan dalam ukiran-ukiran Toraja tersebut. Contoh ukiran: Ukiran Pa' Manuk Londong (ukiran ayam jantan) dll
 
                     
            Mapasilaga Tedong sendiri adalah adat adu kerbau di Tana Toraja adalah . Kerbau yang diadu biasanya, kerbau bule/albino (Tedong Bunga). Selain itu, Kerbau jantan yang sudah dikebiri juga bisa diikutsertakan dalam Mapasilaga Tedong ini. Adat ini dimulai dengan dibariskannya puluhan kerbau yang akan diadu. Kerbau-kerbau tersebut kemudian diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Kegiatan budaya ini biasanya ditampilkan saat Upacara Adat Rambu Solo, upacara pemakaman leluhur yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, musik pengiring akan dimainkan. Irama musik tradisional tersebut berasal dari sejumlah wanita yang menumbuk padi pada lesung secara bergantian. Sebelum adu kerbau dimulai, panitia menyerahkan daging babi yang sudah dibakar, rokok, dan air nira yang sudah difermentasi (tuak), kepada pemandu ke...
 
                     
            Songkok' To Bone : Songkok Recca' terbuat dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca' yang halus maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar menghasilkan hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng yang terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingga menja...
 
                     
            Akkarungeng bisa disepadankan dengan pararaton di Jawa Timur (Kitab Raja-raja, yang memuat kisah raja-raja zaman kerajaan Singasari dan Majapahit). Akkarungeng adalah sebuah kitab yang memuat peristiwa suksesi di Kerajaan Bone; diawali oleh pengangkatan raja/mangkau' oleh kelompok-kelompok masyarakat (anang), masa keemasan dan masa kemunduran sampai akhirnya berintegrasi dengan Republik Indonesia. Hampir tidak ada bukti fisik yang dapat ditelusuri untuk mencari tahu sejarah awal Kerajaan Bone selain tulisan-tulisan kuno yang terdapat dalam lontara'. Hanya sedikit informasi dari lontara' sebagai sebuah fakta, bahkan mengenai asal-usul Manurung-E disinyalir sebagai mitos, berupa dongeng yang bersumber dari "sure La Galigo" dan budaya tutur masyarakat Bone. Namun, setelah era Manurung-E, kesadaran akan sejarah agaknya mulai mendapat perlakuan khusus yang ditandai dengan keinginan pihak kerajaan maupun masyarakat luas melakukan penulisan silsilah dan keturunan raja-raja yang sudah ditulis...
 
                     
            Ritual A’dinging-dinging merupakan warisan kebudayan turun-temurun di kalangan masyarakat Kampung Tenro, Desa Bontolempangang, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 25 Km dari kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Kebudayaan ini sudah ada sejak abad ke-17. Tradisi ini digelar setiap hari Senin terakhir di bulan Muharram untuk memperingati hari lahirnya Kampung Tenro. Secara bahasa, A’dinging-dinging dapat diartikan sebagai aktivitas saling siram sehingga orang-orang yang melakukannya merasakan dingin karena terpapar air berkali-kali. Namun secara filosofi, ritual A’dinging-dinging adalah kegiatan yang dilakukan untuk menolak bala dengan air yang disiramkan kepada seseorang dan seisi kampung. Rangkaian dalam ritual ini: Ritual Tolak Bala (Ritual Penghormatan Arwah Para Leluhur) Pengambilan Air Suci di Buhung Latea Ritual Pengisian Mantra-Mantra Prosesi Anrio-rio ...
 
                     
            Jika mendengar nama Toraja yang terlintas dalam benak kita yaitu sukunya, eits selain itu ada kopinya, kopi toraja. Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar didunia walaupun bukan berada diurutan pertama yang dihuni Brazil. Namun, kopi khas Indonesia begitu mendunia. Di negeri Sakura, Jepang kopi ini bahkan menjadi salah satu kopi favorit bahkan Kopi Toraja saat ini sudah dipatenkan di Jepang dan AS oleh pengusaha lokal sehingga penjualan kopi Toraja di kedua negara tersebut harus melalui kedua perusahaan dari Indonesia. Kopi Toraja terbaik dan paling terkenal di Sulawesi adalah Kopi Toraja Kalosi bahkan jenis kopi ini telah tercatat pada situs besar seperti wikipedia. Kopi di Toraja termasuk dalam jenis kopi Arabica. Konon, biji kopi Arabica di Toraja pertama kali ditanam pada tahun 1750. Kopi ini juga mempunyai aroma daun yang khas, sehingga banyak yang memilih meminumnya tanpa campuran bahkan tanpa gula sekalipun. Salah satu jenis kopi Toraja yang paling terkenal adalah jenis...