Arsitektur cottage bernuansa etnik di cottage Pemerintah Daerah Sorong Selatan, Papua. Bergaya rumah panggung khas terbuat dari kayu.
Untuk urusan keberanian saudara kita yang dari Ujung timur memang jagonya, walau berani senyum dan keramahan Papua pun juga terkenal di Nusantara. Di Lembah Baliem terdapat suku dari ribuan suku di Indonesia yang bernama suku Dani, orang Dani ini mengungkapkan kesedihan karena salah satu keluarga meninggal dengan cara memotong jari mereka sendiri. Wooow.... saya pribadi tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya, tapi itulah uniknya suku-suku di Indonesia, kalau tidak Unik bukan Indonesia namanya. Pemotongan jari ini melambangkan kepedihan dan sakit karena di tinggal keluarga tercinta. Benda untuk memotongnya pun tidak mengenal obat bius dan operasi, mereka biasa menggunakan parang,pisau , dan kapak, bahkan ada yang menggigit jari mereka sendiri sampai putus, bagaimana ada yang mau mencoba..
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas. Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing. Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi. Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama la...
Alkisah dahulu kala ada sebuah desa bernama desa Wekaburi di Papua. Para penduduk desa mengadakan pesta secara rutin. Setiap penduduk desa diundang untuk makan, minum,dan menari bersama. Suatu hari, kepala desa mengundang warga ke acara pesta di rumahnya. Isosi, salah satu penduduk desa ingin datang ke pesta. Karena sahabatnya Asya tidak bisa datang, maka Isosi pun mengajak neneknya ke acara tersebut. Sang nenek kemudian membawa serta anjing kesayangannya sekalian buat jaga-jaga kalau pulangnya terlalu malam. Saat mereka sampai di rumah kepala desa, pesta sudah dimulai. Ada banyak orang, banyak makanan-makanan dan minuman lezat. Beberapa orang sudah mulai menari. Ada seorang pria yang terlalu asik menari sampai dia tidak bisa mengendalikan diri. Dia akhirnya menabrak meja dan menghancurkan beberapa gelas. Dia tidak peduli dan terus menari. Sampai akhirnya secara tidak sengaja menginjak kaki anjing peliharaan nenek Isosi. Si anjing melolong kesakitan. Nenek memara...
Ternyata tidak hanya hewan yang berkaki seribu, rumah pun ada yang berkaki seribu. Inilah rumah adat khas suku Arfak, Papua Barat yang bernama Mod Aki Aksa atau Igkojei serta lebih dikenal dengan sebutan Rumah Kaki Seribu. Biasanya, rumah panggung mempunyai tiang pondasi yang hanya terdapat di bagian sisi pinggir rumah. Namun, berbeda dengan jenis rumah panggung lainnya, rumah ini memiliki tiang pondasi rumah yang tersebar di seluruh bagian bawah rumah dan menjadi tumpuan utama bangunan. Karena keunikannya inilah, maka rumah adat ini mendapat sebutan Rumah Kaki Seribu. Rumah Kaki Seribu mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggung pada umumnya. Atap rumah ini terbuat dari rumput ilalang dan lantainya dari anyaman rotan. Dindingnya cukup kuat karena terbuat dari kayu yang disusun horizontal-vertikal dan saling mengikat. Dengan tinggi rata-rata sekitar 4-5 meter dan luas kurang lebih 8x6 meter, rumah ini cukup besar dan nyaman untuk menjadi tempat tinggal. Tiang-...
Alkisah sepasang anak manusia yang tinggal di pegungan Arfak, Manokwari, Papua Barat, Indonesia. Mereka hidup berdua dan memadu cinta hingga kekuatan cinta mengabadikan diri mereka menjadi dua buah danau besar yang ada sampai sekarang. Bahkan legenda setempat menyebutkan bahwa danau tersebut masing-masing ditinggali oleh seekor naga jantan dan betina. Dualisme jenis kelamin inilah yang pada akhirnya membuat warga setempat percaya bahwa kedua danau besar ini pun berkelamin jantan dan betina. Oleh karena itu, masyarakat asli setempat menamakan danau jantan sebagai Anggi Giji dan danau betina sebagai Anggi Gida. Alam yang indah memang sudah tidak aneh di Papua. Kekayaan alam yang begitu mempesona memang tersebar luas di salah satu pulau besar Indonesia ini. Kekaguman ini juga akan kita saksikan ketika kita mengunjungi Danau Anggi di wilayah Manokwari, propinsi Papua Barat. Hamparan hutan hijau yang masih liar, pegunungan yang menjulang tinggi, dan kehidupan pedesaan yang masih t...
5 Pasang muda-mudi Suku Arfak saling berjajar dalam posisi yang berselingan antara pria dan wanita. Kaum prianya menggunakan cawat kain, bertelanjang dada, dan penutup kepala yang terbuat dari bulu-bulu burung kasuari atau cendrawasih. Mereka tampak gagah dengan berbagai senjata di tangan mereka. Sedangkan para wanitanya menggunakan kain sejenis sarung yang menutupi tubuh mereka dari dada hingga ke betis. Tidak berbeda dengan para pria, kaum wanita juga menggunakan berbagai aksesoris yang berupa daun-daun pohon sagu dan bunga-bunga alami nan cantik di rambut mereka. Para pemuda ini bersiap untuk membawakan Tari Magasa, sebuah tarian khas Suku Arfak, suku asli yang mendiami wilayah pegunungan Arfak Manokwari. Tari Magasa adalah sebuah tarian yang seringkali digunakan dalam prosesi penyambutan tamu, perkawinan, atau acara-acara penting lainnya. Tarian ini dipentaskan secara berkelompok dan dapat dilakukan oleh semua kalangan tanpa batasan umur. Tari Magasa sebenarnya bercerita ten...
Operasi Trikora (Pembebasan Papua Barat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Dalam kepercayaan magis masyarakat Papua Barat , Suanggi adalah roh jahat (kapes) karena belum ditebus dan belum mendapat kenyamanan di alam bakanya. Roh-roh ini biasanya merasuk pada tubuh wanita. Wanita yang meninggal saat melahirkan ditakutkan akan menjelma menjadi kapes fane. Sementara dalam kelompok masyarakat Aifat yang lebih ke utara, sering menyebutnya sebagai kapes mapo. Roh-roh ini sering merasuki perempuan yang masih hidup, yang kemudian secara magis mampu mencelakakan orang lain. Perempuan yang dirasuki roh ini selain disebut sebagai kapes mapo kadang disebut juga sebagai perempuan suanggi. Konon, roh-roh jahat ini dapat diperalat untuk mencelakakan orang lain yang tidak disenangi. Kadang mereka juga iri melihat orang yang makan sendiri di hutan. Kalau mereka melihat orang makan di sekitar tempat tinggal mereka dan membuang sisa-sisa makanan sembarangan, sisa-sisa makanan itu akan menjadi sarana bagi mereka untuk merasukinya, menyebabkan orang sakit, kurus dan...