Bahan : ½ kg daging sapi giling 2 sdm tepung roti 1 sdt tepung sagu 1 btr telur ayam kocok lepas ¼ kg tomat matang, dihaluskan 1 sdm kecap manis 1 bh bawang bombay, potong panjang tipis Tepung bumbu (sesuai selera) Jagung muda secukupnya 1 bh cabe merah potong serong Garam secukupnya Lada secukupnya Air secukupnya Penyedap rasa Minyak goreng untuk menggoreng Cara membuat : Daging sapi giling, dicampur tepung roti, tepung sagu, telur, garam, lada dan diaduk sampai rata. Kemudian dibentuk bulat-bulat. Setelah selesai, gulingkan pada tepung bumbu. Panaskan minyak goreng, lalu goreng hingga matang kecoklatan. Sisa menggoreng 3 sdm untuk menumis bawang bombay, jagung muda, tomat, cabe merah, tumis hingga harum lalu diberi air, kecap manis dan bumbu penyedap rasa. Lalu masukan bola-bola tadi. Biarkan hingga agak kental, matang, angkat dan hidangkan hangat-hangat. Selamat mencoba
Bahan: 2 biji epal hijau 2 biji epal merah 2 biji mangga (yg masak tapi keras) 1 biji betik exotica 1 tin nenas kiub anggur merah dan hijau kismis hitam dan kuning 3 cawan yogurt (sebarang perisa buah2an) 3 cawan ice-cream vanilla 3 sdm oren sunquick Cara Membuat Salad Buah : 1. Potong dadu semua bahan yang besar. 2. Gaul rata bersama yogurt semua bahan2 in. 3. Sejukkan dalam peti sejuk sebelum dihidangkan. dihidangkan dalam mangkuk kecil
Bahan : 2 lembar letuce diiris tipis 5 buah tomat cherry diiris tipis 3 buah cabe rawit diiris tipis 1 buah jeruk nipis garam dan gula secukupnya Cara Membuat : Campur semua bahan dan aduk rata. Sajikan beberapa menit sebelum makan, agar sayur masih segar dan harus di habiskan
Bahan : 4 potong ayam ( direbus setengah matang) air utk merebus ( kaldu ayam) 4 buah kentang 200 ml Yoghurt 2 buah tomat potong potong daun ketumbar garam secukupnya gula secukupnya Bahan Rempah : 5 butir cengkeh 5 cm kayu manis 3 butir kapulaga 2 sdm rempah kari Bahan halus : Laos 5 cm Jahe 5 cm Bawang merah 5 butir Bawang putih 2 butir Cara Membuat : 1. Tumis bahan rempah dan bahan halus sampai harum, masukan tomat potong 2. Masukan ayam yang telah di rebus setengah matang + kaldu 3. Masukan daun ketumbar, kentang, garam dan gula 4. Ketika kaldu sudah mendidih masukan yoghurt plan. 5. Masak sampai 5 menit. 6. Sajikan
Juhu Singkah / Umbut Rotan adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah yang bisa dijumpai di Kota Palangkaraya. Juhu Singkah seringkali dimasak bersama dengan ikan baung dan terong asam. Juhu Singkah memiliki rasa gurih, asam, dan kepahit-pahitan yang bercampur dengan rasa manis dari daging ikan sehingga membuat Juhu Singkah memiliki citarasa tersendiri. Juhu Singkah diperoleh warga dengan mencarinya di sekitar hutan tempat mereka tinggal. Bahan : 1 kg Umbut Rotan atau umbut kelapa atau umbut sawit . (Umbut adalah batang muda biasanya ada di bagian pucuk pohon kelapa/rotan/sawit) 1 ruas kunyit dan laos sudah di pukul supaya pecah. 1 sendok teh ketumbar 1 sendok teh garam 2 gelas santan kental 2 siung bawang putih 3 lembar daun salam 6 gelas santan cair 6 siung bawang merah Cara membuat : Umbut yang masih lemah dicuci, diiris tipis seukuran sendok makan, tebal &frac1...
Soto bukan hanya milik suku Jawa atau Betawi, tapi Kalimantan juga punya Soto, namanya Soto Manggala. Soto Manggala ada kuliner khas Pangkalan Bun yang kuah aslinya menggunakan ceker ayam, bumbu kayu manis, pekak, lada, garam dan beberapa bumbu rempah lainnya. Tapi khusus di kuliner 5 island 5 weeks ini menggunakan dada ayam. Soto ini tidak menggunakan santan, jadi bisa disajikan sebagai appetizer. Disajikan dengan potongan singkong rebus, telur ayam, daun bawang, bawang goreng dan tak lupa perasan jeruk nipis jika menyukai rasa agak sedikit asam. Soto Manggala adalah salah satu kekayaan kuliner setempat yang tengah mencoba bertahan di tengah gencarnya serbuan kuliner modern yang masuk. Menu soto manggala layak diapresiasi dan dilestarikan sebagai warisan kuliner tradisional, sekaligus alternatif menu yang dapat disantap tanpa menggunakan nasi putih. Bahan-bahan: 1 kg sinkong / ketela ½ kg ceker / kaki ayan (potong 3 bagian) 1 ons daun bawa...
Katambung adalah alat musik perkusi sejenis gendang yang biasa digunakan dalam upacara - upacara adat seperti dalam upacara Tiwah agama Kaharingan. Katambung berarti PUKUL. Bentuknya hampir menyerupai intrumen musik Tifa dari Papua. Ukuran panjang kurang lebih 75cm terbuat dari kayu ulin dan bagian yang dipukul dengan telapak tangan terbuat dari kulit ikan Buntal (sejenis ikan yang kulitnya dapat menggembang apabila terancam atau terkena rangsangan/gesekan) yang telah dikeringkan ber-diameter kurang lebih 10 - 18 cm. Jenis instrumen ini diperkirakan sudah ada sebelum abad ke X Masehi, banyak terdapat di wilayah suku Dayak Ngaju. Katambung dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: (1) katambung untuk orang dewasa dan (2) katambung untuk anak-anak. Katambung yang pertama (terbuat dari kayu) umumnya berukuran panjang lebih kurang 70 sampai 75 cm dengan garis tengah (tempat melekatkan kulit membran) antara 15--18 cm. Sedangkan, katambung yang kedua (terbuat dari bambu) umumnya beru...
Mihing merupakan penangakap ikan yang dianggap memiliki kekuatan magis. Mihing dibuat dari bermacam-macam jenis kayu. Masing-masing mempunyai makna khusus dalam bahasa Dayak Ngaju disebut ngguang,dumah,palus,tuntang tame. Artinya, berkunjung datang,masuk,ke dalam. Kayu untuk bahan mihing adalah: 1. Kayu tabulus, hakikatnya silakan (palus); 2. Kayu Tate, hakikatnya masuk (tame); 3. Kayu Kaja, hakikatnya datang (dumah); 4. Kayu Banuang, hakikatnya berkunjung (ngguang); 5. Kayu Marakuwung, hakikatnya Mihing adalah terpat yang disukai; 6. Bambu paligkau, hakikatnya benda atau binatang harus datang ke mihing; 7. Uei paka atau uei banturung atau uei tapah, hakiaktnya benda atau binatang hanya datang ke mihing saja; 8. Uei anak, hakikatnya benda atau binatang yang masuk ke mihing seperti anak kecil yang penurut. Menurut legenda suku Dayak Ngaju, alat ini dibuat pertama kali oleh Bowak. Dia di culik oleh orang dari alam khayangan, dan di sana ia melihat benda tersebut dibuat...
Talawang adalah perisai pelindung diri khas masyarakat Dayak. Dalam bahasa Dayak Ngaju alat ini disebut talawang, sedangkan dalam bahasa Dayak Ma’anyan disebut kajubet. Talawang dibuat dari bahan kayu yang ringan tetapi kuat. Bentuknya segi enam memanjang dengan ukuran panjang kurang lebih 1 meter dan lebarnya kurang lebih 0,5 meter dengan perkiraan dapat menutupi dada manusia guna menangkis mandau atau tombak musuh apabila terjadi perkelahian dalam perang. Keseluruhan bidang depan talawang biasanya diukir bentuk topeng (hudo), lidah api, dan pilin ganda. Selain sebagai pelengkap alat pertahanan diri, perisai juga digunakan sebagai pelengkap dalam tari-tarian. Biasanya talawang dihiasi dengan ukir-ukiran khas Dayak, sehingga banyak pula dekorasi produk desain interior rumah dan bagian-bagian arsitektural dari kriya seni ukir Dayak Kalimantan Tengah yang menggambarkan Talawang ini. Sumber: Umberan, Musni, Dkk. 1994. Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Jakarta: Dep...