Tari Wirayuda Tari Wirayuda berasal dari daerah Bali. Nama lainnya adalah tari perang bali Wirayuda yang berasal dari dua kata, yakni Wira berarti pahlawan dan Yudha artinya perang. Jadi kesimpulan sederhananya, Tari Wirayuda merupakan tari yang bertemakan peperangan dan menunjukkan kegagahan sosok laki-laki prajurit kerajaan. Tari ini ditarikan oleh 2 sampai 4 pasang penari pria yang membawa senjata tradisional Bali tombak. Tari yang diciptakan pada tahun 1979 ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang dengan alat perang tradisional . Karena bertemakan perang, maka penari Wirayuda ini mengenakan hiasan ikat kepala berbentuk udeng-udengan. Tarian ini merupakan seni kreasi tari tradisional modern yang diciptakan oleh I Wayan Dibia. https://www.silontong.com/2018/09/18/tarian-adat-tradisional-daerah-bali/
Pada suatu hari, hutan terbakar dengan hebatnya, sehingga semua binatang yang ada di hutan itu berlarian kesana kemari menyelamatkan diri mereka masing-masing. Seekor lutung kurus kesakitan terguling-guling ditanah, badannya penuh luka hampir-hampir mati. Lama ia rebah telentang tak sadarkan diri. Kemudian setelah sadar ia merangkak pelan-pelan tetepi sebuah tebing dengan harapan mendapatkan air untuk melepas lapar dan rasa dahaganya. Dilihatnya sebuah telaga kecil, dan itulah yang ditujunya. Tempat itu sangat asing baginya dan asing pula bagi binatang-binatang lain di hutan itu. Terdengar olehnya ada suara yang menegurnya; "Hai Lutung kau akan kemana? Dari mana asal mulamu? Apa tujuanmu ke mari?" Dengan terkejut Lutung menoleh ke kanan kekiri, tidak seekor binatangpun yang dilihatnya. Ia hanya melihat sebuah batu yang tersembul dari permukaan air. Dengan tersenyum lalu ia menjawab, "Aku kebingungan tidak tahu jalan ke lain, kalau sampai di sini untuk minum air.&...
SEJARAH BERDIRINYA Usaha untuk pendirian Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman (mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962). Pembangunan gedung museum kemudian mendapat dukungan pemerintah daerah kotamadya Malang dengan penyediaan lokasi tanah seluas 10.500 meter persegi, dan dukungan biaya dari Sdr.Martha, pemilik hotel di Tretes Pandaan. Arsitek museum adalah Kapten Czi Ir.Soemadi. Museum dibangun pada tahun 1967 dan selesai 1968. Nama Museum Brawijaya ditetapkan berdasarkan keputusan Pangdam VIII/Brawijaya tanggal 16 April 1968 dengan sesanti (wejangan) 'Citra Uthapana Cakra' yang berarti sinar (citra) yang membangkitkan (uthapana) semangat/kekuatan (cakra). Sedangkan museum diresmikan pada tanggal 4 Mei 1968. PERANAN MUSEUM BRAWIJAYA Sebagai media pendidikan Sebagai tempat rekreasi Sebagai tempat penelitian ilmiah Sebagai tempat pembinaan mental k...
Berawal dari kekesalan karena tidak dapat menyelesaikan sebuah lukisan, secara tak sengaja ia menemukan tehnik yang kemudian membuatnya disebut maestro dan mendapatkan banyak penghargaan. Ia adalah I Gusti Ngurah Pamecutan, yang pada 9 April 1967 berniat merusak sebuah lukisan penari Bali karena merasa lukisannya jelek. Dengan ujung jari tangannya ia menakan-nekan kanvas lukisan yang masih basah tersebut. “Setelah saya lihat, kok justru malah lukisan tersebut menjadi menarik,” kata I Gusti Ngurah Gede Pamecutan menjelaskan proses penemuan tehnik lukisan sidik jari. Sejak saat itu, pria yang saat ini berusia 80 tahun tersebut terus melukis dan mengembangkan tehnik sidik jari. Karena unik dan tidak ada duanya, karya-karya beliau diterima di dunia seni lukis dan mendapatkan apresiasi yang tinggi. “Saya belajar melukis secara otodidak karena dulu sewaktu mendaftar di Akademi Seni Rupa Indonesia (sekarang ISI-red) Bali tidak diterima, begitu pula saya gagal kuliah d...
Museum Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana Alamat : Desa Klaci (Kompleks Taman Makam Pahlawan Margarana) Kecamatan Marga, Tabanan Telp. : (0361) 7442553 Museum ini berlokasi di desa Marga. Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, berjarak lebih kurang 25 km dari Kota Denpasar ke arah Barat Laut. Dibangun secara bertahap sejak tahun 1967, museum ini diresmikan oleh Gubernur Bali Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Museum Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana merupakan penanda peristiwa bersejarah “Puputan Margarana”, yakni perang besar antara masyarakat Bali melawan NICA. Museum ini mengoleksi foto-foto pahlawan, pedang Bali, samurai kecil, keris Bali, peralatan perang peninggalan Ame...
Monumen Puputan Monumen Puputan Klungkung adalah sebuah taman kota yang dilengkapi dengan monumen tugu prasasti dan terletak di jantung Kota Semarapura - Kabupaten Klungkung. Monumen ini adalah symbol dari perjuangan rakyat kerajaan Klungkung dalam melawan bangsa penjajah yang mencoba menguasai wilayah mereka. Monumen Puputan Klungkung berada di tengah kota Semarapura atau tepatnya di jalan Untung Surapati - Klungkung. Lokasi ini merupakan posisi yang sangat strategis karena terletak tepat di tengah keramaian kota, pusat pertokoan di Kabupaten Klungkung, pasar tradisional, kantor pemerintahan Klungkung dan terletak berdampingan dengan objek wisata yang berupa bangunan dengan arsitektur kuno peninggalan sejarah, Kertha Gosa . Mengingat wilayahnya yang tidak begitu luas, kita hanya perlu berkendara sekitar kurang dari 10 menit untuk mencapai pusat kota Semarapura (ibukota Klungkung). Sumber : (http://4.bp.blogspot.com) Monumen Puputan Klungkung dibangun untuk mengen...
" RWY Larassumbogo: Karya dan pengabdiannya Moeljono, Moeljono (1984) RWY Larassumbogo: Karya dan pengabdiannya. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. [img] Text RWY LARASSUMBOGO KARYA DAN PENGABDIANNYA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract Sebagai bangsa yang berjiwa besar, bangsa Indonesia selalu menjunjung tinggipahlawannya. Yang dimaksud dengan kata pahlawan disini tidak hanya terbatas pada mereka yang berjasa dalam bidang politik atau bidang militer saja, melainkan mencakup juga mereka yang berjasa dalam bidang sosial, ilmu atau budaya. Raden Wedono Josef Larassumbogo yang biografinya kita bicarakan sekarang ini merupakan salah seorang yang dianggap berjasa dalam bidang budaya, khususnya karawitan. Karena jasanya itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memberi Anugerah Seni berdasarkan Keputusan Menteri P & K No. 0148/1970...
Tari baris jojor (Nyawi) merupakan tarian yang ditarikan orang seorang penari atau tunggal yang penarinya adalah seorang laki – laki. Tari baris ini merupakan tari kepahlawanan yang mempertunjukan jiwa keprajuritan dan gerakan – gerakan tarian ini menunjukan kewibawaan seorang prajurit dalam setiap langkahnya yang tegap dan beribawa. Adapaun makna dari tarian ini adalah melambangkan atau mencerminkan seorang prajurit yang gagah berani di dalam medan perang pertempuran. 1