Kalau umumnya orang lebih mengenal Sumatera Barat dengan jam gadangnya di Bukittinggi. Kini Kabupaten lima puluh kota dengan Jembatan Kelok 9 tidak kalah menarik dan sayang untuk dilewatkan. Memang sih, hanya berupa jalan dan jembatan. Tapi yang membuat istimewa adalah pemandangan alam dan tentu saja arsitektur jembatannya yang unik. Jalan Kelok 9 tahun 1910 Kelok 9 Tahun 2008 Sebelum melihat Kemegahan Jembatan, kita lebih baik mengetahui seluk beluk Kelok sembilan. Sesuai namanya, Kelok Sembilan mempunyai 9 buah kelok (bahasa Minang yang berarti tikungan) dengan sudut putar 180 derjat, yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan leb...
Bako adalah istilah dalam bahasa minang yang berarti keluarga dari pihak ayah. pihak bako ini wajib berpartisipasi dalam beberapa adat yang dijalani oleh seorang anak minang untuk mengisi acara serta melaksanakan suatu kegiatan. Adat-adat tersebut diantaranya adalah perkawinan, kematian, khitanan, memotong rambut anak beberapa hari setelah dilahirkan, ataupun saat diangkat menjadi datuk. Contohnya saat perkawinan adalah sebelum menikah ada proses yang disebut babako / meminang. Meminang tidak hanya mempertemukan orang tua kedua belah pihak namun juga keluarga Ayah dari masing-masing mempelai. Disini pihak bako memiliki hak untuk menyetujui atau tidak dengan calon pasangan hidup anaknya masing-masing. Jika setuju maka mereka turut andil dalam waktu pelaksanaan pernikahan. Selain itu contoh lain yaitu saat setelah disunat tradisinya disebut 'manyilau anak bako', dalam acara ini keluarga bako khususnya para wanita membawa berbagai macam makanan. Namun yang unik adalah cara membawa mak...
· Judul : Mak Inang · Pencipta : M. Yusuf Gayos · Daerah : Sumatera barat · Golongan : Lagu daerah / Lagu wajib daerah Mak inang selendanglah mak inang Leok ke kiri kanan lengganglah ke kanan sayang Selamo tunang duduklah batunang hai tiduk dak nyenyak kenyang makanlah dak kenyang Tarentang rawe si talilah rawe Titian tupe balek si tungganglah balek sayang Harilah petang sawe bebunyilsh sawe hai Hitamlah manis baleklah ngajaklah balek Cubolsh cubo lumbang mainlah galumbang sampai ke tepi tampah membawalah tampah sayang Cubolah cubo mumbang menanamlah mumbang hai nasiblah baik tuan negeri batuah Cik siti mengepanglah yang rambut Rambut bekepang kanan...
· Judul : Mak Inang · Pencipta : M. Yusuf Gayos · Daerah : Sumatera barat · Golongan : Lagu daerah / Lagu wajib daerah Mak inang selendanglah mak inang Leok ke kiri kanan lengganglah ke kanan sayang Selamo tunang duduklah batunang hai tiduk dak nyenyak kenyang makanlah dak kenyang Tarentang rawe si talilah rawe Titian tupe balek si tungganglah balek sayang Harilah petang sawe bebunyilsh sawe hai Hitamlah manis baleklah ngajaklah balek Cubolsh cubo lumbang mainlah galumbang sampai ke tepi tampah membawalah tampah sayang Cubolah cubo mumbang menanamlah mumbang hai nasiblah baik tuan negeri batuah Cik siti mengepanglah yang rambut Rambut bekepang kanan...
Cara membuat "Saluang" 1.Anda harus mencari Talang 2.Disaat memotong Talang Bagian atas Talang adalah Bagian bawah Saluang,dan sebaliknya,Bagian bawah Talang adalah Bagian atas Saluang 3.Ukur besar lingkaran Saluang,itu lah jarak dari bawah Saluang ke lubang nada yang terakhir 4.Jarak lubang nada Saluang yang terakhir,Ke lubang nada yang selanjutnya adalah stengah ukuran besar Lingkaran Saluang(lubang nada Saluang ada 4 lubang nada) 5.Jarak dari lubang nada Saluang yang pertama ke bagian atas Saluang adalah 4 kali ukuran lingkaran Saluang (Usahakan untuk melubangi Saluang dengan besar lubang nada Saluang 0,5 cm) 6.Runcing kan bagian atas Saluang sehingga membentuk sudut tumpul,itu biasa disebut dengan "SUAI" Cara Bermain "Saluang" 1.Anda harus meniup bagian atas Saluang dengan kepala sedikit miring 2.Usa...
Prasasti Padang Roco berangka tahun 1208 Saka atau 1286 M ditemukan di dekat sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, Nagari Siguntur, Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Nama ‘Padang Roco’ berasal dari lokasi ia ditemukan, yaitu lapangan patung/arca (Padang = lapangan; roco = arca/murti, lambang dewa Hindu-Buddha). Prasasti ini ditemukan pada tahun 1911 di dekat sungai Batanghari dan ditulis di empat sisi batu berbentuk persegi panjang yang dijadikan sebagai lapik/alas arca Paduka Amoghapasa. Di bagian belakang arca juga terdapat prasasti lain, yaitu prasasti Amoghapasa. Kedua prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno serta dua bahasa (Sansekerta dan Melayu Kuno). Baik arca maupun alas arca disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan kode D. 198-6468 bagi bagian alas atau Prasasti Padang Roco dan kode D. 198-6469 bagi bagian arca. Prasasti ini dibuat pada periode kerajaan Singasari di Jawa dan Kerajaan Melayu D...
Batagak Kudo-Kudo berasal dari Provinsi Sumatera Barat, atau dengan kata lain merupakan adatnya orang minang. Frasa 'batagak kudo-kudo' sendiri dalam bahasa minangkabau secara bahasa berarti 'menegakkan kuda-kuda'. Sedangkan secara istilah, Batagak Kudo-kudo merupakan salah satu bagian dalam masyarakat minang saat proses pendirian bangunan yang berupa upacara, di mana masyarakat mengambil bagian dalam upacara tersebut saat proses pendirian bangunan tersebut masih dalam pemasangan kuda-kuda. Dari sinilah istilah 'Batagak kudo-kudo' tersebut berasal. Bangunan yang dibuat dapat berupa rumah pribadi, ataupun fasilitas umum seperti rumah ibadah dan jalan raya. Pada dasarnya, masyarakat yang mengikuti upacara Batagak Kudo-Kudo adalah tetangga sekitar dan sanak famili, sehingga upacara ini terkesan mirip dengan pernikahan, atau yang oleh orang minang disebut sebagai baralek. Selain itu, ada salah satu kesamaan lain yang cukup mencolok antara tradisi Batag...
Siapa yang tidak kenal dengan Tari Piring? Jelas semua orang mengetahui tari yang tentunya identik dengan properti piring. Lalu bagaimana dengan Tari Randai? Terdengar asing bukan? Tari Randai merupakan salah satu tari yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di MInangkabau. Karakteristik utama dari tari ini ialah gerakannya yang dipimpin oleh satu orang dan kemudian diikuti oleh penari lainnya. Tidak ada batasan berapa jumlah penari yang diperbolehkan menarikan tari ini. Keunikan lain yang dimiliki tari ini ialah pakaiannya yang menggunakan celana yang memiliki bahan tambahan sehingga terlihat seperti sarung. Gerakan pada tari ini dipadukan dengan lantunan syair yang mendebar-debarkan dada. Tarian ini juga menyampaikan cerita rakyat, itulah sebabnya tarian ini diselingi dengan beberapa dialog ditengah tarian. Untuk gerakannya sendiri merupakan bagian yang paling menarik dimana penari mengangkat sebelah kaki dan menepukan tangan d...
Suku Jambak merupakan salah satu dari ratusan suku Minangkabau. Tidak banyak perbedaan antara suku ini dengan suku-suku lainnya. Suku Jambak memukim di daerah magek,Kabupaten Agam dekat dengan bukit tinggi. Suku magek diketuai oleh beberapa orang pemimpin dengan gelar Datuk. Terdapat 15 gelar datuk, yaitu : 1. Datuk Nan Baruso 2. Datuk Rajo Bandaro 3. Datuk Rajo Basa 4. Datuk Panduko 5. Datuk Panduko Tuan 6. Datuk Tumenggung 7. Datuk Rangkayo Basa atau Datuk Rangkayo Nan Basa 8. Datuk Nagari Labiah 9. Datuk Pangulu Basa 10. Datuk Tan Ameh 11. Datuk Rajo Perak 12. Datuk Rajo Mantari 13. Datuk Marajo 14...