Kota Palu yang berada tepat di tengah-tengah pulau . Pada awalnya peadaban to-Kaili terletak di pegunungan yang mengintari laut Kaili (saat itu kata Palu belum digunakan, karena lembah Palu masih berupa lautan) yang terdiri dari beberapa Kerajaan lokal. to-Kaili juga terdiri dari beberapa subetnik Kaili diantaranya To-Sigi, To-Biromaru, To-Banawa, To-Dolo, To-Kulawi, To-Banggakoro, To-Bangga, To-Pakuli, To-Sibalaya, To-Tavaili, To-Parigi, To-Kulavi dan masih banyak lagi subetnis Kaili lainnya. To-Kaili mendiami hampir seluruh seluruh Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi dan Kab. Parigimautong. Selain itu to-Kaili juga mempunyai beberapa dialek diantaranya dialek Ledo, Rai, Tara, Ija, Edo/Ado, Unde, dan lain-lain. an dari semua dialek, dialek Ledo merupakan dialek yang umum di gunakan. Semua dialek Kaili merupakan dialek yang dibedakab dari kata "sangkal", karena semua jenis dialek Kaili mengandung pengrartian "tidak". Kaili sendiri kon...
Sop Kaledo khas Palu merupakan makanan favorit yang berasal dari Sulawesi Tengah. Pecinta makanan ini semakin bertambah seiring perkembangan zaman. Sop kaledo termasuk kedalam jenis sop dimana sop ini dibuat atau dicampur dengan bumbu racik yang mampu membuat sop kaledo terasa segar, nikmat. Daging sapi menjadi bahan utama pembuatan sop kaledo ini, daging sapi ini diolah menggunakan bummbu racikan khas masyarakat Palu. Bumbu yang dibuat akan meresap ke sop kaledo yang akhirnya menciptakan sebuah cita rasa yang khas. Berikut bahan dan cara pembuatan Sop Kaledo khas Palu yang bisa Anda coba buat di rumah. Bahan-bahan yang dibutuhkan 1 kg Daging Sapi dan Tulang Kaki Sapi 20 buah Cabai Rawit Hijau 6 ruas Asam Jawa yang mentah 1 batang Serai 1 ruas Jahe Garam secukupnya 1 buah Jeruk Nipis Penyedap Rasa Cara Pembuatan Pertama anda cuci terlebih dahulu daging sapi dan tulang kaki sapi hingga be...
Tari Pajoge Maradika biasanya ditampilkan pada acara perayaan pelantikan seorang raja atau pemimpin daerah, tari ini dibawakan oleh lima orang putri yang mengungkapkan ekspresi kebahagiaan menyambut kehadiran pemimpin yang baru. Tari ini diiringi musik kakula dan seruling Lalove yaitu seruling panjang khas Parigi Moutong yang biasanya di pakai dalam upacara ritual adat. 1
Parigi Moutong terkenal dengan keragaman etnis suku dengan budaya yang beragam pula, mulai dari budaya suku Kaili, Lauje, Tajio, Tialo, Bolano, sampai pada budaya masyarakat Hindu Bali yang memperkaya khasanah budaya di tanah air. Syukuran panen Suku Lauje di kec. Tomini dan Palasa yang bermakna persembahan hasil panen rakyat kepada penguasa alam semesta. 1
Upacara adat Balia masyarakat Kaili di kec. Parigi, dengan iringan musik suling Lalove dan irama gendang, merupakan upaya penyembuhan bagi orang yang sakit. Ritual ini bisa diadakan secara individu maupun secara berkelompok. Kadang ritual ini juga dilakukan setelah upaya medis tidak berhasil menyembuhkan suatu penyakit. Prosesi bisa berlangsung hingga tujuh hari tujuh malam, tergantung berat ringannya jenis penyakit. Pada masa silam, upacara adat Balia ini adalah hal yang lumrah dilakukan, terutama bagi kalangan ningrat. Prosesi dimulai dengan penyiapan bahan-bahan upacara mulai dari pedupaan, keranda, buah-buahan hingga hewan kurban yang bisa berupa ayam, kambing, atau kerbau, tergantung kasta orang yang mengadakan hajatan. Biayanya ditanggung oleh yang punya hajat ditambah dengan ongkos lelah bagi peritual. Jika semua sudah siap, pawang yang harus laki-laki mulai beraksi dengan mantra-mantranya, memanggil arwah penguasa panutannya. Sejumlah sesajian yang berbeda setiap proses...
TARI MOKANTA Arti : Kanta dalam bahasanya suku bare'e artinya perisai, dan Mokanta adalah Sedang melakukan sesuatu dengan kanta atau perisai tersebut. Pengertian : Tari Mokanta, adalah tarian untuk menyambut tamu dari Suku Bare’e, tarian mokanta dilakukan oleh 2 (dua) orang saja dengan memakai semua alat perang seperti tombak, parang, memakai tameng, dan juga tangan kosong. Tata cara tarian mokanta : Tarian Mokanta bisa dilakukan Laki-laki maupun wanita yang semuanya yaitu kedua orang penari mokanta tersebut memakai alat-alat perang atau juga tangan kosong berdiri didepan dan menghadap tamu undangan yang berjalan masuk ke tempat acara, dan setelah tamu undangan tersebut duduk rapi, maka kedua orang penari mokanta yang berdiri didepan dan dihadapan tamu undangan tadi memperagakan beladiri yang mereka kuasai dengan saling beradu keahlian memakai alat-alat perang atau juga keahlian tangan kosong di panggung atau ditempat yang sudah disediakan. Tari Mokanta sering di...
Kakula merupakan alat musik yang terdiri dari 7 buah gong kecil. Kakula dimiliki oleh komunitas tertentu, yaitu pada etnis Kaili keturunan Raja. Kakula yang ada sekarang 2 jenis yaitu Kakula Tradisi (Nuada) dan Kakula kreasi baru. Kakula tradisi sering digunakan dalam upacara adat daur hidup antara lain: khitanan dan akil balig dan perkawinan. Kakula adalah alat musik jenis gong kecil terbat dari besi dan atau kuningan. Alat musik ini digunakan oleh etnis kaili keturunan raja (Bangsawan) di wilayah kota Palu dan kabupaten Donggala sebagai pemukiman terbesar etnis Kaili. Kakula digunakan dalam upacara adat terutama dalam tahapan upacara perkawinan di rumah pengantin perempuan. Pemain Kakula tradisi, umumnya adalah perempuan dengan cara dipukul (ada alat pemukulnya) dengan nada irama lagu khusus. Alat ini dmainkan dalam posisi duduk. Kakula kreasi yang dikembangkan dapat dimainkan baik laki-laki maupun perempuan dengan irama lagu yang lebih bervariasi baik lagu daerah maupun lagu pop...
Ritual adat Tumpe di Luwuk, Sulawesi Tengah, punya banyak cerita untuk dibagikan. Salah satunya kisah bernuansa mistis terjadinya Ritual Tumpe. Tumpe yang artinya adalah telur pertama merupakan ritual tahunan bagi masyarakat Batui dan Banggai. detikTravel mendapat kesempatan untuk melihat langsung acara ritual Tumpe atas undangan Donggi-Senoro LNG, Jumat (2/12/2016) lalu. detikTravel pun berkunjung ke salah satu tetua adat yang disebut Monsuhangi Kabasaran atau Penjaga Kantir untuk mendapatkan cerita latar belakang terjadinya ritual adat Tumpe. Latar belakang ritual ini ternyata bernuansa mistis. Dimulai dari perjalanan Adisoko dari tanah Jawa ke Sulawesi Tengah, menjadikannya raja pertama di Banggai. Sebutannya adalah Mumbu Doi Jawa yang artinya Tuan dari Jawa. Adisoko pun menikah dengan perempuan gaib yang memberikannya anak ajaib yaitu Abu Kasim. Saat Abu Kasim di dalam kandungan, Adisoko memutuskan untuk kembali ke tanah Jawa. Selama 10 tahun, rakyat Banggai hidup tanpa ad...
Cerita Rakyat Tolelembunga ini adalah salah satu legenda yang ada di Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Tolelembunga ini adalah seekor kerbau yang sangat disayangi oleh Puteri Bunga Manila, kemanapun kerbau ini pergi Puteri Bunga Manila pun mengikutinya, sehingga setiap tempat pemberhentian mereka di jadikan pemukiman yang sampai saat ini sudah terbentuk desa. Bahwa nenek moyang mereka pertama kali mendiami lembah Napu dan menetap di Desa Sedoa, sehingga untuk menjaga agar tetap dikenang oleh seluruh keluarganya, maka nama-nama tokoh yang berperan sangat penting dalam kisah legenda-legenda seperti Bunga Manila, Tolelembunga, dll diabadikan pada penamaan jalan-jalan diseputar pusat Desa Sedoa. Cerita Rakyat Tolelembunga ini adalah salah satu legenda yang ada di Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Adapun dekripsi cerita dari Tolelembunga ini adalah sebagai berikut : Pada jaman dahulu terdapat sebuah kerajaan di Kecamatan Sig...