 
            Pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diperkirakan telah terjadi sejak zaman kerajaan Majapahit, abad ke-13 masehi ketika kerajaan tersebut melakukan perluasan pengaruhnya hingga ke Kalimantan khususnya wilayah pantai selatan pulau tersebut. Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Prof. Ir HM Rasmadi, MS mengatakan, sebenarnya warga Banjar yang tinggal di Provinsi Kalsel sudah memanfaatkan lahan rawa sejak zaman kerajaan hingga zaman kolonial lalu. Sistem yang dikembangkan untuk membuka lahan rawa menjadi lahan pertanian adalah dengan sistem Anjir dan Handil, katanya ketika seminar nasional mengenai rawa di Banjarmasin, Selasa (5/8) lalu. Anjir adalah yang menghubungkan dua buah sungai besar dan sebelah kiri dan sebelah kanan anjir dikembangkan menjadi lahan pertanian.Handil adalah kanal kecil yang dibuat memotong atau tegak lurus sungai atau anjir sejauh 1-2 kilometer. Sama halnya dengan sist...
 
            Daerah Banjar terkenal dengan pertanian ladang dan pertanian sawah. Pertanian ladang atau disebut ladang gunung . Di samping menanam padi di ladang, juga ditanam jenis tanaman Sembilan terutama kacang-kacangan. Pertanian di ladang ini menempati tempat kedua setelah pertanian di sawah. Teknik pertanian. Pertanian ladang ini biasanya dilakukan di daerah pegunungan di mana tanah masih banyak dan luas, yang memungkinkan mereka ini untuk berpindah-pindah tempat untuk mencari daerah-daerah yang subur. Untuk pertanian ladang biasanya ada dua macam tanah yaitu tanah yang masih berhutan lebat dan tanah yang hanya ditumbuhi alang-alang. Pada tanah yang berhutan lebat urutan pekerjaan yang dilakukan untuk melaksanakan pertanian ladang adalah menebang dan menebas hutan, memotong kayu dan mebakar kayu tersebut. Sedangkan pada tanah yang hanya ditumbuhi alang-alang yaitu membersihkan dan mencangkul tanah dalam gumpalan-gumpalan kecil dan alat untuk mencangkulnya diperl...
 
            Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah gunung yang memiliki nama yang cukup unik, yaitu Gunung Batu Bangkai. Masyarakat setempat menamakannya demikian, karena di gunung tersebut ada sebuah batu yang mirip dengan bangkai manusia. Konon, kehadiran batu bangkai tersebut berasal dari sebuah cerita legenda yang sampai saat ini masih berkembang di kalangan masyarakat Banjar Hulu di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Cerita legenda ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Andung Kuswara yang durhaka kepada umanya. Karena kedurhakaannya, Tuhan menghukum si Andung menjadi batu. Konon pada zaman dahulu, di suatu tempat di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, hiduplah seorang janda tua bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Andung Kuswara. Ia seorang anak yang baik dan pintar mengobati orang sakit. Ilmu pengobatan yang ia miliki diperoleh d...
 
                     
            Bausung adalah salah satu budaya yang unik yang tumbuh dan berkembang di Kalimantan Selatan. Bausung diambil dari kata Usung yang bermakna gendong. yaitu Sepasang Pengantin sebelum mereka bersanding dipelaminan ( saat Mempelai pria datang kerumah mempelai wanita ) dilakukanlah bausung ( kedua mempelai digendong/diangkat keatas ) dilakukan oleh dua penari. Diiringi musik, dua penari sambil menggendong kedua mempelai disaksikan oleh para tamu dan undangan yang hadir. Pada awalnya bausung itu hanya dilakukan oleh beberapa golongan saja dalam suku banjar atau yang lebih dikenal dengan keluarga ekonomi kelas atas, sehingga ketika sebuah keluarga mengadakan acara bausung dianggap keluarga itu tergolong dari keluarga yang mampu, selain itu bausung juga dianggap sebagai acara adat yang mewah. Namun pada perkembangannya, tradisi bausung ini tidak lagi menjadi pesta pada kalangan orang kaya saja, namun sudah menjadi hiburan bagi masyarakat setempat pada setiap acara pernika...
 
            Festival ini diselenggarakan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Jaraknya lumayan jauh dari Banjarmasin, sekitar 6 jam perjalanan darat atau sekitar 231 kilometer. Meskipun begitu, wisatawan tidak akan kecewa ketika menonton festival ini di kota Tanjung, ibukota Tabalong. Tahun ini, festival etnik tabalong diselenggarakan sepekan pada 1 hingga 8 Juli 2018. Menampilkan karnaval kostum terutama dari budaya dayak dan banjar, festival etnik ini diperkirakan akan menarik minat wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara. Selain karnaval busana, juga ada kegiatan perlombaan, pameran kebudayaan lokal, musik, tarian, dan lain-lain. Bagian penggemar fotografi, tentu tidak akan melewatkan mengunjungi festival ini untuk mengabadikan berbagai momen menarik. Sumber : https://www.idntimes.com/travel/journal/agung-setya-1/festival-budaya-adat-di-kalimantan-yang-wajib-disambangi-c1c2/full
 
                    Galuh Banjar Kalimantan Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
 
                    Gangan Sop Iwak Haruan Kalimantan Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
 
                    Gangsa Banjarmasin (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
 
                    Gegicak Singkong Kalimantan Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
