Gulai Jagung DIY (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Gulai Udang Istimewa (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ikan Bakar DIY (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ikan Langseng DIY (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ingkung DIY (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Kaki Ayam Masak Jahe (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Salah satu permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sumbar suru. Adapula yang menyebut permainan ini dengan Sebar suru atau Simbar suru. Dinamakan sumbar suru, karena permainan ini dilakukan dengan menyebarkan biji-bijian. Setelah biji-bijian itu disebarkan, lalu disendok dengan daun yang sifatnya kaku, yang istilah Jawanya adalah " disuru ". Daun yang digunakan bisa daun sawo kecik atau daun sawo manila. Jumlah pemain dalam permainan ini terdiri atas 2-5 orang anak, dan biasanya dijadikan dua kelompok. Setiap pemain berkewajiban memiliki sejumlah biji sawo kecik atau biji tanjung, yang cukup untuk bermain dan bagus kondisinya, misalnya sebanyak 50, 60, atau 100 biji. Untuk tempat kecik, biasanya dipergunakan kantong dari kain, atau sebuah besek kecil. Selain biji sawo kecik, setiap pemain juga memiliki suru dari daun yang hanya diambil bagian tengahnya saja. Bagian ujung dan pangkalnya dibuang. Sedangkan untuk tempat permainan di...
Masyarakat Yogyakarta terkenal akan kulinernya yang serba manis dan sangat beragam varian rasanya. Mulai dari makanan ringan, hingga makanan berat, pasti ada saja yang memiliki cita rasa manis. Salah satu kuliner dari Yogyakarta adalah gudeg . Lalu mengapa makanan ini terasa manis? Ternyata salah satu bahan untuk membuat gudeg adalah menggunakan gula aren, atau dalam bahasa Inggris dapat disebut palm sugar . Selain itu gudeg juga terbuat dari buah nangka muda yang kemudian dimakan bersama nasi, telur, ayam, dan krecek. Kita juga dapat merasakan sensasi pedas dari krecek (kulit sapi yang dikeringkan kemudian diberi bumbu pedas)
Batik Tancep Diambil dari nama sebuah desa di Kecamatan Ngawen yaitu desa Tancep. Namun menurut sejarah, sebenarnya berasal dari dua wilayah dusun yang berbeda yaitu dusun Sumberan dan Sendangrejo. Batik motif Tancep diproduksi berdasarkan pesanan, dan hingga saat ini ada 12 (dua belas) jenis batik tulis dengan beragam bentuk motif, diantaranya, motif babon angrem, bokor mas, gajah birowo, sekar jagad, ganggeng, galaran prahu, sekar kanthil, candi dan wahyu tumurun. Batik Tancep atau dikenal dengan nama Batik Tulis Tancep merupakan kerajinan batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik di Gunungkidul. Proses pembuatannya masih tradisional dengan pembuatan motif secara manual dan pewarnaan dengan bahan alami. Pemasaran Batik Tancep ini sementara mengikuti pasar batik yang ada disekitarnya yaitu Yogyakarta dan Solo karena pembeli beelum banyak yang datang langsung ke lokasi atau pusat pembuatan. Batik Tancep ( http://gunungkidulonline.com ) Sentra Industri...