Salah satu warung soto yang melegenda di wilayah Yogyakarta adalah Soto Kadipiro. Warung soto ini didirikan pada tahun 1921 oleh Widadi Tahir Karto Wijoyo. Saat ini bisnis makanan ini dikelola oleh keturunan-keturunannya dan sudah memiliki banyak cabang. Soto Kadipiro yang asli berada di Jl. Wates no.33. Sedangkan cabang-cabangnya berada di penjuru Yogyakarta, di jalan yang sama dengan lokasi Soto Kadipiro asli, terdapat tiga rumah makan serupa, yakni Soto Kadipiro II, Soto Kadipiro Baru, dan Soto Kadipiro Plus. Cabang yang lain ada di daerah Kalasan, Sleman, Kulon Progo, dan Sentolo. Semua cabang ini memiliki rasa soto yang sama, karena resep yang digunakan merupakan resep warisan Widadi. Sepintas soto ini sama seperti soto-soto ayam lainnya dengan kuah yang bening, namun yang menjadikannya luar biasa adalah rasa kuahnya. Kuah soto ini terbuat dari kaldu ayam kampung sehingga rasanya menjadi gurih. Satu lagi yang khas dari soto Kadipiro adalah tidak menggunakan mie...
Es Dung-Dung merupakan salah satu sajian kuliner tradisional yang banyak digemari anak-anak kecil asal Yogyakarta. Kuliner jenis es krim ini merupakan makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat. Selain memiliki rasa lezat dan unik, es dung-dung juga sangat merakyat karena memiliki harga sangat murah dan terjangkau. Beberapa tahun lalu, Es Dung-Dung, banyak dijual secara keliling ke kampung-kampung oleh pedagang dengan menggunakan gerobak beroda. Para penjual biasanya memanggil pelanggan dan menawarkan dagangan dengan tabuhan gong kecil, hingga menimbulkan suara dung.. dung.. dung. Bunyi inilah yang kemudian menjadi asal nama dari Es Dung-dung. Meski pedagang keliling Es Dung-dung sudah sangat jarang ditemui, namun kuliner es krim Es Dung-dung masih bisa ditemukan di Yogyakarta hingga saat ini. Selain biasa disajikan di sejumlah acara hajatan, Es Dung-dung juga bisa ditemukan di acara festival kuliner tradisional seperti Pasar Kangen Y...
Selama ini, jamur ling zhie dikenal sebagai campuran ramuan jamu. Rasanya teramat pahit dan getir. Jamur berwarna coklat dan keras tersebut sementara ini belum ada yang bisa mengolahnya sebagai jenis makanan seperti jamur tiram, jamur kuping dan lainnya. Namun, upaya kreasi untuk membuat jamur ling zhie agar bisa lebih banyak dikonsumsi tetap ada. Salah satunya dengan membuatnya sebagai teh celup. Adalah Sumedi Purbo, warga desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, dengan upaya yang ulet mampu membuat beragam minuman berbahan jamu ling zhie seperti sirup dan teh. Sumedi bahkan berinisiatif membuat jamu itu dalam bentuk kapsul, agar masyarakat lebih mudah mengkonsumsi jamu berkhasiat tinggi tersebut tanpa merasakan rasa pahit dan getirnya. Namun karena rasanya yang teramat pahit, membuat jamur tersebut hanya dikonsumsi sebagai jamu, sehingga penjualannya menjadi terbatas. Maka, Sumedi berinisiatif mengkreasikannya menjadi beragam produk makanan. Sumedi mengawali uji c...
Beragam makanan olahan berbahan jamur kuping memang sudah banyak ditemui di banyak daerah. Namun, selama ini bagian batang jamur kuping hanya dibuang begitu saja sebagai limbah. Padahal, batang jamur kuping itu ternyata mampu diolah menjadi menu makanan khas yang disebut Kamhyong dan lezat rasanya. Di Yogyakarta, kita bisa menemukan beragam olahan makanan berbahan jamur tiram dan jamur kuping. Namun dari sekian ragam olahan jamur yang selama ini ada, belum pernah ada yang dibuat dengan memanfaatkan batang bagian bawah dari jamur kuping. Adalah kamhyong, makanan unik yang diolah dengan merebus batang bagian bawah jamur kuping bersama ramuan rempah-rempah jawa, lalu digoreng menggunakan tepung. Setelah masak, diolah kembali dengan memberinya kuah dan daun kari. Dengan proses demikian, batang jamur kuping yang selama ini dibuang sebagai limbah bisa menjadi menu makan yang lezat. RM/Toko yang Menyediakan : Rumah Makan Yogya Rumah Makan Alam...
Grebeg Maulud merupakan upacara tradisi peninggalan Kerajaan Demak untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini memiliki beberapa agenda yang ditutup dengan pengarakan “gunungan” dari Keraton Yogyakarta ke halaman Masjid Agung, untuk dibagikan kepada pengunjung yang sudah menunggu sejak semalaman. Hampir semua orang Jogja tentu sudah tidak asing dengan istilah grebeg. Kata grebegsendiri berasal dari Bahasa Jawa ‘Gembrebeg’ yakni suara keras yang timbul ketika Sultan keluar dari keraton untuk memberikan “gunungan” kepada masyarakatnya. Gunungan merupakan tumpukan hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan dan makanan tradisional, dikawal oleh pasukan keraton dengan bunyi teriakan yang bersahut-sahutan serta diiringi suara tembakan. Seiring perjalanan waktu, nama gembrebeg berubah menjadi grebeg. source : blog.alfarish.com Dalam satu tahun Kalender Jawa, setidaknya terdapat 3...
Gudeg atau gudheg adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Ada berbagai varian gudeg, antara lain: -Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang. -Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer. -Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
Geplak merupakan salah satu makanan khas dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Makanan ini meiliki rasa yang manis, dan memiliki warna-warna cerah seperti hujau, kuning, putih, merah muda, dan coklat yang menggoda selera. Makanan ini tahan hingga berhari-hari, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai alternatif oleh-oleh ketika berkunjung ke Kabupaten Bantul. Bahan-bahan untuk membuat Geblak yaitu : - 750 gram tepung beras - 500 gram gula pasir - 250 ml air - 1 butir kelapa diparut memanjang - Garam halus secukupnya Cara Membuat : - Sangrai tepung beras hingga kering, lalu tambahkan kelapa parut dan tepung, aduk-aduk hingga rata lalu sisihkan. - Masak air bersama dengan gula sampai mendidih lalu angkat. Masukkan campuran kelapa, aduk-aduk dengan cepat hingga adonan menjadi kental. Lalu angkat. - Cetak adonan atau bentuklah adonan tersebut bulat-bulat, kemudian biarkan hingga dingin dan mengeras. Geplak siap dinikamti bersama dengan segel...
Slondok renteng merupakan makanan tradisional dengan bahan baku utama berupa singkong. Makanan ini dapat dijumpai di sekitar objek wisata Taman Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Makanan ini sudah ada sejak tahung 1960an, namun sempat meredup dan baru bangkit kembali sekitar tahun 2010. Rasa dari makanan ini gurih dan memiliki tekstur renyah. Sangat cocok untuk cemilan keluarga. Proses pembuatannya memakan waktu selama dua hari. Bahan baku singkong dibersihkan, dikukus sampai matang, kemudian dimasukkan ke mesin penggilingan. Singkong tersebut dibumbui dengan bawang putih serta garam. Tidak memakai tepung atau tambahan penyedap rasa. Kemudian, dijemur sampai terlihat agak kering, setelah itu dipelintir sampai membentuk bulatan lingkaran. Lalu digoreng dan dikemas.
Nasi rames merupakan hidangan nasi putih dengan campuran anek lauk yakni empat sampai tujuh macam yaitu sayur, daging, ikan, telur, dan bahan lain lauk pauk sesuai selera penikmatnya. Berikut ini salah satu contoh nasi Rames yang terdiri dari bakmi dan bihun goreng, sambel kering tempe dan ayam dengan bumbu kare bersama lalapannya berupa irisan mentimun. Nasi rames ini tidak hanya dapat disajikan sebagai makanan rumahan namun juga biasa dijual di warung-warung makan atau termasuk masakan warungan. Selain itu dapat pula dijadikan sebagai makanan suguhan yang dilengkapi dengan kerupuk udang atau kerupuk yang lain Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.