Lotek Teteg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta. Rasanya yang enak dan nikmat menjadikan makanan yang sekilas mirip dengan gado-gado ini mampu menghipnotis para pemburu kuliner di Kota Gudeg ini. Bila kebetulan Anda sedang berada di Yogyakarta, tidak ada salahnya untuk mampir ke salah satu warung Lotek Teteg yang terkenal enak di Jalan Argolubang, Yogyakarta. Duduk lesehan dan bersantai di warung ini sambil menikmati satu porsi Lotek Teteg memang terasa sangat menyenangkan. Aneka sayuran segar seperti bayam, kacang panjang, ketimun dan daun seledri ditambah dengan siraman bumbu kacang yang gurih menjadikan rasa Lotek Teteg begitu nikmat dan lezat. Paduan rasa manis dan gurih saat berpadu di mulut Anda membuat lotek tetek menjadi salah satu makanan yang diburu para penggemar kuliner di Yogyakarta. Bentuk tampilan Lotek Teteg saat dihidangkan, menjadikan kuliner ini bisa menggugah selera makan Anda. Satu yang menarik bila Anda berkunjung ke warung in...
Gudeg memang terkenal sebagai kuliner yang berasal dari Yogyakarta. Tapi begitu, bukan berarti hanya di Yogyakarta kita bisa menikmati gudeg yang lezat. Di Solo, ada penjual gudeg yang sudah terkenal dengan kelezatan menu yang disajikan, Namanya Gudeg Cakar Morgoyudan. Penjual gudeg ini terdapat di Jalan Monginsidi, Solo. Melihat sekilas, tidak ada perbedaan antara gudeg yang dijajakan di warung ini dengan gudeg yang lain. Buah nangka yang dimasak dengan gula Jawa hingga berwarna kecokelatan. Lalu, disajikan bersama sambal krecek. Tapi di sini, tidak hanya itu saja yang disajikan. Seporsi gudeg akan dilengkapi dengan cakar (ceker) yang direbus bersama gula Jawa hingga menghasilkan rasa yang manis. Karenanya, salah satu makanan yang sangat popular di Solo ini dinamakan gudeg cakar. Warung gudeg yang sekarang dikelola oleh Bu Kasno ini sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada awalnya, gudeg yang dijajakan sama dengan gudeg lain. Saat itu, usaha gudeg masih dipegang oleh Mbah Karto...
Bahan-bahan: Kelapa 1/2 tua 5 buah Gula pasir 4 kg Vanili 5 bungkus Kelapa muda 5 buah Gula jawa 1/2 kg Tepung beras secukupnya Cara membuatnya: 1. Kelapa 1/2 tua dan kelapa muda dicampur dan diparut. 2. Dimasak dengan gula pasir dan gula jawa sampai asat. 3. Diturunkan dan diberi vanili, aduklah sampai vanili merata. 4. Kemudian dicetak dan dibentuk (dikepali). 5. Tepung beras digoreng sangan dan geplak ditaruh diatas tepung. RM/Toko yang Menyediakan : Toko Oleh-oleh Khas Jogja BU TINI Toko di Yogyakarta, Indonesia Alamat: Jl. Mataram No.194, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55213 Telepon: (0274) 566184 Sumber : Buku Mustika Rasa Sukarno Halaman 891
Selama ini, jamur ling zhie dikenal sebagai campuran ramuan jamu. Rasanya teramat pahit dan getir. Jamur berwarna coklat dan keras tersebut sementara ini belum ada yang bisa mengolahnya sebagai jenis makanan seperti jamur tiram, jamur kuping dan lainnya. Namun, upaya kreasi untuk membuat jamur ling zhie agar bisa lebih banyak dikonsumsi tetap ada. Salah satunya dengan membuatnya sebagai teh celup. Adalah Sumedi Purbo, warga desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, dengan upaya yang ulet mampu membuat beragam minuman berbahan jamu ling zhie seperti sirup dan teh. Sumedi bahkan berinisiatif membuat jamu itu dalam bentuk kapsul, agar masyarakat lebih mudah mengkonsumsi jamu berkhasiat tinggi tersebut tanpa merasakan rasa pahit dan getirnya. Namun karena rasanya yang teramat pahit, membuat jamur tersebut hanya dikonsumsi sebagai jamu, sehingga penjualannya menjadi terbatas. Maka, Sumedi berinisiatif mengkreasikannya menjadi beragam produk makanan. Sumedi mengawali uji c...
Bahan-bahan: Tahu 5 potong Taoge 1/2 ons Telur 1 butir Minyak goreng 1 gelas Bumbu-bumbu: Bawang merah 5 buah Bawang putih 3 siung Lada putih 1/2 sdt Ketumbar 1/2 sdt Seledri 1 ikat Garam 1/2 sdm Cara membuatnya: 1. Tahu dihaluskan 2. Taoge dibuang akarnya 3. Seledri diiris halus. 4. Telur dikocok. 5. Semua bumbu dihaluskan, bahan dan bumbu dicampur. 6. Dibentuk bulat-bulat seperti bola pingpong, digepengkan menjadi 1 cm. 7. Digoreng sampai kuning. RM/Toko yang Menyediakan : Bakso Bakwan Malang Cak Su Kumis Restoran Indonesia Tempat makan suasana warung yg menjual bakso kuah dan berbagai pilihan topping yg dipilih sesuai selera. Alamat: Jl. Rawamangun Muka Barat Blok D No.14, RT.12/RW.12, Rawamangun, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 Telepon: 0856-1055-152 Sumber : Buku Mustika Rasa Sukarno Halaman 643
Grebeg Maulud merupakan upacara tradisi peninggalan Kerajaan Demak untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini memiliki beberapa agenda yang ditutup dengan pengarakan “gunungan” dari Keraton Yogyakarta ke halaman Masjid Agung, untuk dibagikan kepada pengunjung yang sudah menunggu sejak semalaman. Hampir semua orang Jogja tentu sudah tidak asing dengan istilah grebeg. Kata grebegsendiri berasal dari Bahasa Jawa ‘Gembrebeg’ yakni suara keras yang timbul ketika Sultan keluar dari keraton untuk memberikan “gunungan” kepada masyarakatnya. Gunungan merupakan tumpukan hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan dan makanan tradisional, dikawal oleh pasukan keraton dengan bunyi teriakan yang bersahut-sahutan serta diiringi suara tembakan. Seiring perjalanan waktu, nama gembrebeg berubah menjadi grebeg. source : blog.alfarish.com Dalam satu tahun Kalender Jawa, setidaknya terdapat 3...
BAHAN : 150 gram babat sapi, direbus, dipotong-potong 150 gram usus sapi, direbus, dipotong-potong 150 gram limpa, direbus, dipotong-potong 150 gram paru, direbus, dipotong-potong 2 lembar daun salam 2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan 2 cm lengkuas, dimemarkan 500 ml air 2 1/2 sendok teh air asam (dari 1 1/2 sendok the asam jawa dan 2 sendok makan air) 1 sendok teh garam 1 1/4 sendok teh gula merah 6 sendok makan minyak untuk menumis BUMBU HALUS : • 10 butir bawang merah • 4 siung bawang putih • 1 sendok teh ketumbar • 2 cm jahe CARA MEMBUAT KERECEK JEROAN : 1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan lengkuas sampai harum. 2. Tambahkan jeroan. Aduk rata. 3. Masukkan air, air asam, garam, dan gula merah. Masak sampai bumbu meresap dan berminyak. RM/Toko yang Menyediakan :...
Senjata pusaka berupa tombak yang dimiliki oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya. Cerita mengenai munculnya pusaka ini tertulis dalam Babad Mangir dan juga merupakan cerita lisan yang populer di kalangan masyarakat sekitar Bantul, Yogyakarta dan Madiun. Menurut versi tulis, saat ada persiapan pesta di Desa Mangir, tersebutlah Ni Rara Jlegong, seorang gadis dari Desa Jlegong yang meminjam pisau milik Ki Ageng Mangir Wanabaya. Saat meminjamkannya, Ki Ageng Mangir berpesan jika sudah selesai digunakan, pisau tersebut tidak boleh diletakkan di sembarang tempat, apalagi sampai terlangkahi oleh perempuan. Setelah menyanggupinya, gadis tersebut memakai pisau tersebut untuk membuat basung. Namun, setelah selesai, gadis itu menaruh pisaunya di bawah tikar dan tanpa sadar ia mendudukinya. Pisau tersebut pun lenyap, masuk ke dalam perutnya dan menyebabkan ia hamil. Saat mengetahuinya, Ki Ageng Mangir meninggalkan desa untuk bertapa karena tak kuasa menahan malu. Sama halnya dengan Ni Rar...
Siwur adalah salah satu alat dapur yang berfungsi untuk mengambil air dari gentong atau tempat penampungan air lainnya. Siwur sama dengan gayung dalam bahasa Indonesia. Siwur biasanya dibuat dari bahan tempurung kelapa yang diberi pegangan bambu. Tempurung kelapa yang digunakan setidaknya separuh lebih. Di salah satu bagian atas berlubang. Lalu pada bagian tengah dilubangi sebagai tempat untuk memasukkan dan mengikatkan bambu pegangan. Bentuknya memang sangat sederhana. Namun keberadaannya begitu penting di dapur. Berdasarkan rekaman kamus bahasa Jawa bernama “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, pada halaman 566 kolom 2 disebutkan, siwur adalah “cidhuk sing digawe saka bathok lsp digarani” (dalam bahasa Jawa). Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti ‘gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan sejenisnya yang diberi tangkai/pegangan’. Pencatatan siwur di kamus terseb...