ukuran kayu yang digunakan ada yang panjang ada ada yang kecil yang disebut anak kayu, atau bisa disebut main kayu. Ada tiga tehnik yang dipakai dalam permainan ini; disungkit, dipantok , dan dikandik . Tiga tehnik ini dimainkan oleh yang punya giliran, sedang yang lainnya harus menjaga. Ada point yang didapatkan dalam permainan ini. O ya, saat disungkit , penjaga harus bergegas menangkap dan melempar ke arah ibu kayu, dan berusaha dikenai. Jika dikenai, maka permainan akan disetop dan digantikan oleh yang jaga. Dan... apalagi, ya? Yang sudah main ini pasti sudah paham. sumber : budaya.kampung-media.com/2018/03/06/sudah-pupuskah-permainan-tradisional-lombok-23220
Selalu menyenangkan bisa berkunjung ke tempat yang memiliki nilai sejarah. Cerita unik di balik pembuatannya menjadi hal menarik untuk ditelusuri. Coba saja kunjungi Pura Meru yang berada di Lombok. Banyak hal menarik yang dapat Anda nikmati saat berkunjung ke sini. Tertarik? Terletak di tengah Kota Mataram, tepatnya di Jalan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, Pura Meru merupakan yang terbesar dan tertua di wilayah Lombok. Dibangun pada tahun 1720 oleh Pangeran Anak Agung Made Larang, Pura Meru didedikasikan untuk 3 dewa utama umat Hindu (Dewa Brahma, Dewa Syiwa, dan Dewa Wishnu). Ketiga pura tersebut juga mewakili tiga gunung yang dianggap suci oleh pemeluk agama Hindu; Pura Brahma mewakili Gunung Agung di Bali, Pura Syiwa mewakili Gunung Rinjani di Lombok, dan Pura Wishnu yang diwakili oleh Gunung Semeru di Jawa Timur. Soal bentuk, hanya Pura Syiwa yang memiliki atap susun 11, sedangkan Pura Wishnu dan Pura Brahma memiliki atap susun berjumlah 9. “Meru&...
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat modal transportasi unik yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Cidomo namanya, kendaraan sejenis delman ini juga kerap digunakan oleh para wisatawan untuk menjamahi berbagai lokasi wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Cidomo sendiri merupakan akronim dari cikar, dokar, dan mobil. Alat transportasi ini berbentuk kereta penumpang dengan menggunakan dua ban mobil dan ditarik seekor kuda. Menunggangi Cidomo sambil berkeliling area wisata di kawasan Lombok tentu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Wisatawan dapat menjumpai kendaraan unik ini di beberapa tempat, seperti di kawasan Gili Meno salah satunya. Di kawasan ini memang tidak ada kendaraan bermotor, dan bagi pengunjung yang ingin menuju penginapan biasanya menggunakan Cidomo sebagai alat transportasi. Jika Anda berkunjung ke Lombok, sempatkan untuk coba menunggangi Cidomo, delman khas dari negeri yang memiliki banyak gili indah i...
Terbuat dari daun pandan yang disilangkan menjadi satu, terbentuklah kerajinan tikar yang indah khas masyarakat Desa Tepal, Sumbawa. Inilah beranyam , salah satu tradisi khas wanita-wanita dari salah satu wilayah di Nusa Tenggara Barat. Kebiasaan kaum wanita Desa Tepal dalam mengisi waktu senggang membuahkan hasil kerajinan tikar yang sangat indah untuk dilihat. Anyaman terbuat dari daun pandan yang telah melalui proses penjemuran dirangkai menjadi satu sehingga menghasilkan sebuah tikar. Beranyam biasanya dilakukan kaum wanita di desa ini saat musim penghujan datang. Perkebunan dan persawahan yang telah dikelola saat musim semi membuat kegiatan menjadi lebih sedikit. Karenanya, kaum wanita mengisi waktu luang dengan beranyam . Tikar yang telah jadi biasanya digunakan masyarakat untuk alas tidur atau menjadi penghias rumah mereka. Pada acara-acara tertentu, tikar yang mempunyai motif garis-garis ini digunakan sebagai alas duduk para tamu....
Pencak Sasak adalah pencak silat yang berkembang di daerah Lombok terutama di wilayah Sakra. Kehebatan dari ilmu bela diri ini sangat mengagumkan, walaupun hanya 14 jurus dasar dari 7 tingkatan. Tapi mampu melindungi diri dan menaklukkan lawan-lawannya. Pencak Sasak sebelumnya dipelajari dengan cara sembunyi-sembunyi atau pada tempat yang tertutup di malam hari tapi kecuali pada malam jumat tidak boleh untuk latihan atau belajar. Oleh karena itu kesenian ilmu bela diri ini tidak terlalu populer di Lombok. Tapi pada tahun 2010, pencak Sasak ini sudah mulai dikembangkan dan diperkenalkan oleh sebuah perguruan di desa Bungtiang yang bernama Mata Pisau . SEJARAH Dahulu, seorang pengembara bernama Ujang akrab dipanggil Bang Ujang dari tanah Pasundan ( Jawa Barat ) yang haus akan ilmu-ilmu bela diri. Ia sanggup mengorbankan harta benda dan sisa hidupnya demi mencari ilmu bela diri. Ia berjalan mencari guru dengan bertarung jika...
Zaman Dahulu kala, ada raja jin wanita bertahta di puncak gunung Rinjani. Ratu jin itu bernama Dewi Anjani dan memiliki peliharaan seekor burung Beberi berparuh perak dan berkuku baja.Waktu itu daratan Pulau lombok masih berupa bukit berhutan lebat dan belum di huni manusia. Pada suatu hari patih Dewi Anjani Patih Songan mengingatkan Dewi Anjani akan pesan kakek nya agar kelak dewi Anjani mengisi Pulau Lombok dengan Manusia. Kemudian Dewi Anjani mengajak patih Songan untuk memeriksa seluruh daratan pulau itu.Karena tanaman di hutan terlalu rapat sang Dewi dan patih tidak dapat berjalan. Kemudian Dewi Anjani berkata kepada Patih Songan, "Paman, karena pulau ini penuh sesak dengan tumbuhan, pulau ini kuberi nama Pulau Sasak." Begitu cerita kenapa pulau ini bernama Bumi Sasak dan sekarang Lebih di kenal dengan Pulau Lombok. Setelah mengetahui pulau itu penuh dengan hutan dan bukit, Dewi Anjani memerintahkan burung beberi...
Wali Nyatoq adalah waliyullah yang sangat melegenda di Pulau Lombok, lebih-lebih dikalangan masyarakat Lombok Tengah atau tepatnya di desa Rembitan, bagian Selatan Pulau Lombok. Sebutan Wali Nyatoq dikaitkan dengan tanda-tanda kewaliannya. Nyatoq artinya “nyata” karena masyarakat sangat mempercayai bahwa Wali Nyatoq benar-benar sebagai seorang wali. Konon wali nyatok memiliki 33 nama. Di setiap desa atau kampung yang pernah disinggahi, ia disebut dengan nama yang berbeda-beda. Salah satunya Sayyid Abdullah, gelar ini diperoleh setelah beliau meninggal dunia. Tidak ada yang tahu persis dari mana ia berasal, sebagian masyarakat mempercayainya bahwa ia berasal dari Perihal kedatangan ke Pulau Lombok tidak jelas. Berdasarkan penuturan TGH...
Wa'a Mama Dan Sarau merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima. Wa’a mama artinya mengantar atau membawa bahan untuk makan sirih (mama) seperti nahi ( sirih), u’a ( pinang), tambaku ( tembakau), tagambe dan afu mama ( kapur khusus untuk pemakan sirih). Dalam pelaksanaanya pihak orang tua pemuda bukan hanya mengantar bahan untuk makan sirih ( mama) tetapi juga membawa berbagai jenis makanan dan kue tradisional. Secara harfiah wa’a sarau artinya mengantar atau membawa sarau (Camping) yaitu sejenis topi tradisional Bima-Dompu yang dibuat dari anyaman bambu. Upacara wa’a sarau hampir sama dengan upacara wa’a mama. Dilaksanakan pada musim tanam( oru mura). Barang – barang yang diantar adalah sarau dan berbagai jenis kue tradisional dan umbi – umbian serta buah – buahan dari kebun pemuda
Mbolo Ro Dampa adalah salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima yang dilakukan setelah prosesi Ngge'e Nuru . Bila ngge’e nuru telah berjalan mulus, maka orang tua dan keluarga dua belah pihak akan mengadakan "Mbolo ro dampa” (musyawarah) untuk menentukan hari dan bulan yang baik untuk pelaksanaan nikah. Jumlah atau besar kecilnya mahar serta persyaratan lainnya semua diputuskan dalam mbolo ra dampa.