· Judul : Mak Inang · Pencipta : M. Yusuf Gayos · Daerah : Sumatera barat · Golongan : Lagu daerah / Lagu wajib daerah Mak inang selendanglah mak inang Leok ke kiri kanan lengganglah ke kanan sayang Selamo tunang duduklah batunang hai tiduk dak nyenyak kenyang makanlah dak kenyang Tarentang rawe si talilah rawe Titian tupe balek si tungganglah balek sayang Harilah petang sawe bebunyilsh sawe hai Hitamlah manis baleklah ngajaklah balek Cubolsh cubo lumbang mainlah galumbang sampai ke tepi tampah membawalah tampah sayang Cubolah cubo mumbang menanamlah mumbang hai nasiblah baik tuan negeri batuah Cik siti mengepanglah yang rambut Rambut bekepang kanan...
Cara membuat "Saluang" 1.Anda harus mencari Talang 2.Disaat memotong Talang Bagian atas Talang adalah Bagian bawah Saluang,dan sebaliknya,Bagian bawah Talang adalah Bagian atas Saluang 3.Ukur besar lingkaran Saluang,itu lah jarak dari bawah Saluang ke lubang nada yang terakhir 4.Jarak lubang nada Saluang yang terakhir,Ke lubang nada yang selanjutnya adalah stengah ukuran besar Lingkaran Saluang(lubang nada Saluang ada 4 lubang nada) 5.Jarak dari lubang nada Saluang yang pertama ke bagian atas Saluang adalah 4 kali ukuran lingkaran Saluang (Usahakan untuk melubangi Saluang dengan besar lubang nada Saluang 0,5 cm) 6.Runcing kan bagian atas Saluang sehingga membentuk sudut tumpul,itu biasa disebut dengan "SUAI" Cara Bermain "Saluang" 1.Anda harus meniup bagian atas Saluang dengan kepala sedikit miring 2.Usa...
Prasasti Padang Roco berangka tahun 1208 Saka atau 1286 M ditemukan di dekat sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, Nagari Siguntur, Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Nama ‘Padang Roco’ berasal dari lokasi ia ditemukan, yaitu lapangan patung/arca (Padang = lapangan; roco = arca/murti, lambang dewa Hindu-Buddha). Prasasti ini ditemukan pada tahun 1911 di dekat sungai Batanghari dan ditulis di empat sisi batu berbentuk persegi panjang yang dijadikan sebagai lapik/alas arca Paduka Amoghapasa. Di bagian belakang arca juga terdapat prasasti lain, yaitu prasasti Amoghapasa. Kedua prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno serta dua bahasa (Sansekerta dan Melayu Kuno). Baik arca maupun alas arca disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan kode D. 198-6468 bagi bagian alas atau Prasasti Padang Roco dan kode D. 198-6469 bagi bagian arca. Prasasti ini dibuat pada periode kerajaan Singasari di Jawa dan Kerajaan Melayu D...
Batagak Kudo-Kudo berasal dari Provinsi Sumatera Barat, atau dengan kata lain merupakan adatnya orang minang. Frasa 'batagak kudo-kudo' sendiri dalam bahasa minangkabau secara bahasa berarti 'menegakkan kuda-kuda'. Sedangkan secara istilah, Batagak Kudo-kudo merupakan salah satu bagian dalam masyarakat minang saat proses pendirian bangunan yang berupa upacara, di mana masyarakat mengambil bagian dalam upacara tersebut saat proses pendirian bangunan tersebut masih dalam pemasangan kuda-kuda. Dari sinilah istilah 'Batagak kudo-kudo' tersebut berasal. Bangunan yang dibuat dapat berupa rumah pribadi, ataupun fasilitas umum seperti rumah ibadah dan jalan raya. Pada dasarnya, masyarakat yang mengikuti upacara Batagak Kudo-Kudo adalah tetangga sekitar dan sanak famili, sehingga upacara ini terkesan mirip dengan pernikahan, atau yang oleh orang minang disebut sebagai baralek. Selain itu, ada salah satu kesamaan lain yang cukup mencolok antara tradisi Batag...
Siapa yang tidak kenal dengan Tari Piring? Jelas semua orang mengetahui tari yang tentunya identik dengan properti piring. Lalu bagaimana dengan Tari Randai? Terdengar asing bukan? Tari Randai merupakan salah satu tari yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di MInangkabau. Karakteristik utama dari tari ini ialah gerakannya yang dipimpin oleh satu orang dan kemudian diikuti oleh penari lainnya. Tidak ada batasan berapa jumlah penari yang diperbolehkan menarikan tari ini. Keunikan lain yang dimiliki tari ini ialah pakaiannya yang menggunakan celana yang memiliki bahan tambahan sehingga terlihat seperti sarung. Gerakan pada tari ini dipadukan dengan lantunan syair yang mendebar-debarkan dada. Tarian ini juga menyampaikan cerita rakyat, itulah sebabnya tarian ini diselingi dengan beberapa dialog ditengah tarian. Untuk gerakannya sendiri merupakan bagian yang paling menarik dimana penari mengangkat sebelah kaki dan menepukan tangan d...
Suku Jambak merupakan salah satu dari ratusan suku Minangkabau. Tidak banyak perbedaan antara suku ini dengan suku-suku lainnya. Suku Jambak memukim di daerah magek,Kabupaten Agam dekat dengan bukit tinggi. Suku magek diketuai oleh beberapa orang pemimpin dengan gelar Datuk. Terdapat 15 gelar datuk, yaitu : 1. Datuk Nan Baruso 2. Datuk Rajo Bandaro 3. Datuk Rajo Basa 4. Datuk Panduko 5. Datuk Panduko Tuan 6. Datuk Tumenggung 7. Datuk Rangkayo Basa atau Datuk Rangkayo Nan Basa 8. Datuk Nagari Labiah 9. Datuk Pangulu Basa 10. Datuk Tan Ameh 11. Datuk Rajo Perak 12. Datuk Rajo Mantari 13. Datuk Marajo 14...
Suku Minangkabau sebagai suku yang berasal dari Sumatera Barat merupakan suku yang kaya akan adat istiadat dan budaya luhur, tak jarang banyak wisatawan dan orang luar minangkabau yang sengaja datang ke minangkabau hanya untuk menyaksikan upacara adat minangkabau, salah satunya adalah upacara turun mandi. upacara turun mandi merupakan upacara sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa terhadap kelahiran seorang bayi. Hingga saat ini upacara turun mandi masih dipertahankan dan dilestarikan oleh para masyarakat minangkabau. tujuan dari upacara turun mandi adalah untuk memperkenalkan bayi yang baru lahir sebagai keturunan minangkabau kepada masyarakat dan juga sebagai ajang sang ibu untuk keluar pertama kali dari rumah pasca pemulihan setelah melahirkan. dalam prosesinya, sebelum menyelenggarakan upacara turun mandi banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan, salah satunya mengenai hari yang tepat dalam penyelenggaraan, jika bayi laki-laki, maka pen...
Tradisi lelang singgang ayam biasa dilakukan oleh masyarakat Solok Selatan,Sumatera Barat.Tradisi ini biasanya dilakukan saat bulan Ramadhan saja.Tradisi ini dilakukan untuk mencari sumbangan untuk pembangunan masjid atau musala.Tradisi ini merupakan momentum bagi para pemudik yang pulang kampung dari tanah perantauan untuk mengobati rindu mereka terhadap kampung mereka dan sekaligus salah satu cara mereka untuk membantu membangun kampung mereka.Selain untuk masyarakat umum,biasanya terdapat pula acara lelang singgang ayam yang diikuti oleh tamu-tamu undangan penting seperti tokoh adat,tokoh masyarakat,serta orang-orang penting. Ayam singgang yang dilelang merupakan sumbangan dari masyarakat sekitar masjid atau musala itu sendiri.Para pengusaha maupun orang lain yang telah sukses di tanah perantauan masing-masing terkadang menawar dengan harga yang sangat tinggi.Hal tersebut merupakan cara lain untuk beramal dan menyumbangkan hasil kerja mereka untuk pembangunan kampung mereka....
Mudik atau pulang sementara ke kampung halaman merupakan tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Mudik dilakukan untuk melepas kerinduan terhadap sanak saudara yang tinggal di kampung halaman. Mudik biasanya dilakukan pada saat menjelang hari raya Idul Fitri sampai beberapa hari setelah Idul Fitri. Mudik khas masyarakat minangkabau disebut dengan Pulang Basamo (Pulang Bersama). Berbeda dengan mudik pada umumnya, mudik yang dilakukan oleh orang minangkabau dilakukan secara bersama-sama dengan orang-orang yang berasal dari satu jorong (dusun) ataupun nagari (desa) yang sama. Peserta pulang basamo terlebih dahulu mendaftarkan diri untuk mengikuti pulang basamo tersebut. Pulang basamo biasanya dilakukan melalui jalur darat menggunakan bis ataupun rombongan mobil yang dilengkapi atribut yang menunjukkan bahwa rombongan tersebut adalah rombongan pulang basamo suatu jorong atau nagari. Ketika sampai di tujuan, rombongan pulang basamo mendapat sambutan yang meriah dan dia...