A. Pendahuluan Produk sastra lisan yang merupakan karya sastra, adalah cerminan angan-angan kolektifnya (Dananjaya: 1991 ), serta dapat dianggap sebagai dokumen sejarah pemikiran, dan filsafat (Wellek, 1966). Dipahami, bahwa karya sastra (khususnya bentuk lisan) dapat menggambarkan keinginan, angan-angan, dan cara berpikir kolektifnya. Hal inilah, yang mendudukannya sebagai dokumen yang sangat penting dalam perkembangan kesusastraan secara khusus, dan kebudayaan bangsa secara umum. Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, sudah tentu kaya pula dengan berbagai cerita rakyat bentuk lisan. Semi (1993), menjelaskan bahwa sastra lisan yang terdapat pada masyarakat suku bangsa di Indonesia telah lama ada, bahkan setelah tradisi tulis berkembang, sastra lisan masih dijumpai. Baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, sastra lisan di Indonesia luar biasa kayanya, dan luar biasa ragamnya. Setiap suku sebagai suatu kolektif tertentu...
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari. Gerakan-gerakan tari Gantar melukiskan orang yang sedang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk untuk membuat lubang di tanah. Sementara bambu berisi biji-bijian melambangkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung, namun dikenal juga oleh suku Dayak Benuaq. Tarian Gantar bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai, dan Gantar Senak atau Gantar Kusak. Kostum yang dipakai penari disebut Ulap Doyo, merupakan kain tenunan asli suku Dayak Benuaq yang diambil dari serat Doyo. Pada zaman dahulu...
Beseprah adalah tradisi sarapan massal yang terdapat dalam Festival Erau, diikuti berbagai lapisan masyarakat, pejabat daerah, dan kerabat Kesultanan, termasuk Sultan dan Putra Mahkota. Meski pesertanya berasal dari status sosial yang beragam, saat berlangsungnya acara ini perbedaan itu sama sekali tidak terasa. Mereka bersama-sama duduk bersila, menyantap hidangan dalam suasana akrab yang amat kental. Dalam beseprah , para hadirin duduk secara berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disediakan. Di masa lalu, beseprah diselenggarakan Sultan yang berkuasa sebagai jamuan persembahan bagi rakyatnya. Jamuan tersebut menjadi simbolisasi harapan dan doa yang dipanjatkan oleh Sultan agar dapat menjadi pemimpin yang selalu mengayomi masyarakat yang dipimpinnya. Acara ini pun menjadi perlambang keinginan Sultan untuk membaur dan merasakan yang dirasakan oleh rakyatnya. Meski secara politis Kesultanan Kutai tidak lagi memerintah warga Kutai, nilai-nilai ini teta...
Roti gembong sudah sangat akrab menjadi jajanan di kalangan masyarakat Kutai. Roti yang bertekstur menggembung, dengan cita rasa tawar, dengan sensasi manis bercampur gurih umumnya, biasanya menjadi hidangan saat sarapan. Dalam bahasa Kutai, gembong berarti menggelembung atau mengembang. Sesuai namanya, roti ini berbentuk persegi panjang dan menggembung di bagian atasnya. Saat ini, roti gembong sudah banyak mengalami inovasi. Banyak usaha yang diolah dari roti tawar tersebut. Tambahannya adalah selai di dalam roti. Ada rasa durian, keju, cokelat, dan lain-lain . Bahkan yang dulu menggunakan santan, kini pembuat roti lebih memilih menggunakan susu karena hasilnya lebih lembut. Pengolahan roti gembong dimulai dengan siapkan bahan yang terdiri dari tepung, gula pasir, gandum, susu kental manis, susu cair, telur, mentega, dan air. Pembuatan bisa sesuai selera dan takaran. Dulu pengolahan roti gembong menggunakan santan, namun teksturnya lebih kasar. Jadi, sekarang diga...
Ritual mensyukuri hasil panen yang ketiga adalah Lom Plai. Lom Plai biasa dilakukan oleh Suku Dayak Wehea, Kalimantan Timur. Lom Plai merupakan ritual setelah panen yang dilakukan oleh Suku Dayak Wehea sebagai ungkapan rasa syukur kepada Dewi Padi. Untuk menentukan tanggal acara Lom Plai, tetua adat bersama dengan kepala adat harus melihat bulan di langit dan merumuskan bulan yang baik. Untuk Suku Dayak Wehea sendiri terdapat kepercayaan bahwa dunia ini terbagi menjad tiga bulan, yaitu bulan baik dimana bulan yang membawa berkah, bulan naas, dan bulan sial. Untuk ritual Lom Plai sendiri harus disesuaikan dengan bulan berkah. Ada beberapa tradisi dalam ritual mensyukuri hasil panen. Hal tersebut telah diadakan selama satu bulan, dan Lom Plai merupakan prosesi puncak. Dalam Ritual Lom Plai, ada beberapa prosesi yang harus dilakukan. Prosesi pertama adalah Seksiang. Seksiang merupakan ritual perang – perangan. Hal yang unik dalam prosesi Seksiang adalah prosesi ini dilaku...
Hampir semua daerah punya resep-nya sendiri dalam mengolah ikan, tak terkecuali masyarakat Kutai di Kalimantan Timur. Di negeri Kutai, dikenal satu masakan olahan ikan yang dipanggil “Gence Ruan”. Sebagai negeri bahari yang melimpah dengan berbagai kekayaan biota perairan, Indonesia pantas disebut sebagai surganya ikan. Kenyataan tersebut telah melahirkan fakta lainnya, yakni bahwa Indonesia juga merupakan surga bagi para pencinta hidangan berbahan ikan, baik hasil tangkapan laut maupun hasil budidaya air tawar. Secara etimologi, “Gence Ruan” tersusun dari dua kata, yakni “ gence ”, yani sebutan untuk sambal goreng khas Kalimantan Timur, dan “ ruan ”, yang artinya ikan haruan atau ikan gabus. Singkatnya, Gence Ruan adalah hidangan ikan gabus bakar yang disiram dengan sambal goreng pedas yang khas. Namun demikian, sajian ini justru lebih terasa feminin setelah disiram sambal warna merah yang cantik, dan citarasany...
Klentangan atau sluding adalah merupakan salah satu alat musik tradisional dari Kalimantan Timur, merupakan alat musik pukul yang terdiri dari 6 buah gong kecil yang terbuat dari logam / perunggu dan disusun berdasarkan nada-nada tertentu pada sebuah tempat dudukan berbentuk kotak persegi panjang (rancak). Alat musik ini terbuat dari kayu. Sluding atau klentangan merupakan alat musik pukul jenis silofan yang mirip dengan gambang. Alat musik ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi kanan dan kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang dianggap sebagai hewan sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat musik ini dimainkan saat upacara adat. Cara memainkannya adalah dengan cara dipukul menggunakan 2 buah batang kayu yang terpisah, sehingga kedua tangan (kanan dan kiri) berperan aktif. Klentangan digunakan sebagai alat pendukung pengiring upacara adat dan tarian daerah. sumber : ht...
Salah satu pernak-pernik tradisi unik yang dapat ditemukan dalam penyelenggaraan Erau adalah penggunaan tambak karang . Tambak karang adalah lukisan atau gambar berwarna-warni yang berfungsi sebagai alas dari area pelaksanaan suatu ritual sakral tertentu dalam Erau. Gambar atau lukisan ini terbuat dari beras yang diberi berbagai macam warna. Beras-beras ini disusun sedemikian rupa sehingga membentuk motif khusus yang masing-masing memiliki makna dan fungsi yang spesifik. Tambak karang dapat ditemukan di sejumlah ritual sakral yang berlangsung dalam Festival Erau. Salah satu di antaranya adalah ritual mendirikan tiang ayu yang menjadi penanda dimulainya Erau. Dalam ritual ini, tambak karang yang digunakan bermotif empat naga dan seluang emas berwarna warni sebagai alas dari kasur kuning yang menjadi tempat bersemayamnya Sangkoh Piatu. Pada bagian moncong dari setiap naga, diletakkan dua buah pisang yang menyimbolkan tar...
Kue Tampi merupakan makanan khas Dayak yang wajib hadir dalam sajian ketika upacara adat berlangsung. Kue Tampi berukuran kecil terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng, yang menjadi unikya adalah kue tampi sendiri tidak memiliki rasa.