Buah kenyem atau kadang disebut Balangka Sua, memiliki cita rasa rasa sepet manis Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Di Kaltim buah ini disebut Lai kadang juga disebut pampaken dalam bahasa maanyannya. Ini adlaah jenis Durian, hanya lebih kecil, dan tidak memiliki bau yang tajam seperti durian. Buah ini tidak seperti durian, tidak akan menimbulkan efek mabuk jika kebanyakan mengkonsumsinya, bahkan konon buah ini memiliki kadar kolesterol yang rendah jadi aman untuk di konsumsi. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Ini adalah jenis durian yang lain, namanya Lahung warnanya kemerahan, konon katanya baunya seperti alkohol dan lebih kuat dari durian yang biasa. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Buah yang agak mirip langsat ini dari luarnya, memiliki isi yang berbeda lebih berair dan rasanya asam. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Akad Jual-Beli Adat Banjar, Kalimantan Selatan Siapa yang tidak mengenal akad? Akad secara harfiah merupakan ikatan atau persetujuan; sedangkan menurut istilahnya adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang (yang menyerahkan) dengan orang lain (yang menerima) untuk pelaksanaan suatu perbuatan. (sumber : https://www.bacaanmadani.com/2017/09/pengertian-akad-rukun-syarat-macam.html) Dalam adat kami, suku Banjar memiliki kebiasaan yang mungkin kedengarannya singkat, padat, jelas; namun memiliki maksud dan tujuan yang sangat baik yaitu akad jual-beli. Mengapa demikian? Karena masyarakat kami masih mengandalkan pasar tradisional seperti salah satunya Pasar Terapung Muara Kuin yang letaknya di Sungai Barito ataupun tukang sayur keliling, ketimbang pasar modern seperti minimarket, swalayan, dan lain-lain. Hal tersebut juga melatar belakangi kenapa masyarakat Kalimantan mudah untuk bersosialisasi terhadap masyarakat di sekitarnya. Untuk akad jual-beli sendiri dilakukan dengan bahasa se...
Benteng Madang merupakan salah satu situs bersejarah yang berada di Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Benteng ini dibangun seiring dengan pecahnya Perang Banjar pada tahun 1859. Benteng ini dibangun atas permintaan Pangeran Antasari dan Demang Lehman kepada Tumenggung Antaludin. Dulunya pada zaman Belanda, Benteng Madang merupakan salah satu benteng pertahanan pribumi. Benteng ini dibangun dengan kayu dari pohon Madang dan dari bambu yang tumbuh disekitarnya. Pada zamannya, benteng ini tidak pernah tertembus oleh pasukan Belanda. Pihak Belanda sudah mengeluarkan banyak biaya, amunisi, dan pasukan untuk membobol benteng ini, tapi tidak pernah berhasil. Konon katanya pernah ada pasukan Belanda yang mencoba untuk melihat benteng ini pada malam hari dari dekat namun, mereka tidak melihat apa-apa selain semak belukar. Benteng ini diperkirakan mempunyai ukuran seluas 400 meter persegi dengan dua tingkat agar lebih mudah memantau musuh,...
Saat Anda berada di Kalimantan Selatan, besar kemungkinan Anda ingin berwisata ke Pasar Intan Martapura, salah satu pusat perbelanjaan batu-batu mulia terbesar di Indonesia. Dalam perjalanan ke sana, salah satu hal yang pasti Anda lihat adalah pedagang menjajakan makanan yang ada dalam kotak, dibungkus plastik putih. Ketika Anda membeli dan membuka isi kotak, isinya ternyata adalah batu zamrud nan lunak berbalut butir-butir kelapa parut. Zamrud metaforik yang saya maksud di sini adalah Klepon Buntut . Klepon Buntut adalah makanan ringan khas Martapura, Kabupaten Banjar yang tidak hanya enak dan cukup memuaskan untuk mengganjal perut yang lapar, tetapi juga fun-to-eat . Sensasi gula merah yang muncrat dan meleleh di dalam mulut berkontribusi terhadap kelezatan makanan ini, apalagi jika disantap dalam keadaan hangat. Tenang saja, para pedagang di jalan biasanya menjajakan klepon yang masih hangat. Klepon hijau berbalut kelapa ini mungkin cukup umum di tempat-...
Ungga ungga apung adalah kebiasaan/permainan yang biasa dilakukan oleh suku banjar. Biasa dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Permainan ini dimaksudkan untuk menenangkan anak balita yang sedang menangis ataupun hanya sekedar untuk bersenang-senang. Permainan ini dilakukan dengan cara mengayunkan kaki ke atas dan ke bawah dengan sang balita sebagai beban di atas kaki, sembari sang balita mendekap kaki yang mengayunkannya sehingga sang anak akan merasa terbang atau terapung dan membuatnya akan tertawa geli. Dalam permainan ini, kaki diayunkan sesuai irama lagu yang dinyanyikan. Berikut lirik lagu yang dinyanyikan: Ungga ungga apung Apung si nali nali Talipat daun bakung Anak punai rajawali Ungga ungga apung Apung si nali nali Talipat daun bakung Anak punai rajawali Ungga ungga apung Apung si nali nali Baluncat dalam jukung Manukui si jantung hati Ungga ungga apung Apung si nali nali B...
Bahan : -Bawang merah -Bawang putih -Jintan -Merica -Buah pala -Kayu manis -Jahe -Soun -Ketupat -Perkedel -Telur -Kapulaga -Cengkeh Bumbu yang di haluskan: -Bawang merah -Bawang putih -Merica -Buah pala -Jintan Cara memasak : -Tumis bumbu yang sudah di haluskan sampai tercium aroma bumbunya -Rebus air masukan cengkeh,kapulaga,jahe dan ayam hingga matang ,angkat ayam,masukan bumbu yang sudah di tumis dan buah pala yang telah di geprek -Tunggu sampai mendidih dan sudah matang Cara penyajian: -Siapakan mangkok dan masukan ketupat,perkedel,telur,soun, dan,tambahkan kecap dan sambal sesuai selera terakhir tambahkan kuah yang sudah di rebus tadi -Makanan sudah siap di sajikan Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan...