Sagu adalah makanan khas Indonesia timur yang berasal dari tepung dan berasal dari batang pohon Sagu. Makanan karbohidrat ini mempunyai fungsi yang sama dengan nasi atau gandum yang menjadi makanan pokok Indonesia secara umum. Keberadaan sagu begitu penting bagi masyarakat Papua, termasuk suku Asmat yang mendiami wilayah pesisir selatan pulau Papua. Makanan ini seperti sumber kehidupan bagi sebagian besar warga dan sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan harian mereka. Karena hal inilah, maka masyarakat Asmat pun mempunyai sebuah ritual yang berkaitan dengan keberadaan sagu sebagai makanan pokok mereka. Para wanita Asmat pun mulai merias wajah mereka dengan cat putih yang mereka buat dari zat kapur cangkang kerang sungai. Mereka mulai membuat lukisan-lukisan unik di wajah dan membiarkannya menutupi hampir seluruh permukaan kulit. Hiasan kepala yang berupa mahkota bulu burung kasuari pun mulai dipakai oleh beberapa orang wanita. Memang sebagian besar mereka masih memakai...
Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi, sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian. Sasi ditanam 40 hari setelah kematian seseorang dan akan dicabut kembali setelah 1.000 hari. Budaya Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat terkenal hingga ke mancanegara. Ukiran Asmat memiliki empat makna dan fungsi, masing-masing: Melambangkan kehadiran roh nenek moyang; Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia; Sebagai lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lain. Sebagai lambang keindahan dan gambaran memori nenek moyang. Sumber: https://evimelda.wordpress.com/2017/01/17/adat-istiadat-di-papua/
Salah satu makanan khas Papua yaitu keladi. Oleh masyarakat Biak, keladi biasanya dikonsumsi menggantikan nasi karena merupakan sumber karbohidrat tinggi dan sumber energi. Rasanya yang hambar seringkali juga dikonsumsi oleh penderita diabetes untuk mengontrol naiknya gula darah. Bagi anda yang ingin mencoba makanan khas yang satu ini tetapi menginginkan keladi yang rasa manis,anda dapat mencoba menu makanan si putih manis dari Biak. Putih manis ini berbahan dasar keladi, namanya Keladi Tumbuk. Keladi tumbuk ini biasanya disajikan dalam acara khas adat Biak,acara syukuran dan acara pernikahan orang Biak. Makanan ini biasanya dinikmati dengan lauk ikan bakar dan sayur kangkung yang dicampur bunga pepaya serta sambal untuk menambah rasa nikmatnya. Dari namanya sudah bisa ditebak bagaimana cara membuat makanan ini yaitu dengan cara ditumbuk. Sangat mudah dan murah untuk membuat keladi tumbuk. Cukup dengan menyiapkan potongan keladi yang telah direbus hingga lunak, kelapa yang te...
Karwar adalah kerajinan patung kayu berbentuk manusia, dengan ukuran kepala lebih besar dari badannya. Ini adalah patung khas Biak Numfor, Papua, sekaligus oleh-oleh yang paling diminati oleh traveler. Sekilas, patung ini tampak unik karena kepala yang lebih besar dari badannya. Padahal, patung ini merupakan karya seni Biak Numfor yang lestari bertahun-tahun. Namanya Karwar, patung yang berfungsi sebagai lambang kehadiran roh para nenek moyang yang telah meninggal. Bagi masyarakat Papua termasuk Biak Numfor, mengukir adalah bagian dari ritual keagamaan. Mengutip majalah resmi Pemkab Biak Numfor, Selasa (42/7/2012), ukiran dipercaya sebagai mediator yang menghubungkan masyarakat dengan leluhur mereka. Melalui ukiran inilah, masyarakat Biak Numfor berkomunikasi dengan arwah keluarga yang sudah meninggal. Tak heran masyarakat Biak Numfor percaya, roh orang yang sudah meninggal dapat dipanggil untuk memberikan petunjuk-petunjuk penting seperti masa panen dan penyem...
Makanan khas dalam pesta adat yang dilakukan oleh Korowai dan Kombai adalah makan dari Sagu, makanan lain yang lezat adalah tempayak dari kumbang Capricorn, yang merupakan hasil panenan dari pohon sagu. Tradisi unik ini mengundang banyak wisatawan untuk datang. Sumber : http://www.neraca.co.id/article/20459/mengenal-suku-terpencil-korowai
Sagu merupakan makanan tradisional khas Papua, salah satunya olahan yang terkenal adalah Sagu Lempeng. Bukan hanya makanan khas Papua, tetapi juga makanan khas Maluku, Riau dan Kalimantan. Cara pembuatan Sagu Lempeng ini juga tidak jauh berbeda dengan pembuatan roti basah lainya, hanya saja bahan utamanya menggunakan sagu. Kue ini jarang ditemukan di warung-warung maupun toko roti. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Papua membuat Sagu Lempeng hanya untuk dikonsumsi sendiri, dan juga makanan ini paling enak dimakan ketika masih dalam keadaan panas.
Makanan khas Papua ini yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Papua. Petatas atau yang lebih kita kenal adalah ubi jalar, di masyarakat Papua Petatas atau ubi jalar adalah makanan penganti nasi karena di Papua krisis beras, jadi harga beras di Papua relatif mahal. Bagi masyarakat Papua, Petatas sebagai makanan pokok kebutuhan sehari-hari.
Makanan khas ini sangat dinikmati oleh masyarakat Papua, karena bahan pokok yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Papua adalah sagu. Jadi masyarakat Papua mengolah sagu menjadi bubur, hal ini dapat mengganti beras yang harganya relatif mahal.
Hasil laut sangat berlimpah di kampung ini, misalnya saja lobster bambu. Olahan lobster bambu yang dibuat oleh masyarakat dorehkar adalah kue lobster. Singkong merupakan bahan utama dalam pembuatan kue lobster ini. Singkong memberikan rasa gurih dan manis yang alami, serta menjadi perpaduan gizi, sumber karbohidrat dan pas di lidah. Lobster mentah tidak boleh di rebus terlalu matang, tujuannya adalah agar tidak hancur dalam proses pengukusan. Campuran bumbu : Cabai dan bawang diiris untuk menambah rasa dari kue ini. Daun Pisang sebagai pembungkus kue lobster akan memberikan aroma dan rasa yang semakin istimewa. Kue lobster dikukus selama kurang lebih 15 menit. Alamat Penjual: Tembok Berlin Jalan Yos. Sudarso, Kampung Baru, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Bar. 98411 Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=fJXSk8cLQis