budaya
121 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Festival Tanglong Balangan. Menyambut Bulan Ramadhan dan Malam Lailatur Qadr dengan Kemeriahan Lampion Warna Warni.
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kalimantan Selatan

Tradisi budaya tanglong adalah sebuah tradisi budaya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan malam Lailatul Qadr. ‪Dalam masyarakat Kabupaten Balangan, Tanglong dikenal sebagai sebuah ornament  atau replika atau miniatur atau lebih mirip dengan lampion, dengan berbagai bentuk dan model yang dikemas dalam nuansa Islami. Seperti dalam bentuk miniatur masjid, onta, manusia berbusana muslim, rumah adat Banjar, beduk, pohon kurma, gowa hira, hingga bentuk replika burung buraq. ‪Tradisi Tanglong kerap dilaksanakan pada malam ke 21 Ramadhan, atau dikenal dengan malam Nuzulul Quran, ataupun malam salikuran hingga menjelang lebaran. Dimana pada malam-malam tersebut dikenal pula sebagai malam Lailatul Qadar. Sebab di malam-malam itu pula Allah SWT menjanjikan akan menurunkan Lailatul Qadar, sebagai malam paling dinanti dan diimpikan umat muslim di segala semesta alam. Guna menyambut kemeriahan Ramadhan dan malam-malam Lailatul Qad...

avatar
Muhammad Jolviansyah
Gambar Entri
Suku Dayak Abal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Suku Abal atau Dayak Abal adalah sub-suku Dayak yang berdiam di Desa Kupang Nunding, kecamatan Muara Uya, Tabalong dahulu juga terdapat di Desa Halong Dalam, Desa Aong, dan Desa Suput. Ketiga desa ini merupakan bagian wilayah administratif Kecamatan Haruai, Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan Haruai yang luasnya 861,27 km2 pada tahun 1990 berpenduduk 21.948 jiwa (mayoritas suku Banjar), tetapi tidak tersedia data jumlah orang Dayak Abal di antara jumlah tersebut. Orang Abal ini mempunyai bahasa sendiri yakni bahasa Abal. Antara sesamanya mereka menggunakan bahasa Abal sebagai bahasa ibu, tetapi dengan orang luar misalnya dengan orang Banjar, atau Dayak Maanyan, Dayak Dusun Deyah yang penduduk asal di kabupaten ini, mereka menggunakan bahasa Banjar sebagai bahasa pengantar. Pengaruh orang Banjar menyebabkan mereka telah lama memeluk agama Islam, dan asimilasi dengan orang Banjar ini terjadi sedemikian rupa sehingga budaya lama mereka sendiri sudah hampir-hampir punah. Sepe...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Lamut
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kalimantan Selatan

Konon kesenian ini merupakan pengaruh kebudayaan Tionghoa. Kesenian bercerita dari Tionghoa ini datang bersamaan dengan para pedagang Tionghoa yang sekitar tahun 1816 datang ke Banjar hingga ke Amuntai. Alkisah, di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang China yang mengalunkan cerita China. Dalam pertemuan enam bulan kemudian, Raden Ngabe mendapatkan salinan syair China tersebut.Sejak itulah Raden Ngabe mempelajari dan melantunkannya, tanpa iringan tarbang. Lamut mulai berkembang setelah warga minta dimainkan setiap kali panen padi berhasil baik. Ketika kesenian hadrah masuk di daerah ini, lamut mendapat iringan terbang. Seni bertutur itu disebut lamut karasmin karena menjadi hiburan pada perkawinan, hari besar keagamaan, maupun acara nasional. Lamut juga digunakan dalam proses batatamba (penyembuhan penyakit). Orang yang punya hajat dan terkabul biasanya juga mengundang palamutan. Kesenian Lamut merupakan salah satu jenis kesenian Banjar yang hamper punah. Nama Lamut diambil dari nama...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kain Batik Sasirangan Kalimantan Selatan
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Selatan

Melestarikan Kain Batik Sasirangan di Era Millenial Menjadikannya sebagai Outfit Formal Jalan-jalan ke mall atau tempat nongkrong memang kurang percaya diri tanpa memakai pakaian sesuai tren. Namun, kamu bisa mencoba cara melestarikan budaya lokal dengan memakai kain batik khas kalimantan selatan, Sasirangan untuk dijadikan outfit bareng si doi. Beli kain bisa pula dijahit menjadi seragam keluarga yang terkesan resmi. Saat pergi ke kondangan atau menghadiri acara yang bersifat formal, Anda bisa merasa percaya diri. Bisakah kain motif sasirangan ini dijadikan pakaian harian? Bisa saja sebab Anda bisa memadukan dengan pakaian yang lain. Misalnya kain sasirangan dijadikan atasan berupa blus atau kemeja, maka bisa dipadukan dengan celana jeans atau rok untuk bepergian ke mana saja seperti kampus atau mall. Aksesoris pendukung yang bisa membuat kain tenun tidak terlihat tradisional, kenapa tidak? Dijamin banyak orang yang akan mengedarkan pandangan ke arah Anda sete...

avatar
nexmedia