Upacara Mepandes ini merupakan upacara adat Bali yang dilakukan untuk pembersihan diri manusia dimana 6 gigi taring pada rahang manusia yang mulai dewasa diratakan atau dikikir hingga rata. Tujuannya adalah menghilangkan unsur buruk dan jahat yang disimbolkan oleh 6 gigi taring yang dimiliki oleh manusia tersebut menjelang usianya menuju kedewasaan. Diharapkan dengan adanya upacara adat seperti ini manusia akan selalu berbuat baik dimana mereka akan luput dari godaan sehingga kejahatan dapat diminimalisir sejak dini. Sumber: http://miner8.com/id/9109
Upacara Tumpek Landep adalah upacara adat Bali dimana senjata dan peralatan yang dimiliki oleh masyarakat Bali disucikan dengan sesaji dan doa – doa dimana setelah dikumpulkan dan diberkati oleh para pemuka adat, diharapkan senjata dan peralatan masyarakat dapat digunakan dengan baik dan mampu membawa keberkahan dalam kehidupan sehari – hari dari si pemilik senjata dan peralatan tersebut. Biasanya pengumpulan senjata dan peralatan masyarakat tersebut dilakukan di pura dimana dipilih sebagai lokasi yang tepat dan sakral untuk pemberian pemberkatan kepada senjata dan peralatan mereka sehari – hari. Sumber: http://miner8.com/id/9109
Upacara Mesuryak merupakan tradisi upacara adat khas masyarakat Bali dimana dilakukan dengan melempar uang ke atas setelah hari Galungan, tepatnya digelar pada hari Kuningan atau 10 hari setelah hari Galungan. Tujuan dari upacara ini adalah persembahan atau memberikan bekal kepada para leluhur masyarakat Bali yang mana pada hari Galungan mereka turun ke bumi untuk memberkati anak cucu mereka, dan kembali ke nirwana pada hari Kuningan. Sumber: http://miner8.com/id/9109
Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket, saput, dan dilengkapi dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian belakang. Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing songket, setagen songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket dan lain sebagainya, pakaian adat bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas tepat pada kepala. Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah seperti kalung, subang, dan gelang. Sumber: https://baabun.com/kebudayaan-bali/
Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket, saput, dan dilengkapi dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian belakang. Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing songket, setagen songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket dan lain sebagainya, pakaian adat bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas tepat pada kepala. Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah seperti kalung, subang, dan gelang. Sumber: https://baabun.com/kebudayaan-bali/
Pada setiap masing-masing daerah pasti memiliki yang namanya dengan senjata tradisional, yang mana senjata tradisional itu ketika zaman dahulu dipergunakan dengan baik untuk berperang melawan musuh-musuh yang menyerang diri kita, berburu atau sebagai alat pelengkap ketika adanya kegiatan resmi. Menurut kisah cerita, keris bali ini merupakan salah satu peninggalan dai kekuasan Kerajaan Majapahit. Konon katanya, keris ini kebudayaan Majapahit yang sangat kuat, sehingga alat pertempuran seperti keris ini diangkat oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Bali atau bisa disebut dengan Pulau Dewata. Menurut filosofi, keris bali ini dilihat sebagai simbol dari nilai ajaran-ajaran tentang kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka mempunyai hari-hari tertentu untuk beribadah ketika akan merawat kesucian keris pusaka yang dimiliki olehnya. Keris ini dijadikan sebagai peralatan perang penduduk Bali, kegunaannya selain untuk melindungi diri, keris ini bisa mewakili seseorang...
Aksara Bali, dikenal juga sebagai hanacaraka, adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang berkembang di Pulau Bali, Indonesia. Aksara ini umum digunakan untuk menulis bahasa Bali dan bahasa Sanskerta. Dengan sedikit perubahan, aksara ini juga digunakan untuk menulis bahasa Sasak yang digunakan di Lombok. Aksara ini berkerabat dekat dengan dengan aksara Jawa. Aksara Bali masih diajarkan di sekolah-sekolah Bali sebagai muatan lokal, namun penggunaannya terbatas pada lingkup yang sempit. Dalam penggunaan sehari-hari, sebagian besar aksara Bali telah tergantikan dengan huruf Latin. Aksara Bali adalah sebuah abugida. Tiap hurufnya merepresentasikan sebuah suku kata dengan vokal /a/ atau /É/ di akhir kata yang dapat diubah dengan penggunaan tanda baca. Aksara ditulis tanpa spasi (scriptio continua). Aksara Bali memiliki 47 huruf. Bahasa Bali murni dapat ditulis dengan 18 huruf konsonan dan 7 vokal saja, sementara terj...
Dalam arti katanya Mesabatan artinya melempar dan Endut berarti lumpur. Lumpur tersebut dicampur dari kotoran kerbau, didapat dari hewan kerbau yang dilepaskan, desa Tenganan, Karangasem, Bali tempat prosesi ini berlangsung. Saat prosesi berlangsung lumpur akan dilemparkan oleh 8 pemuda pengawin kepada 6 gadis. Tradisi ini berlangsung dengan tujuan, mendidik para gadis desa untuk bisa menjadi penyabar, tidak jijik atau gengsi yang akan perkerjaan yang dilakoni dikemudian hari. Sebuah desa Tua di Bali bernama Tenganan atau disebut juga dengan nama Bali Age, memiliki beragam tradisi unik seperti perang pandan, metruna nyoman, perang pisang dan kali ini adalah Mesabatan Endut. Dalam arti katanya Mesabatan berarti melempar dan Endut berarti lumpur. Lumpur tersebut dicampur dari kotoran kerbau, didapat dari hewan kerbau yang dilepaskan di desa Tenganan. Saat prosesi berlangsung lumpur akan dilemparkan oleh 8 pemuda pengawin kepada 6 gadis (dehe wayah). Apa hikmah yang bisa diambil da...
Tradisi ini hanya bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung - Bali. Pertama kali diselenggarakan padai tahun saka 1396 atau pada 1474 masehi dan terhenti dalam jangka waktu lama. Diselenggarakan lagi pada tahun 2011. Prosesi ini diikuti oleh semua warga, seperti sebuah permainan lomba tarik tambang,tidak menggunakan media tali tapi bun kalot sebuah jenis batang tumbuhan menjalar, tumbuh pada kawasan setra Desa Semate. Desa ini berdekatan dengan kawasan objek wisata Kuta dan bandara, sehingga mudah dijangkau. Bali memiliki kekayaan objek wisata yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, selain itu faktor pendukung lainnya juga ikut memperkaya aset pariwisata di Pulau Dewata ini adalah adanya tradisi unik dan menarik di beberapa wilayah desanya, seperti halya tradisi Mbed mbedan yang bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung. Tradisi ini pertama kali dilaksanakan pada tahun saka 1396 ata...