Ritual
Ritual
Ritual Bali desa Tenganan, Karangasem
3 - Mesabatan Endut
- 18 Mei 2018

Dalam arti katanya Mesabatan artinya melempar dan Endut berarti lumpur. Lumpur tersebut dicampur dari kotoran kerbau, didapat dari hewan kerbau yang dilepaskan, desa Tenganan, Karangasem, Bali tempat prosesi ini berlangsung. Saat prosesi berlangsung lumpur akan dilemparkan oleh 8 pemuda pengawin kepada 6 gadis. Tradisi ini berlangsung dengan tujuan, mendidik para gadis desa untuk bisa menjadi penyabar, tidak jijik atau gengsi yang akan perkerjaan yang dilakoni dikemudian hari.

Sebuah desa Tua di Bali bernama Tenganan atau disebut juga dengan nama Bali Age, memiliki beragam tradisi unik seperti perang pandan, metruna nyoman, perang pisang dan kali ini adalah Mesabatan Endut. Dalam arti katanya Mesabatan berarti melempar dan Endut berarti lumpur. Lumpur tersebut dicampur dari kotoran kerbau, didapat dari hewan kerbau yang dilepaskan di desa Tenganan. Saat prosesi berlangsung lumpur akan dilemparkan oleh 8 pemuda pengawin kepada 6 gadis (dehe wayah). Apa hikmah yang bisa diambil dalam prosesi ini, sejatinya adalah nilai kesabaran gadis-gadis tersebut menghadapi cobaan berupa lemparan kotoran/ endut.
 
Mesabatan Endut ini akan melatih kesabaran para dehe, di saat mereka menginjak dewasa menjalani kehidupan, terlebih nantinya dalam jenjang berumah tangga, mereka dididik agar tidak manja, harus bekerja apa saja dan tidak mengeluh dengan keadaan, bersedia bekerja keras dan tidak jijik melakukan pekerjaan kasar. Sehingga warga terutama kaum muda-mudi tampak lebih mandiri karena tradisi tersebut mengajarkan mereka sedari kecil, mendidik menjadi seorang yang tegar dan tak gampang mengeluh nantinya.
 
Desa Tenganan sendiri terletak di Kabupaten Karangasem, memiliki sejumlah budaya dan tradisi beda dengan desa lainnya di dataran pulau Dewata, itu sebabnya banyak wisatawan berminat berkunjung ke sini, lokasinya sekitar 120 menit perjalanan dari Kota Denpasar, jika anda mau melakukan perjalanan wisata tour ke desa ini, beberapa objek wisata di Bali di belahan Timur, yang letaknya berdekatan layak juga anda kunjungi, seperti Pantai Blue Lagoon di Padangbai, rekreasi Odyssey Submarine di Labuhan Amuk, pantai Balina, Candidasa dan Virgin Beach di Prasi.
 
Prosesi ini sebenarnya merupakan rentetan dari sebuah tradisi sebelumnya yang dinamakan Metruna Nyoman. Dalam ritual ini enam gadis desa (dehe wayah) Tenganan Pegeringsingan menutupi badannya dari kepala sampai kaki dengan kain kemudian masuk ke Balai Subak atau buga (sebuah balai untuk organisasi para teruna), disinilah mereka dilempari endut/ lumpur, sesekali tubuh mereka bergerak karena terkejut, tubuh mereka belepotan dan kotor, kendati bercampur dengan kotoran kerbau, lumpur tersebut tidak berbau kotoran. Disinilah mereka dilatih kesabarannya.
 
Para pemuda pengawin (teruna) terus melempari dehe wayah sampai tubuh deha penuh dengan kotoran, sambil mereka berucap "Sabar deha, sabar deha". Usai prosesi para deha pulang dengan badan masih belepotan lumpur, diperjalanan saat menemukan kran umum mereka membersihkan badan mereka. Tidak ada rasa malu ataupun marah, kesabaran hati tetap terjaga. Mesabatan Endut sampai saat ini tetap di jaga lestari oleh warga, menjadi bagian budaya dan tradisi unik di Bali.

 

Sumber:

  1. http://www.balitoursclub.com/berita_133_Tradisi_Unik_di_Bali.html
  2. http://www.balitoursclub.com/berita_283_Tradisi_Mesabatan_Endut.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU