masyarakat adat
268 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
baju kutai setengah
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Timur

Dalam acara adat perkawinan memiliki acara khusus naik mintuha, dalam acara ini pengantin mengenakan Baju Kutai Setengah.   Baju kutai Setengah atau di sebut juga Tenu Kutai Setengah adalah baju pengantin kebesaran Kutai Kartanegara juga, tetapi di pakai dalam acara khusus Naik Mintuha .   Di dalam adat perkawinan Kutai Kartanegara di kenal juga istilah naik Mintuha yang mana kedua pengantin mendatangi rumah orang tua pengantin pihak laki - laki yang di temani orang tua pengantin pihak wanita.   Kedatangan kedua mempelai beserta rombongannya disambut dengan ritual adat naik mintuha, yang mana semua di tandai mengharap restu kedua orang tua dan ridho Allah SWT sehingga menjadi rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah.   Baju Kutai Setengah ini memakai riasan kepala dari Baju Antakusuma tetapi memakai busana dari Kustim atau Kutai Hitam dan untuk bawahannya memakai Tapeh Alang, tetapi tidak memakai Tapeh Pasak...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
baju kustim
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Timur

Kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura memiliki baju - baju adat untuk acara Pernikahan, salah satunya ialah Baju Kustim.   Baju Kustim ini memiliki riasan kepala dengan sanggul yang bernama Tali Kuantan dan memakai satu kembang goyang serta untaian melati yang melilit Sanggul Tali Kuantan untuk riasan pengantin wanitanya.    Sedangkan Prianya memakai Topi berbulu yang di sebut Setorong, sementara aksesorisnya hanya memakai kalung panjang dan bros, serta engkalong naga dua. Dan dalam upacara bepacar meliki perbedaan yaitu Pengantin wanitanya memakai mahkota yang di sebut Sekar Suhun dan bagian mukanya di tutup oleh cadar.    

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
begasing
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Kalimantan Timur

Begasing merupakan jenis permainan tradisional Kalimantan Timur, baik masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Dalam permainan ini sangat mencerminkan lapisan atau stratifikasi dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam pengunaan kata haluan (pesuruh), Mentri dan Raja (Meruhum dalam bahasa Kutai). Permainan ini sangat memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi dari pemain. Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim. Peralatan. 1. Gasing. Bahan dari kayu keras (ulin atau Benggeris) dengan bentuk : bahagian atas disebut kepala bentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm pada bagian puncak dibuatagak miring. Pada bagian tenagah berbentuk bulat dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang. Tinggi gaing 10-15 cm. Yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan gasing ini adalah keseimbangan antara kepala, badan dan lain-lain. 2. Tali. Bahan dari kulit kayu Jomok yang...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
asal usul pesut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Konon khabarnya dahulu kala disalah satu rantauan sungai Mahakam, terdapat sebuah dusun yang didiami oleh beberapa pasang keluarga tani. Kehidupan mereka, disamping berladang, juga membuat kebun dan ada pula yang berusaha sebagai nelayan. Setiap tahun sehabis musim panen, ramailah penduduk dusun itu mengadakan pesta upacara adat memelas tahun, yang diisi dengan berbagai pertunjukan keahlian dan kesenian yang mereka miliki. Pihak lelaki mengadu kepandaian dengan cara mereka sendiri, seperti main pencak silat, adu bintih, adu besut, adu gasing dan logo. Pihak perempuan pun tidak mau ketinggalan. Disamping turut menari secara adat, ada pula yang turut dalam pertandingan-pertandingan yang sifatnya ringan. Sudah barang tentu dalam hal ini yang merupakan acara pokok adalah memelas tahun, yang dilaksanakan oleh seorang dukun beserta orang-orang tua berpengalaman. Biasanya upacara iini berlangsung sampai berbulan-bulan lamanya. Disaat inilah kesempatan bagi para muda mudi untuk saling meng...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tari Gong
Tarian Tarian
Kalimantan Timur

Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Tarian ini dibawakan oleh seorang gadis dengan pakaian adat Dayak Kenyah. Gerakan tubuh dan tangan yang lambat dan lembut, serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini. Jika Kanjet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Kanjet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kanjet Ledo disebut juga Tari Gong.    

avatar
Impolana
Gambar Entri
Rumah Betang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Timur

Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak, dimana sungai merupakan jalur transportasi utama bagi suku Dayak untuk melakukan berbagai mobilitas kehidupan sehari-hari seperti pergi bekerja ke ladang dimana ladang suku Dayak biasanya jauh dari pemukiman penduduk, atau melakukan aktifitas perdagangan (jaman dulu suku Dayak biasanya berdagang dengan menggunakan system barter yaitu dengan saling menukarkan hasil ladang, kebun maupun ternak). Bentuk dan besar rumah Betang ini bervariasi di berbagai tempat. Ada rumah Betang yang mencapai panjang 150 meter dan lebar hingga 30 meter. Umumnya rumah Betang di bangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian tiga sampai lima meter dari tanah. Tingginya bangunan rumah Betang ini saya perkirakan untuk menghindari datangnya banjir pada musim penghujan yang mengancam daerah-daerah di hulu sungai di Kalimantan. Beberapa...

avatar
Impolana
Gambar Entri
Erau
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Erau  adalah sebuah tradisi budaya  Indonesia  yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota  Tenggarong ,  Kutai Kartanegara ,  Kalimantan Timur . Erau berasal dari  bahasa Kutai ,  eroh  yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan. Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara  tijak tanah  dan  mandi ke tepian  ketika  Aji Batara Agung Dewa Sakti  berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi  Raja Kutai Kartanegara  yang pertama ( 1300 - 1325 ), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara . Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai...

avatar
Syarika
Gambar Entri
BULAN HAJI
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Timur

Bulan tarang bapagar bintang Langit menguning kaya di siang hari Nyaman baduduk nyaman baduaan Kada tarasa malam pang larut Bulan haji datanglah sudah Urang tatuha sudah baniatan Handak mangawinakan nang batunangan Si Aminah awan Si Adul Datanglah sudah datanglah jua Hari Ahad nang di tunggu Baharum harum kambang melati Kambang goyang diujung galung Pangantinya sudah basanding Duduk di palaminan adat banjar Adat urang tatuha bahari Kada tatinggal saumur hidup

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Legenda Pesut Mahakam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Mahakam adalah salah satu sungai besar yang berada di Pulau Kalimantan. Di sungai yang panjang dan lebar ini banyak dihuni oleh bermacam makluk hidup, mulai dari tetumbuhan hingga berbagai jenis binatang. Salah satu binatang penghuninya adalah pesut, sejenis mamalia air berbentuk seperti lumba-lumba dan bernafas melalui paru-paru. Konon, menurut kepercayaan penduduk sekitar sungai, pesut bukanlah sembarang binatang, melainkan jelmaan dari manusia. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut adalah ceritanya.   Alkisah, pada zaman dahulu kala terdapat sebuah dusun yang hanya didiami oleh sejumlah keluarga. Untuk menghidupi diri, mereka bekerja sebagai petani dan atau nelayan pencari ikan di Sungai Mahakam. Bagi keluarga petani apabila tiba musim panen, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa mereka mengadakan pesta adat yang diantaranya diisi dengan beraneka macam pertunjukan ketangkasan dan kesenian.   Di antara sejumlah keluarga itu ada satu ke...

avatar
Oase