Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
permainan tradisional Kalimantan Timur Kalimantan Timur
begasing
- 5 Agustus 2014
Begasing merupakan jenis permainan tradisional Kalimantan Timur, baik masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Dalam permainan ini sangat mencerminkan lapisan atau stratifikasi dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam pengunaan kata haluan (pesuruh), Mentri dan Raja (Meruhum dalam bahasa Kutai). Permainan ini sangat memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi dari pemain. Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim.

Peralatan.
1. Gasing.
Bahan dari kayu keras (ulin atau Benggeris) dengan bentuk : bahagian atas disebut kepala bentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm pada bagian puncak dibuatagak miring. Pada bagian tenagah berbentuk bulat dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang. Tinggi gaing 10-15 cm. Yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan gasing ini adalah keseimbangan antara kepala, badan dan lain-lain.

2. Tali.
Bahan dari kulit kayu Jomok yang diolah dengan cara memukul kulit kayu untuk membuang kulit luar dan kemudian dijemur. Setelah keringkulit kayu dipilih sebesar jari tangan dan biasanya semakin keujung semakin kecil. Panjang tali ini
tergantung besarnya gasing yang akan dipakai. Biasanya1-1,5 meter.

Jalannya Permainan.
Permainan ini biasanya dilakukan di atas tanah dengan ukuran minimal 4x4m, dimana bisa dilakukan 2,3 atau 4 orang. Masing-masing peserta harus menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam permainan. Permainan ini merupakan permainan anak-anak umur 10 sampai orang dewasa umur 40 tahun.

Untuk memulai permainan masing-masing pemain akan memutar gasingnya sekuat tenaga dengan cara melilitkan tali pada gasing dimulai dari kepala gasing sampai sekitar perut sehingga tali itu tersisa untuk pegangan. Setelah tali dipasang maka masing-masing pemain akan melepaskan gasingnya dengan cara menarik tali sehingga terlepas dari tanah dan berputar. Palaksanaan pemutaran gasing secara serentak ini disebut "beturai"

Gasing yang terlebih dahulu berhenti dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan dia dinyatakan sebagai haluan. Gasing yang paling terahir berhenti disebut raja sedang nomer dua disebut Mentri. Jika gasing berhenti bersamaan maka hal ini harus diulangi.

Jika sudah ditentukan masing-masing pemain maka permainan dimulai, dimana pemain haluan terlebih dahuli memutar gasingnya. Sewaktu gasingnya dalam keadaan berputar pemain kedua (mentri) akan memukul gasingnya dengan cara yang sama. Jika gasing haluan tadi kena dan terpelanting sedangkan gasing mentri tetap berputar, maka permainan akan dilanjutkan pemain berikutnya (raja) dimana dia akan memukulkan gasingnya kepada gasing mentri. Kalau gasing raja tadi mengenai gasing mentri sehingga gasing mentri terpelanting dan gasing raja tetap berputar maka permainan akan dilanjutkan seperti diatas.

Kalau seandainya salah satu pemain sewaktu memukulkan gasingnya tidak mengenai sasaran yang dalam bahasa Kutai disebut Tebut, atau sewaktu memukulkan gasing haluan tetap berputar dan berhenti kemudian maka pemain tadi turun posisinya menjadi haluan. Sedangkan gasing yang sebagai haluan naik jabatannya menjadi mentri.
Di waktu gasing haluan tadi masih dalam keadaan berputar pemain berikutnya (raja) boleh melakukan pikulan dan kalau mengeni sasaran maka posisi untuk pemain selanjutnya dia tetap menjadi raja. Tetapi kalau tidak mengenai sasaran maka dia akan turun posisinya menjadi mentri.

Demikian permainan ini berlangsung dimana masing-masing pemain akan silih berganti posisi atau jabatan sehingga pemain yang paling sering akan paling lama menjadi haluan akan dinyatakan sebagai pihak yang kalah.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU