Pura Keraban Langit merupakan salah satu pura yang terpenting di Bali. Keberadaannya cukup unik yakni di tepi tebing sebuah sungai. Ketika jatuh hari kelahiran atau persembahan maka akan banyak warga sekitar yang melakukan penyucian di pura ini karena juga termasuk dalam Pura Dang Kahyangan. Pura ini begitu sakral sehingga banyak orang yang melakukan meditasi disini. Didalam pura terdapat sebuah mata air yang dipercaya penduduk sekitar bisa membawa berkah. Ada beberapa dewa yang dipuja di pura ini seperti Dewa Wisnu, Ratu Gede Lingsir, Ratu Ayu dan Ratu Made. Pada hari-hari tertentu seperti hari Raya Saraswati dan Siwalatri banyak wisatawan yang berkunjung kesini untuk melakukan pemujaan dan bersemedi memohon agar apa yang menjadi harapan dan keinginan bisa tercapai. Konon menurut cerita kenapa air di dalam goa ini dianggap suci?Berawal dari sepasang suami istri yang ingin mempunyai anak setelah sekian lama berumah tangga, lalu suami tersebut memohon ke...
Bali sekalipun mayoritas masyarakatnya beragama Hindu namun kerukunan dan kedamaian antar-umat beragama berjalan dengan baik. Mereka yang memiliki keyakinan yang berbeda hidup secara berdampingan dan jarang sekali adanya percekcokan diantara mereka. Apakah ada buktinya? Salah satunya bisa dilihat dengan adanya sebuah pura yang bernama Pura Langgar atau juga dikenal dengan Pura Dalem Jawa. Mengapa sampai disebut pura Langgar? Tiada lain dan tiada bukan karena bangunannya yang mirip dengan sebuah Langgar atau tempat ibadahnya umat Muslim. Pura ini juga memiliki cerita dan bentuk yang unik yang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Islam yang masuk ke Bali sehingga sedikit banyak mampu memengaruhi gaya arsitektur dan segala pernak-pernik pura ini. Pura Langgar sendiri dibangun diatas kolam yang dipenuhi oleh bunga teratai. Di Pura Langgar pelaksanaan pemujaan berbeda dengan pemujaan di pura lain pada umumnya, dimana hewan yang digun...
Tak heran jika Bali dikenal sebagai Pulau Dewata yang berarti banyak dewa-dewi bersemayam di pulau nan indah ini. Sebagai singgasana dan sekaligus tempat memuja-muji para dewa maka konsekuensinya didirikan banyak pura. Dalam perkembangannya pura-pura itupun tak hanya sebagai tempat peribadatan an sich, melainkan juga sebagai lokasi pariwisata yang menambah lengkap wisata Bali selain pantai, air panas, pegunungan, hutan, dsb. Pura Makori dibangun diatas ketinggian 600 meter diatas permukaan laut sehingga udaranya cukup sejuk. Pura ini memiliki pelinggih atau tempat pemujaan yang memang lazim ditemui di beberapa pura lainnya di Bali. Didalamnya terdapat banyak batu yang digunakan untuk menyembah Ida Sanghyang Widhi Wasa. Yang menambah keunikan pura ini yakni keberadaannya yang dikelilingi oleh hutan yang masih sangat asri sehingga tempat ini menjadi begitu positif untuk melakukan permeditasian. Keunikan lainnya mengenai kapan tepatnya pura ini berdi...
Salah satu yang menjadi daya tarik dan keunikan berwisata di Bali adalah perayaan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Galungan. Hari raya ini diperingati oleh seluruh masyarakat Bali yang beragama Hindu. Selain sebagai upacara seremonial keagamaan bisa dipastikan para turis asing maupun lokal kerap ikut ambil bagian dalam perayaan upacara megah tersebut, minimal sebagai pengambil gambar alias jujur keker. Kata “Galungan” sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “menang”. Kata Galungan juga memiliki makna yang serupa dengan “Dungulan” yakni berarti menang. Sementara Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan Dharma melawan Adharma yakni kemenangan kebenarana atas kebathilan lewat restu Sanghyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Galungan ini diadakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari (yang dalam sistem pengalenderan Hindu-Bali satu bulannya terdiri dari 35 hari. Hingga kini sebenarnya bel...
Pura Maospahit merupakan peninggalan masa Kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad 14-15 M. sebab itu, tak heran kalau pura ini memiliki gaya arsitektur khas Jawa Timur yang juga tergolong dalam Pura Kawitan. Hal demikian tampak terlihat dari reliefnya yang terpahat kokoh digerbang dan bangunan pura sebagai berikut; – Arca Terrakota yang terdapat dibagian kiri dan kanan bangunan gedung Pura Maospahit ini. – Arca Terrakota Pergina dan Fragmen Terrakota yang terdapat di bangunan gedung Kemimitan. – Relief Garuda dan Relief Bima yang terpahat di sisi kiri dan kanan Candi Bentar. Ketika akan memasuki halaman depan terdapat gerbang dalam bentuk Candi Belah atau Candi Bentar, sebelum menuju halaman belakang terlebih dahulu melewati Kori Agung dalam bentuk Paduraksa. Saat sampai pada bagian halaman belakang pura terdapat berbagai bangunan dan benda-benda suci dalam bentuk tajuk, gedong, bale, padmasana, pelin...
Pura Maospahit merupakan peninggalan masa Kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad 14-15 M. sebab itu, tak heran kalau pura ini memiliki gaya arsitektur khas Jawa Timur yang juga tergolong dalam Pura Kawitan. Hal demikian tampak terlihat dari reliefnya yang terpahat kokoh digerbang dan bangunan pura sebagai berikut; – Arca Terrakota yang terdapat dibagian kiri dan kanan bangunan gedung Pura Maospahit ini. – Arca Terrakota Pergina dan Fragmen Terrakota yang terdapat di bangunan gedung Kemimitan. – Relief Garuda dan Relief Bima yang terpahat di sisi kiri dan kanan Candi Bentar. Ketika akan memasuki halaman depan terdapat gerbang dalam bentuk Candi Belah atau Candi Bentar, sebelum menuju halaman belakang terlebih dahulu melewati Kori Agung dalam bentuk Paduraksa. Saat sampai pada bagian halaman belakang pura terdapat berbagai bangunan dan benda-benda suci dalam bentuk tajuk, gedong, bale, padmasana, pelin...
Keberadaan pura di Bali tentu tak asing lagi karena memang banyak jumlahnya. Mayoritas masyarakat Bali yang beragama Hindu membuat lokasi wisata favorit ini potensial “ditumbuhi” pura-pura sebagai sarana peribadatan. Dan konsekuensinya, karena pura-pura itu berada di tempat wisata maka fungsinya menjadi meluas bukan lagi hanya lokasi untuk beribadah namun juga menjadi sarana pariwisata budaya-teologi. Salah satu pura yang berada di Bali itu yakni Pura Taman Sari. Dalam lingkungan pura ini terdapat dua buah Meru Tumpang Sebelas dan Meru Tumpang Sembilan yang pada bagian dasarnya dikelilingi oleh kura-kura raksasa yang dikelilingi oleh kolam dengan dibelit Naga Ananthaboga. Hal tersebut mengisahkan saat para Dewa memutar air kehidupan (amerta) yang bertujuan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia. Lingkungan Pura Taman Sari juga menjadi objek penelitian karena penilaian bahwa di lingkungan pura ini sarat akan nilai historisitas. Beta...
Peninggalan budaya di Bali selain masih dipertahankan hingga kini, namun juga benar-benar dimanfaatkan untuk menarik minat para turis lokal maupun mancanegara. Puri Saren Ubud ialah salah satunya. Puri ini masih tetap lestari sekalipun zaman semakin berganti dimana arus modernitas hampir menguasa setiap lini kehidupan masyarakat kita. Karena kealamian dan keunikannya itulah yang masih dipertahankan membuat puri ini tak pernah sepi dari pengunjung. Puri Saren Ubud merupakan istana kerajaan Ubud yang sangat indah dengan tetap memertahankan rumah-rumah tradisional yang menjadi lokasi kediaman Raja Ubud. Eksistensi puri ini menujukkan jiwa serta identitas Desa Ubud sendiri secara khusus, dan Bali pada umumnya. Sekalipun sistem feodal sudah lama dihilangkan namun bukan berarti rasa hormat kepada raja ataupun keturunannya menjadi serta merta luntur. Puri ini dibangun oleh Ida Tjokorda Putu Kandel yang memerintah sekitar tahun 1800-1823 M. Selama ini Puri Sare...
Pura Samuantiga kerap dijadikan sebagai lokasi pemujaan kepada kekuatan alam dan nenek moyang oleh masyarakat Hindu. Pura ini masih terlihat sangat alami. Bangunan mandala wisata sebagai sarana penunjang aktifitas budaya semisal pertunjukkan kesenian Bali berdiri tepat didepan pura. Disekitar pura juga ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar semisal Beringin, Pole, maupun pohon yang lainnya yang rindang. Beberapa kegiatan ritual keagaman yang kerap digelar di pura ini seperti Nganten, Ngampyong, Siat Sampian, Sanghyang Jaran Menginjak Bara, Mapalengkungan, Siat Pajeng dimana kesemuanya dimaksudkan untuk melakukan pembersihan diri. Yang menarik dari pura ini ialah karena lingkungan pura memiliki sedikitnya tujuh halaman dengan perbedaan ketinggian yang merefresentasikan tingkat kesuciannya. Adapun ketujuh halaman tersebut adalah sebagai berikut: Mandala Jaba Mandala Penataran Agung Mandala Duur Delod...