https://www.si.edu/object/batik-kain-panjang:nmnhanthropology_13001650?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001650
https://www.si.edu/object/batik-napkin:nmnhanthropology_13001710?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001710
https://www.si.edu/object/batik-kain-panjang-or-furnishing-fabric:nmnhanthropology_13001644?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001644
https://www.si.edu/object/batik-yardage:nmnhanthropology_13001724?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001724
https://www.si.edu/object/batik-kain:nmnhanthropology_13001673?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001673
Festival Teluk Humboldt merupakan salah satu festival tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jayapura yang berpusat di Kampung Laut Enggros, Teluk Youtefa. Lokasi kampung Laut Enggros berada di antara Tanjung Pie dan Saweri, serta dipisahkan dari daratan Papua oleh Selat Tobati. Kampung ini merupakan permukiman warga yang mengapung di atas laut. Festival Teluk Humboldt sudah dilakukan sejak tahun 2009. Festival i diramaikan oleh tarian tradisonal suku asli yang ada di wilayah pesisir Teluk Humboldt, seperti Suku Tabi dan Suku Engros, suling tambur, tari lemonipis, lomba tari Yosim Pancar, Pawai Budaya Nusantara, Kuliner, Pameran Batik Port Numbay, Pameran Foto Jayapura tempoe doloe, lomba anyam rambut dan lomba menyusun pinang. Selain itu uga dalam festival ini menyuguhkan pameran produk-produk yang dibuat oleh penduduk asli Kampung Enggros, Youtefa. Tujuannya adalah agar memberikan peluang kepada masyarakat melalui pameran hasil kreatifitas mereka, dan mengarahkan mereka agar b...
Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untu kemnumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisuung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka....
Acara mappadekko merupakan tradisi penghormatan akan dimulainya pesta adat atau penyambutan tamu undangan yang hadir pada Upacara Mapogau Hanua. Pada bentuk pertunjukan Mappaddekko adapun bentuk pertunjukan didalamnya yaitu: a). Instrumen yang digunakan yaitu Lesung dan Alu. b). Dipertunjukan dengan cara berdiri, c). Pola tabuhan ada tiga macam yaitu: mappadudu’, makkumba’, dan mangolai. Kostum yang digunakan pada setiap pementasan, bagi laki-laki mereka menggunakan kostum biasa yang mereka miliki yaitu baju batik dan celana kain biasa dan songko’ (penutup kepala), sedangkan bagi perempuan menggunakan baju bodo yang berwarna merah dan biru serta sarung yang digunakan yaitu lipa bate’(sarung batik). Tidak memakai tata rias atau make up. Inti dari Upacara Mapogau Hanua yaitu acara menre’ri bulu dalam arti pemujaan untuk mengenang kembali enam penguburan mallajang. Latar belakang Pertunjukan Mappaddekko dalam Upacara Mapogau Hanua masyarakat Bugis Karampuang Sinjai yaitu: a). A...