Kegunaan : Digunakan di kalangan kerajaan. Makna Filosofis : Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal-usulnya. Motif Kawung Picis juga melambangkan empat penjuru (pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali perbuatan baik). Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu yang terdapat pada diri manusia, sehingga ada keseimbangan pada diri manusia. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Dipakai pengiring waktu upacara pengiringan pengantin. Makna Filosofis : Agar pemakai terlihat gagah dan memiliki sifat seperti ksatria. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Digunakan untuk berbusana sehari-hari. Makna Filosofis : Pemakai Batik ini diharapkan dalam kesehariannya akan dihujani rizky. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Untuk menghadiri upacara pernikahan. Makna Filosofis : Memberikan dorongan semangat kehidupan dan memberikan restu bagi pengantin. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Upacara Pisowanan (menghadap raja bagi kalangan kraton). Makna Filosofis : Diharapkan orang yang memakai, apabila mempunyai keinginan akan dapat terwujud http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Di pakai oleh Ibu mempelai putri pada saat siraman. Makna Filosofis : Grompol, bermakna berkumpul/bersatu. Memakai Batik jenis ini diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang baik-baik, seperti rizky, keturunan, serta kebahagiaan hidup. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kota ini merupakan kawasan bersejarah yang merupakan The Old Capital City yang menyimpan sejarah mengenai lahirnya Mataram Islam . Berawal dari berdirinya sebuah kerajaan di tengah hutan pada tahun 1575 yang diprakarsai oleh Ki Ageng Pemanahan yang merupakan asal mula berdirinya kerajaan Mataram . Seluruh tanah Jawa merupakan daerah kekuasan dari kerajaan Mataram Hindu. Kerajaan tersebut mempunyai peradaban yang luar biasa dan kemakmuran masyarakat yang berkecukupan sehingga mampu membangun candi-candi yang megah dengan arsitektur yang menawan Seperti Candi Borobudur dana lain lainya, Sekitar abad ke-10 kerajaan ini memindahkan pemerintahannya ke Jawa Timur sehingga rakyat berbondong-bondong meninggalkan Mataram sampai akhirnya habis dan wilayah ini kembali sepi dan menjadi hutan kembali. Sekitar 6 abad kemudian, Pulau Jawa merupakan kekuasaan dari Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah. Sultan Hadiwijaya yang berkuasa saat itu memberi hadiah kepada Ki Gede P...
Batik Tancep Diambil dari nama sebuah desa di Kecamatan Ngawen yaitu desa Tancep. Namun menurut sejarah, sebenarnya berasal dari dua wilayah dusun yang berbeda yaitu dusun Sumberan dan Sendangrejo. Batik motif Tancep diproduksi berdasarkan pesanan, dan hingga saat ini ada 12 (dua belas) jenis batik tulis dengan beragam bentuk motif, diantaranya, motif babon angrem, bokor mas, gajah birowo, sekar jagad, ganggeng, galaran prahu, sekar kanthil, candi dan wahyu tumurun. Batik Tancep atau dikenal dengan nama Batik Tulis Tancep merupakan kerajinan batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik di Gunungkidul. Proses pembuatannya masih tradisional dengan pembuatan motif secara manual dan pewarnaan dengan bahan alami. Pemasaran Batik Tancep ini sementara mengikuti pasar batik yang ada disekitarnya yaitu Yogyakarta dan Solo karena pembeli beelum banyak yang datang langsung ke lokasi atau pusat pembuatan. Batik Tancep ( http://gunungkidulonline.com ) Sentra Industri...
Motif nitik sebenarnya timbul karena adanya inspirasi dari kain tenun sutra dari India yang bernama patola, dan di jawa, khususnya Yogyakarta disebut dengan kain Cinde. Awalnya para pedagang dari Gujarat membawa kain tersebut ke Pantai Utara Jawa sehingga di Pekalongan dikenal dengan nama kain jlamprang. Seiring perkembangan waktu, motif nitik mengalami modifikasi dengan budaya setempat dan diberi nama sesuai dengan ragam hias yang digunakan. Kain batik ini sendiri merupakan motif nitik yang dikenal dengan bintangan, karena bentuknya yang menyerupai bintang. Sumber: http://kainusa.id/koleksi/batik-cap-ceplok-nitik-bintangan-1504a060