jawa tengah
178 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tumbu-Tumbu Blanga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Utara

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan secara berkempok terdiri dari lima hingga enam orang. Mereka akan bermain di teras rumah sambil duduk bersila dan melingkar. Cara bermain tumbu-tumbu belanga adalah jari setiap anak dikepalkan dan disilangkan di tengah lingkaran. Kepalan tangan diurutkan bertingkat dari bawah ke atas. Setelah semua kepalan tangan sudah menyatu di tengah lingkaran, maka anak-anak akan mulai bernyanyi lagu Tumbu-tumbu Blanga, berturut-turut dari kepalan yang paling bawah akan membuka telapak tangan mereka sampai kepalan yang paling atas. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Baka-Baka Sambunyi
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Utara

Ini merupakan permainan mencari musuh atau lawan. Di daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera lebih dikenal dengan nama petak umpet. Sebelum bermain anak-anak berundi dengan telapak tangan atau hompimpah (gambreng) sebanyak anak yang ikut bermain. Setelah tinggal dua anak, barulah dua anak tersebut melakukan suten dan yang kalah harus jaga blengko sambil menutup mata, sampai hitungan yang disepakati bersama. Anak yang ditutup matanya harus mencari teman-teman yang menjadi musuh atau lawan.   Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Cenge-Cenge
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Utara

Permainan populer ini bisa dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia, dengan nama atau sebutan yang berbeda-beda. Di Sulawesi Utara dikenal dengan sebutan permainan cenge-cenge, sedangkan di Jawa dikenal dengan engklek atau manda (Sunda), sura manda, dan di daerah lain dikenal dengan permainan teklek, jlong-jling, dampu atau lempeng. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan, walaupun anak laki-laki juga sering ikut bermain. Cara bermain adalah melompat menggunakan satu kaki, dan tidak boleh menginjak garis petak-petak di atas tanah. Jika garisnya terinjak maka dianggap gugur atau kalah.   Sumber: https://regional.kompas.com/read/2016/05/05/16242711/ini-9-permainan-tradisional-anak-di-sulawesi-utara?page=all

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tali Koko
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Utara

MENU News Regional Ini 9 Permainan Tradisional Anak di Sulawesi Utara Kamis, 5 Mei 2016 | 16:24 WIB MANADO, KOMPAS.com - Libur panjang pada akhir pekan ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengajak anak bermain di luar rumah. Beberapa permainan tradisional dari masa tahun 1950-an hingga 1990-an masih bisa diajarkan bagi tumbuh kembang anak. "Permainan anak zaman dulu yang dilakukan beramai-ramai secara berkelompok sudah jarang lagi ditemui. Anak-anak sekarang lebih memilih tinggal di rumah bermalas-malasan sambil bermain gadget tanpa bersosialisasi dengan teman sebayanya," ujar Koordinator Studio dan Perfilman Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo, Rocky H Koagouw, Kamis (5/5/2016). Padahal permainan anak-anak tradisional memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, misalnya dalam pertumbuhan kesehatan dan motorik anak. Belum lagi keseruan permainan yang bisa dinikmati bersama teman-teman sebaya yang secara emosi member...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kisah Lawongo dan Asal Mula Pulau Napombalu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pulau Kabaruan, Sulawesi Utara, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Lawongo. Ia seorang pemburu babi hutan dan pemain suling yang mahir. Kemahirannya bermain suling sangat dikagumi oleh masyarakat sekitar. Banyak gadis cantik yang jatuh cinta kepadanya, namun tak seorang pun yang memikat hatinya. Untuk mencari gadis yang didambakannya, ia sering berkeliling di Pulau Kabaruan mempertunjukkan kemahirannya memainkan suling. Pada suatu hari, tibalah Lawongo di Desa Damau. Para warga desa pun berkumpul hendak menyaksikan pertunjukannya. Lawongo memainkan sulingnya dengan lincahnya sambil mengamati gadis-gadis yang ikut menonton pertunjukannya. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba padangan matanya tertuju pada seorang gadis cantik yang berdiri di antara kerumunan penonton. Melihat kecantikan gadis itu, ia pun langsung terpikat. Dengan penuh semangat, ia pun mengeluarkan seluruh kemampuannya bermain suling untuk memikat hati gadis itu. Gadis itu pun terbuai menikmati permainan suling L...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pedang Bara Sangihe
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Utara

Setiap wilayah di Indonesia memiliki senjata tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Jika Aceh memiliki rencong dan Jawa Barat memiliki kujang maka Sulawesi Utara memiliki salah satu senjata tradisionalnya yang bernama pedang bara Sangihe. Pedang bara Sangihe dahulu dikenal sebagai salah satu senjata yang digunakan oleh salah satu Pahlawan Sulawesi Utara bernama Hengkeng U Nang. Sejak kecil Hengkeng U Nang diketahui rajin mengasah keahliannya bergulat dan juga ketangkasannya dalam bermain pedang bara. Hengkeng U Nang yang berasal dari Timeno Kiawang Siau ini dikenal mahir memainkan pedang bara. Bahkan ketika berperang dia tidak jarang menggunakan pedang bara untuk melawan musuh-musuhnya. Pahlawan yang lahir pada tahun 1590 ini bahkan pernah diangkat menjadi Kontraktor Proyek Pembangunan Armada Angkatan Laut pada tahun 1612. Pedang bara Sangihe memiliki gagang dua cabang. Tidak hanya pada gagang, pada ujung pedang bara juga memiliki dua cabang yang dianta...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
5_Legenda Asal Mula Terbentuknya Danau Toba
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pada zaman dahulu di suatu desa di Sumatera Utara hiduplah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu mengerjakan lahan pertaniannya untuk keperluan hidupnya. Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan. Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama ia memancing tak seekor iakan pun didapatnya. Kejadian yang seperti itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing. Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang la...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng ~ Dahulu kala menurut cerita datuk moyang, di Kotabatu, sebuah negeri pulau Mindanao Fillipina Selatan bersemayamlah seorang raja Kota Batu. Beliau mempunyai seorang putera yang bernama Gumansalangi. Namun Putera ini berbudi pekerti tidak baik, sehingga ia dikucilkan di tengah hutan rimba, tempat mana kemudian diberi nama Marauw. Dalam pengasingan itu barulah hati Gumansalangi tergugah dan menyesali perbuatannya yang tidak baik. Ia meratap tiada berkeputusan dan ratapan tangisnya itu keengaran hingga kepada Sang Hyang, Raja Kayangan Sang Hyang pun turunlah ke bumi menuruti bunyi ratapan itu dan dijumpainya seorang putera raja yang hidup sebatang kara di tengah-tengah hutan rimba, sehingga menimbulkan rasa belas kasihan.   Sekembalinya di kayangan, ditanyakanlah puteri-puterinya "siapa yang rela berkorban untuk menolong seorang putera yang malang di dunia, bahkan berkenan menjadi pujaannya?" Permintaan sa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Mamanua dan Lumailundung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat Mamanua dan Lumailundung ~ Di sebelah timur Tondano, terdapat sebuah desa yang bernama Tataaran. Di sana terdapat mata air panas yang dikenal dengan nama Rano ni Puntiin (air dari burung balam). Pada zaman dahulu, desa Tataaran dikelilingi oleh hutan lebat, yang selalu dikunjungi orang untuk berburu. Dan di desa tersebut, ada seseorang yang bernama Mamanua. Ia termasuk salah satu orang yang dianggap kaya oleh penduduk. Demikian pula ia mempunyai banyak pesurug. Dan salah satu pekerjaannya adalah berburu. Biasanya setiap kali ia pulang dari tempat berburu (hutan), ia langsung menuju ke tempat mandi yang didirikannya di sekitar mata air panas (Rano ni Puntiin). Tempat itu, setiap hari dibersihkan oleh pesuruh-pesuruhnya.   Pada suatu hari, salah seorang pesuruhnya melaporkan bahwa ada yang mengotori tempat mandi, serta banyak terdapat ampas kelapa tercecer di sana-sini. Adapun perbuatan tersebut, mereka ketahui. Mendengar itu, si Mamanua...

avatar
Sobat Budaya