dongeng cerita rakyat
505 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pagelaran seni tari tradisional selalu digelar di Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Budaya. Surabaya
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Timur

Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini antara lain, kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan. Budaya Surabaya yang terkenal antara lain  Undukan Doro ,  Musik Patrol  dan  Manten Pegon . Salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk melestarikan budaya kota Surabaya adalah dengan pemilihan  Cak dan Ning Surabaya , yaitu duta budaya kota Surabaya. Kehidupan berkesenian Kota Surabaya tumbuh dengan baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian tradisional tumbuh karena perjalanan sejarah melawan penjajahan zaman dahulu sampai saat ini tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung. Sudah sangat dikenal kalau  Ludruk  adalah kesenian rakyat asli Jawa Timur. Kesenian rakya...

avatar
Minor Caknole
Gambar Entri
Legenda Baru Klinting
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Alkisah di jaman dahulu kala, di Pulau Majeti ada seorang pertapa bernama Sang Aji Saka, dengan didampingi empat orang sahabatnya yaitu bernama: Dugo, Dora, Prayoga, Sembada. Terdorong oleh keinginan yang membara Sang Aji Saka ingin pergi ke pulau Angejawi (Jawa) dengan diikuti tiga sahabatnya Dugo, Prayoga dan Dora. Sedangkan Sembada ditugaskan di pertapaan menunggu keris pusaka Sang Aji Saka. Pesan Sang Aji Saka kepada Sembada: sepergi saya ke pulau Jawa, siapapun orangnya tidak boleh mengambil keris pusaka, kecuali Sang Aji Saka sendiri. Dan Sembada teguh memegang pesan dan janji sebagaimana yang diamanatkan oleh Sang Aji Saka. Perjalanan Sang Aji Saka sampai di Pulau Jawa. Pada waktu itu keadaan di pulau Jawa sedang terjadi malapetaka dan huru-hara, karma adanya seorang raja dari negara Medang Kamolan yang berjejuluk Prabu Dewata Cengkar, yang tak henti-hentinya memakan daging manusia laki-laki. Sehingga kehidupan masyarakat di pulau Jawa semakin gonjang-ganjing, dan masyara...

avatar
Oase
Gambar Entri
Legenda Batu Joko Budeg
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Konon menurut cerita para tetua di Kabupaten Tulungagung, ada seorang Jejaka bernama Joko Budeg yang keturunan orang biasa dan Roro Kembang Sore dari keluarga Ningrat. Joko Budeg sangat mendambakan Roro Kembangsore menjadi pasangan hidupnya, karena Joko Budeg mencintai Kembangsore dengan sepenuh hatinya. Tentu saja keinginan Joko Budeg yang berlebihan ini tidak mendapat tanggapan dari Kembang Sore, karena Kembang Sore berpendapat bahwa Joko Budeg bukanlah pasangan yang setimpal untuk dirinya. Sebagai lelaki Joko Budeg tidak pernah surut keinginannya untuk mempersunting wanita idamannya, berbagai cara sudah dilakukan agar keinginannya bisa terwujud. Lama kelamaan hati Kembang Sore yang keras bagaikan batu, luluh oleh keseriusan Joko Budeg mendekati dirinya. Tetapi tentu saja keinginan ini tidak serta merta diterima begitu saja oleh Kembang Sore. Roro Kembang Sore mau menerima lamaran Joko Budeg dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Joko Budeg. Kembang Sore mau dipersunti...

avatar
Oase
Gambar Entri
Legenda Gunung Arjuna
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sebagian besar orang tua Jawa pasti sering mendengar legenda Gunung Arjuna. Gunung Arjuna adalah gunung yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan ketinggian kurang lebih 3.369 meter di atas permukaan laut sehingga seringkali terlihat cukup jelas dari Kota Surabaya sekalipun saat cuaca sangat cerah. Legenda Gunung Arjuna cukup familiar. Sesuai namanya, gunung ini sangat erat kaitannya dengan kisah Sang Arjuna, salah satu anggota Pandawa dari kisah Mahabharata. Dahulu kala, tersebutlah Arjuna yang pergi ke sebuah gunung tinggi di Pulau Jawa. Niat awal Arjuna untuk datang jauh jauh dari hastinapura ke jawadwipa adalah untuk bersemedi mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta dan Pemberi Anugerah. Di sana pula Arjuna berencana untuk memohon kesaktian lebih dalam rangka memerangi Kurawa yang terkenal jahat itu. Setiba di lereng gunung, Arjuna duduk bersemedi di atas sebuah batu besar dan memusatkan pikiran dengan penuh khusyuk. Karena saking khusyuknya, tubuh Arjuna...

avatar
Oase
Gambar Entri
Sejarah Besuki Kab. Situbondo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sejarah Besuki, dari Solo Sampai Pamekasan                         Prajurit Keraton Surakarta bersantai sebelum menyambut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dan Rustriningsih, di Pagelaran Keraton Surakarta, Minggu (30/3).      Oleh  Masuki M. Astro Sejarah Kecamatan Besuki di Kabupaten Situbondo, Jatim, yang bersumber dari peran tokoh Ke Pate Alos dari Pamekasan, Madura, tidak bisa dilepaskan dari Kraton Solo. Ke Pate Alos yang juga dikenal sebagai Raden Bagus (RB) Kasim Wirodipuro adalah demang pertama Besuki. Tokoh yang legendaris di kalangan masyarakat Besuki ini menurut sejumlah tokoh di wilayah itu memiliki darah keturunan ra...

avatar
Ubaydillah
Gambar Entri
reog
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Timur

Sejarah lahirnya kesenian ini pada saat Raja Brawijaya ke-5 bertahta di Kerajaan Majapahit. Untuk menyindir sang raja yang amat dipengaruhi oleh permaisurinya ini, dibuatlah barongan yang ditunggangi burung merak oleh Ki Ageng Tutu Suryo. Lebih lanjut cerita rakyat yang bersumber dari Babad Jawa menyatakan pada jaman kekuasaan Betoro Katong, penambing yang bernama Ki Ageng Mirah menilai kesenian barongan perlu dilestarikan. Ki Ageng Mirah lalu membuat cerita legendaris tentang terciptanya Kerajaan Bantar Angin dengan rajanya Kelono Suwandono. Kesenian Reyog ini pertama bernama Singa Barong atau Singa Besar mulai ada pada sekitar tahun saka 900 dan berhubungan dengan kehidupan pengikut agama Hindu Siwa. Masuknya Raden Patah untuk mengembangkan agama Islam disekitar Gunung Wilis termasuk Ponorogo, berpengaruh pada kesenian Reyog ini. Yang lalu beradaptasi dengan adanya Kelono Suwandono dan senjata Pecut Samagini.

avatar
Nuirpan
Gambar Entri
Batik Sidoarjo
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Sejarah munculnya Batik Sidoarjo berawal dari peran seorang lelaki legendaris bernama Mbah Mulyadi. Mbah Mulyadi inilah yang menyebarkan ketrampilan membatik di Sidoarjo. Mbah Mulyadi merupakan keturunan raja Kediri yang lari ke Sidoarjo untuk menghindari kejaran penjajah Belanda pada tahun 1675. Agar terhindar dari kejaran Belanda, Mbah Mulyadi menyamar sebagai pedagang. Karena memiliki ketrampilan membatik, Mbah Mulyadi kemudian mengajarkan kepada orang-orang sehingga terbentuklah sebuah komunitas. Dari sinilah seni batik kemudian berkembang ke daerah-daerah lain di Sidoarjo. Cerita lain menyebutkan, batik di Sidoarjo baru dimulai tahun 1920-an. Ada juga yang menyatakan batik sudah ada sejak tahun 1922-an. Tak ada kepastian yang menegaskan kapan kegiatan perbatikan mulai di Sidoarjo. Awal mulanya Batik Sidoarjo memiliki ciri khas yang tegas, jelas dan ekspresif serta warna batik cenderung kecoklatan. Batik Sidoarjo mendapat pengaruh dari Batik Madura karena kerap didatan...

avatar
Friskalaras
Gambar Entri
kebo-keboan
Ritual Ritual
Jawa Timur

Ritual Tradisi yang diadakan setahun sekali pada tgl 10 Suro atau 10 Muharaam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi, yang berkaitan dengan budaya agraris khususnya siklus tanam padi.Upacara ini adalah gabungan antara upacara minta hujan bila terjadi kemarau panjang atau rasa syukur, bila panen berhasil dengan baik. Di upacara ini beberapa laki laki berdandan menjadi kerbau mereka harus berkubang di tengah kubangan sawah yang baru dibajak, kemudian diarak keliling desa, disertai karnaval kesenian rakyat. Kemudian mereka juga beraksi membajak sawah.

avatar
Titahadiyarti
Gambar Entri
Candi Brahu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Letak Candi Brahu di Dusun Bejijong, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada koordinat 112° 22” 23,2 “ BT 07° 32” 34,9” LS. Sebagaimana umumnya bangunan purbakala di Trowulan, Candi Brahu juga dibuat dari bahan bata, menghadap ke arah barat. Denahnya berbentuk bujur sangkar ukuran 18 x 22.50 meter dan tinggi yang tersisa sampai sekarang 20 meter. Secara vertikal bangunan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: - Bagian kaki yang merupakan bagian bangunan terbawah sampai lantai bilik dan selasar. - Bagian tubuh yang merupakan bagian bangunan yang berdiri di atas kaki yang berfungsi sebagai penutup bilik dan penyangga atap. - Bagian atap yang merupakan bagian teratas bangunan yang berfungsi sebagai penutup bilik. Menurut laporan, di sekitar Candi Brahu dulu masih ada beberapa candi lain yang sekarang sudah runtuh diantaranya: Candi Muteran, Candi Gedong, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Di sekit...

avatar
Rizkianazahra