Anak
797 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dugderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan. Karnaval yang diikuti oleh pasukan merah-putih, drumband, pasukan pakaian adat “BHINNEKA TUNGGAL IKA” , meriam , warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang.  Ciri Khas acara ini adalah warak ngendok, sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga serta kulit sisik emas. Visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna – warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan.

avatar
Titahadiyarti
Gambar Entri
DUGDERAN
Ritual Ritual
Jawa Tengah

  Tradisi dugderan sebagai pertanda awal dimulainya pelaksanaan ibadah puasa telah dimulai sejak tahun 1881 pada masa pemerintahan Bupati Semarang, Purbaningkrat. Ritual dugderan yang berlangsung turun temurun di Masjid Besar Kauman, kawasan Pasar Johar, Semarang ini diawali dengan arak-arakan tetabuhan bedug dikawal prajurit Kadipaten Semarang tempo dulu. Dalam arak-arakan ini pula terdapat maskot hewan khas dugderan yang disebut warak ngendok. Mendekati Masjid Besar Kauman, masjid tertua di Semarang, iring-iringan prajurit mengawal Walikota Semarang, Sukawi Sutarip dan istri yang memerankan tokoh Bupati Semarang tempo dulu. Beberapa prajurit mengawal dengan cara berjalan mundur menuju masjid. Ribuan masyarakat antusias menyaksikan tradisi ini, bahkan puluhan anak-anak terlihat ikut bergembira dengan memainkan musik kotekan atau kentongan yang biasa digunakan untuk membangunkan sahur. Setiba di masjid, Walikota disambut imam Masjid Besar Kauman selanjutnya...

avatar
Nurulhanif
Gambar Entri
Tari Kukila
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

Tari Kukila merupakan tarian yang menggambarkan gerak-gerik burung. Baik irama maupun ragam gerak yang dinamis dan lincah disusun untuk menggambarkan kegesitannya dalam meluncur, hinggap dan kembali terbang. Tari Kukila adalah satu dari sekian banyak tarian tradisonal  yang gerakannya diambil dari tingkah laku binatang. Dalam falsafah Jawa, Kukila termasuk ke dalam lima syarat paripurnanya hidup seorang lelaki, setelah wisma (rumah), wanondya (istri), turangga (kendaraan), dan curiga (senjata). Kukila dalam falsafah Jawa tersebut berarti burung peliharaan sebagai klangenan atau hobi. Esensi dari memiliki klangenan bertujuan untuk memberikan kesenangan, membuang penat dan menyegarkan pikiran pemiliknya. Sejatinya hubungan antara Tari Kukila dan falsafah Jawa tersebut menunjukan apa yang ingin dicapai oleh tarian tersebut. Rangkaian gerakan yang ditampilkan tersebut diharapkan dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi yang menontonnya. Karena tarian ini bersifat...

avatar
Friskalaras
Gambar Entri
Candi Kethek
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Di antara pohon-pohon rindang yang memenuhi kawasan hutan di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, terdapat sebuah candi. Candi ini tidak terlalu besar. Bangunannya pun sederhana, tidak terlalu megah. Candi tersebut bernama Candi Kethek. Candi ini terletak sekitar 300 meter arah timur laut dari Candi Cetho.  Pemberian nama “kethek” pada candi ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Nama tersebut diberikan karena di sekitar lokasi tempat candi berada sering dijumpai kera, yang dalam bahasa Jawa disebut “kethek”.  Melihat ukuran bangunannya, Candi Kethek tidak sebesar Candi Cetho yang berada di dekatnya. Ukurannya hanya berkisar 20 x 30 meter. Selain itu, sebagian besar bangunan candi pun tertutup dengan tanah.  Candi yang dibangun menghadap ke arah barat ini berbentuk teras berundak. Ada empat teras pada bangunan candi. Pada teras pertama hingga ketiga, tidak terdapat bangunan. Hanya tanah yang di...

avatar
Oase
Gambar Entri
Asal-Usul Kota Tegal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kota  Tegal  merupakan penjelmaan dari sebuah desa yang bernama “ Teteguall ” yang pada tahun 1530 telah nampak kemajuannya dan termasuk wilayah Kabupaten Pemalang yang mengakui Trah (Kerajaan) Pajang. Ada beberapa sumber mengatakan sebutan Teteguall  diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500 –an (Suputro, 1955) yang memiliki arti tanah subur  yang mampu menghasilkan tanaman pertanian (Depdikbud Kabupaten Tegal, 1984). Secara historis dijelaskan bahwa eksistensi sejarah tlatah Kota Tegal tidak lepas dari ketokohan  Ki Gede Sebayu. Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, karena sang ayah Ki Gede Tepus Rumput (kelak bernama Pangeran Onje) ialah keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan dengan keturunan dinasti Majapahit .   Penekanan pada bidang pertanian, tak dapat dilepaskan dari kondisi wilayah dan aka...

avatar
Sussy_setiawan
Gambar Entri
Wayang Arjuna
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

https://id.wikipedia.org/wiki/Arjuna  Arjuna merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia  pewayangan  dalam budaya Jawa Baru. Beberapa ciri khas Arjuna versi pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab  m ahabharatta versi  India  dengan  bahasa Sanskerta . Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang  kesatria  yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain menjadi murid  Resi Drona  di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi  brahmana  di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan  Prabu Niwatakawaca , raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari  Bhatara Indra ), Pa...

avatar
Sherlynahalim
Gambar Entri
Tradisi Tawuran Sego
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tempat yang disebut sebagai punden sumber Dukuh / Desa Pelemsari itu dikelilingi areal sawah yang hampir kering. Beberapa pemuda desa sekitar pukul 09:00 kemarin menghamparkan selembar deklit biru tepat di bawah pohon jati besar yang tumbuh sendirian di tanah punden itu. Lalu satu per satu perempuan desa keluar dari rumah dengan membawa satu bakul nasi, dumbeg, sebungkus ketan dan tape. Dumbeg, sebungkus ketan dan tape yang dibawa perempuan desa dikumpulkan oleh pemuda pemuda dalam dua buah karung. Sedangkan satu bakul nasi ditumpahkan di atas deklit. Pukul 10:00, seluruh perempuan desa yang dihuni 422 kepala keluarga itu telah mengumpulkan nasi di atas deklit. Kepala Desa (Kades) Pelemsari Surento kemudian menggelar doa sejenak di sumur dekat tanah punden. Begitu ada tanda-tanda kades menggelar doa, puluhan pemuda langsung menyerbu nasi yang sudah mengunung di atas deklit. Setelah berhasil menggengam nasi, pemuda-pemuda itu langsung melemparkan nasi ke tubuh teman mereka ya...

avatar
Pina Wulandari
Gambar Entri
Enting Enting Kacang Khas Salatiga
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

                                                     Enting-enting kacang pada dasarnya menggunakan bahan dasar yang sama dengan kedua camilan manis yang tersebut diatas yaitu gula dan kacang, namun peberdaannya secara mendasar adalah jika dilihat dari cara pembuatan dan teksturnya. Enting-enting kacang pada umumnya berbentuk tipis seperti lempengan yang dipotong kotak-kotak dan ketika membuatnya bahan kacang yang digunakan ditumbuk agak kasar. Berbeda dengan Ampyang kacang yang bentuknya bulat tidak beraturan dan kacangnya masih utuh tanpa ditumbuk sama sekali, dan yang terakhir adalah Enting-enting gepuk yang pada umumnya dibentuk prisma segitiga dan bahan kacang yang digunakan ketika dibuat ditumbuk hingga halus. &n...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Jaka Tingkir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Dalam tradisi Jawa Jaka/Joko Tingkir atau Mas Karèbèt atau ejaan Tionghoa: Peng King Kang, adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang yang memerintah tahun 1549-1582 dengan nama Hadiwijaya.   Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga. Ketika ia dilahirkan, ayahnya sedang menggelar pertunjukan wayang beber dengan dalang Ki Ageng Tingkir. Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir). Mas Karebet tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa, d...

avatar
Oase