1.072 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tarian Natap Ndaiq
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Natap berarti mencuci segala jenis pakaian, Ndaiq artinya mengambil ari dengan menggunakan pendaiq kemeq (kendi). Sehingga tarian ini terinspirasi dari eksplorasi gerak kebiasaan sehar-hari dedare Sasak pedesaan khususnya di daerah pinggir sungai. Tarian ini mencerminkan aktivitas Natap Ndaiq yang sangat suka cita, riang gembira sambil bergendiran (sendagurau) antar sesama hingga terjalin rasa kerjasama.

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Pesona Lumpur Taliwang
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Tarian yang ditampilkan ini adalah kearifan lokal masyarakat Sumbawa Barat yang masih ada dan dikembangkan. Gerakan tariannya sangat autentik lokal. Tarian ini biasanya ditampilkan saat festival-festival tertentu. Tarian ini menarik perhatian, orkestrasi musiknya juga unik. Ada kolaborasi unsur bunyi, tempo, dan kekuatan vokal hingga memunculkan harmoni. Warna musik ini dihasilkan dari sakeco, serunai, kendang bambu, juga rampak gong gendang. Selain keunikannya yang dilaksanakan di atas lumpur, keberadaan tari ini tentu membuat warga menjaga semakin antusias dalam hal kelestarian budaya. Hingga kearifan lokal akan terus hidup di dalam masyarakat Sumbawa.

avatar
Widra
Gambar Entri
Jajanan Gule Gending
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Gule (gula) yaitu gulali yang berbentuk seperti rambut atau serabut berwarna merah muda atau putih kecoklatan. Sering juga dikenal dengan sebutan "rambut nenek atau gulali". Gule gending sendiri adalah aktivitas unik para penjual gula gending untuk menarik perhatian para calon pembeli harum manis. Pembuatan alat musik tradisional ini berasal dari seng dan tekstil. Alat musik ini dimainkan secara berkeliling ke pelosok kampung seraya menjualkan gula kapas. Jenis alat musik yang dimainkan adalah buah Odaq, tempong gunung dan lainnya.

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Sireh, Lombok Tengah
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Tari Sireh merupakan tarian asli dari dusun Biani, Desa Bentek, kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Tari Sireh berasal dari tradisi memasak atau memakan daun sirih beserta seluruh kelengkapan tersebut. Ada sebuah kisah pada zaman dahulu bahwa beberapa orang perempuan saling berkunjung ke rumah tetangga di sekitar dusun Buani terdekat. Pada saat berkunjung atau bertamu, mereka diterima dan dijamu oleh tuan rumah. Umumnya tuan rumah menyuguhkan pabuan yang berisi daun sirih beserta seluruh kelengkapannya.

avatar
Widra
Gambar Entri
Tradisi Ngorek
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Dalam tradisinya, pihak yang melakukan tradisi ini menggunakan benda-benda tajam seperti pisahu, keris atau yang lainnya untuk menusuk badan. Ngorek sering dilakukan oleh para pemuda Sasak di Lombok Tengah sebagai bentuk kanuragan, kekuatan, kejantanan yang sengaja ditontonkan dalam sebuah acara perkawinan adat Sasak seperti salah satunya dalam acara Nyongkolan.

avatar
Widra
Gambar Entri
Same
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Nusa Tenggara Barat

Same atau yang dikenal dengan sbeutan Babak bengkal (sejenis kulit kayu) yang dicampur dengan beras yang telah direndam kemudian digiling hingga halus. Dahulu para tetua mempercayai jika menggunakan same dapat mengencangkan kulit sekaligus juga sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. Proses penggunaannya disebut sebagai Basame (mengusapkan ke bagian wajah) bahkan ada yang juga dilumuri ke seluruh bagian badan seperti lulur. Basame masih terus dilestarikan hingga saat ini oleh masyarakat Lombok terlebih lagi ketika sedang memasuki musim NALAT (tanam padi) dan pada acara-acara tertentu seperti kawinan dan sunatan. Same tidak hanya digunakan oleh wanita saja tetapi juga bisa dipakai oleh para pria.

avatar
Widra
Gambar Entri
Cerita Rakyat: Cupak dan Gurantang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Cupak Gerantang adalah satu dari sekian cerita rakyat suku Sasak yang mendiami pulau Lombok. Cerita rakyat Gumi Sasak yang semakin hari semakin memudar karena “serangan” modernisasi dan juga karena kurangnya kepedulian. Berceritakan tentang kakak adik yang bertentangan sifat. Dua tokoh yang pasti ada pada setiap cerita rakyat di Nusantara ini, dua karakter yang pasti ada dalam hidup ini. Cupak dan Gerantang. Antagonis dan protagonis. Oleh: Hubbi S. Hilmi Alumni Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Surakarta Jawa Tengah Cupak dan Gerantang dua orang yang sangat berbeda. Cupak seorang kakak berperawakan tambun dan tinggi besar, licik, rakus, pendengki, suka berbohong dan mencuri menjadi sifatnya. Wajahnya pun jelek dan seram, tutur katanya kasar dan tidak sopan. Gerantang seorang adik berperawakan tegap namun luwes, tutur katanya halus dan sopan, berwajah tampan nan gagah, baik, jujur dan pemaaf menjadi sifatnya. Kedengkian dan iri hati yang menyelimuti hati Cupak membua...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Dongeng Sasak Kisah Raja Kuripan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Cerita Dongeng Sasak Kisah Raja Kuripan di Lombok Barat - Ki Rangga adalah putra angkat Prabu Aria Pelabu, Raja Kahuripan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang sakti mandraguna. Tidak seorang pun di kerajaan tersebut yang sanggup mengalahkan kesaktiannya. Setelah dewasa, Ki Rangga dinikahkan dengan seorang gadis yang cantik dan diberi wilayah kekuasaan di ujung timur Kerajaan Kahuripan. Namun, semua kebaikan Prabu Aria itu ia balas dengan pengkhianatan. Suatu malam, Ki Rangga secara diam-diam menyelinap masuk ke dalam kamar kedua putri sang Prabu. Tentu saja perilaku Ki Rangga tersebut membuat sang Prabu amat murka kepadanya dan berniat untuk menghukumnya. Mampukah Prabu Aria Pelabu menghukum Ki Rangga yang sakti itu? Ikuti kisahnya dalam cerita Ki Rangga berikut ini. Di kaki Gunung Sasak, Lombok Barat, berdiri sebuah istana yang amat megah. Istana itu adalah tempat kediaman Prabu Aria Pelabu, raja dari Kerajaan Kahuripan. Sang Prabu bersama permaisuri dan kedua putri kesayanga...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Duka Lala Seruni
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Kisah ini dimulai tatkala Raja Lombok masih beragama Hindu, demikian pula sebagian besar rakyatnya. Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Raja Lombok, Prabu Kertajagat, pergi bersembahyang ke Pura Kayangan.Prabu Kertajagat, pergi bersama istri dan keluarga kerajaan. Pendeta Istana, para patih, punggawa, dan pembesar negeri ikut pula dalam rombongan itu. Malam bersinar terang benderang, di sekitar pura dipasang lampu minyak kelapa sehingga pelataran pura itu semakin terang. Para patih dan punggawa ikut bersembahyang dengan khidmat. Kebetulan di pura itu hadir pula sepasang pengantin baru bernama Demung Sandubaya dan istrinya, Lala Seruni. Sandubaya adalah adik Demung Brangbantun, sedangkan Lala Seruni anak dari Rangga Bumbang. Mereka adalah sepasang pengantin yang baru sebulan menikah. Saat itu Raja sempat melihat wajah Lala Seruni yang cantik jelita. Raja terpesona melihat kecantikan Lala Seruni. Kecantikan Lala Seruni seolah memudarkan semua wanita yang ada disitu, bahkan t...

avatar
Sri sumarni