masyarakat adat
767 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Kolam Sampuraga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Alkisah, pada zaman dahulu kala di daerah Padang Bolak, hiduplah di sebuah gubuk reot seorang janda tua dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Sampuraga. Meskipun hidup miskin, mereka tetap saling menyayangi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka setiap hari bekerja sebagai tenaga upahan di ladang milik orang lain. Keduanya sangat rajin bekerja dan jujur, sehingga banyak orang kaya yang suka kepada mereka. Pada suatu siang, Sampuraga bersama majikannya beristirahat di bawah sebuah pohon yang rindang setelah bekerja sejak pagi. Sambil menikmati makan siang, mereka berbincang-bincang dalam suasana akrab. Seakan tidak ada jarak antara majikan dan buruh. “Wahai, Sampuraga! Usiamu masih sangat muda. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya kamu pergi ke sebuah negeri yang sangat subur dan peduduknya hidup makmur,” kata sang Majikan. “Negeri manakah yang Tuan maksud?” tanya Sampuraga penasaran, “Negeri Mandailing namanya....

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Batu Gantung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Alkisah, di sebuah desa terpencil di pinggiran Danau Toba Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri dengan seorang anak perempuannya yang cantik jelita bernama Seruni. Selain rupawan, Seruni juga sangat rajin membantu orang tuanya bekerja di ladang. Setiap hari keluarga kecil itu mengerjakan ladang mereka yang berada di tepi Danau Toba, dan hasilnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.   Suatu hari, Seruni pergi ke ladang seorang diri, karena kedua orang tuanya ada keperluan di desa tetangga. Seruni hanya ditemani oleh seekor anjing kesayangannya bernama si Toki. Sesampainya di ladang, gadis itu tidak bekerja, tetapi ia hanya duduk merenung sambil memandangi indahnya alam    Danau Toba. Sepertinya ia sedang menghadapi masalah yang sulit dipecahkannya. Sementara anjingnya, si Toki, ikut duduk di sebelahnya sambil menatap wajah Seruni seakan mengetahui apa yang dipikirkan majikannya itu. Sekali-sekali anjing itu menggonggong untuk menga...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
KISAH POHON ENAU (AREN)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Alkisah, pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Anaknya yang pertama seorang laki-laki yang diberi nama Tare Iluh, sedangkan yang kedua seorang perempuan yang diberi nama Beru Sibou. Keluarga kecil itu tampak hidup rukun dan bahagia.   Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang suami sebagai kepala rumah tangga meninggal dunia, setelah menderita sakit beberapa lama. Sepeninggal suaminya, sang istrilah yang harus bekerja keras, membanting tulang setiap hari untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Oleh karena setiap hari harus bekerja keras, akhirnya wanita itu pun jatuh sakit dan meninggal dunia. Si Tare dan adik perempuannya si Beru yang masih kecil akhirnya menjadi anak yatim piatu. Untungnya, orang tua mereka masih memiliki sanak-saudara dekat. Maka sejak itu, si Tare dan adiknya diasuh oleh bibiknya, adik perempuan dari ayah m...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Si Baroar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

ulungan bersama beberapa orang hulubalang dan prajuritnya berburu rusa di sebuah hutan lebat. Sutan Pulungan membawa anjing pemburu kesayangannya yang sangat  pintar  dan tangkas bernama Sipamutung. Ketika mereka sampai di tengah hutan, Sipamutung tiba-tiba berlari kencang menuju ke suatu tempat. Tak berapa  lama  kemudian, ia pun terdengar menyalak dengan serunya. Mendengar salakan anjing kesanyangannya tersebut, Sutan Pulungan segera memerintahkan prajuritnya pergi ke tempat Sipamutung menyalak.   "Prajurit! Cepatlah kalian susul si Pamutung! Aku yakin  dia  pasti menemukan rusa!" seru Sutan Pulungan kepada prajuritnya. Mendengar perintah itu, beberapa orang prajurit segera berlari ke tempat Sipamutung menyalak. Setibanya di tempat itu, mereka melihat sebuah banyangan perempuan berkeleba...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Tuak
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Pasti udah tau dong dengan minuman alkohol yang bernama Tuak? Yap! Bir tradisional asli Indonesia! Tuak ini sering disajikan di acara pesta pernikahan adat Batak. Saya sendiri sih belom pernah coba rasanya seperti apa, tapi katanya pahit banget. Warnanya putih agak kuning. Tapi bukan hanya di Sumatera Utara saja yang menganggap tuak sebagai minuman berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh, masyarakat suku Toraja, Madura, juga Kalimantan. Tuak ini terbuat dari beras atau fermentasi dari buah enau atau buah yang mengandung gula. Kadar alkoholnya juga tergantung dari setiap daerah yang membuatnya. Di Tana Toraja juga dijadikan sebagai minuman pada ritual-ritual adat. Tuak juga ada di Bali , yang kita kenal yaitu Arak.

avatar
Impolana
Gambar Entri
naniarsik
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

  Salah satu kuliner yang sangat terkenal dan populer di Sumatra Utara adalah Naniarsik. Naniarsik sendiri adalah ikan mas yang tidak dibuang sisiknya yang dimasak seperti gulai namun tanpa menggunakan santan kelapa. Bumbu arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah pegunungan Sumatera Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering. Sebenarnya, Naniarsik dan Natinombur sudah menjadi kuliner khas masyarakat Suku Batak di hampir seluruh wilayah Provinsi Sumatra Utara, terutama mereka yang menetap di sekitar danau di mana komoditas ikan air tawar menjadi salah satu potensi andalannya. Salah satu daerah di tanah Batak yang dikenal sebagai tempat asal Naniarsik dan Natinombur adalah Kabupaten Tapanuli Selatan. Na...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tungkot Tunggal Panaluan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tungkot Tunggal Panaluan adalah salah satu seni dari suku Batak yang sudah terkenal diseluruh dunia, yang diukir menurut kejadian sebenarnya dari kayu tertentu yang juga memiliki kesaktian. Inilah kisah singkat tentang asal mula Tungkot Tunggal Panaluan. Zaman dahulu di huta Sidogordogor Pangururan tinggallah keluarga yang sudah lama tidak mempunyai keturunan 7 tahun lamanya, Guru Hatahutan dan istrinya Nasindak Panaluan. Akhirnya keluarga inipun dikaruniai keturunan setelah selama 7 tahun penantian berdoa kepada Ompu Mula Jadi Na Bolon. Setalah 13 bulan lamanya mengandung lahirlah anak dari mereka Linduak (=kembar) laki-laki dan perempuan. Kemudian diadakanlah pesta Martutu Aek (memberi nama) kepada kedua anak itu yang saat itu upacara atau pesta ini dipimpin oleh Agama Parbaringin. Setelah diadakan ritual untuk dalam acara Martutu Aek tersebut, dinamailah anak laki-laki Aji Donda Hatautan dan anak perempuan itu Siboru Tapi Nauasan. Penatua Huta atau tokoh masyaraka...

avatar
Impolana
Gambar Entri
Boneka Sigale-gale
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pada masa yang silam, apabila seorang terkemuka meninggal sebelum mempunyai anak sebagai penyambung keturunan, dianggap merupakan kesialan. Untuk mencegah supaya nestapa seperti itu tidak berulang kembali, maka diadakanlah tarian duka menggunakan boneka dari kayu. Boneka tersebut bentuknya seperti manusia, kepalanya dilumuri dengan kuning telur. Giginya dicat hitam menggunakan jelaga baja, pada lekuk mata dilekatkan buah berwarna merah. Boneka diberi pakaian ulos Batak, di atas kepalanya dilekatkan rambut kuda atau ijuk, atau diberi ikat kepala. Selanjutnya boneka diletakkan di atas papan beroda, lalu ditarik berkeliling kampung. Kaum kerabat memeluk boneka sambil menangis tersedu-sedu, sebagai tanda perpisahan untuk selamanya. Jika boneka duka diarak di kala terang bulan, akan membawa suatu perasaan pilu dan mengharukan. Pada malam terakhir acara tari-tari duka itu, boneka dibawa keluar kampung, lalu dicampakkan ke Danau Toba, maksudnya supaya di masa yang akan datang, tidak be...

avatar
Oase
Gambar Entri
Nampeken Tulan-Tulan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

MENGANGKAT TULANG-TULANG, CARA ORANG KARO MENGHORMATI LELUHURNYA   Orang Karo sangat beradat dan menghargai leluhur sehingga secara khusus memilki kebudayaan mengumpulkan kembali tulang-tulang leluhur yang telah lama meninggal dunia. Cara ini dikenal dengan Nampeken TULAN-TULAN (Nampeken = mengambil dalam arti mengumpulkan kembali , Tulan-tulan = Tulang/ skeletons). Dalam bahasa sederhananya dikatakan MUAT TULAN-TULAN (MUAT= MENGUMPULKAN). Muat tulan-tulan  merupakan satu dari sekian banyak upacara adat karo,sebagai wujud penghormatan kepada orang tua dan leluhur. Biasanya acara seperti ini dilakukan di JAMBUR.  Jambur adalah Rumah tempat penyelengaraan kegiatan adat suku Karo yang lebih besar dari sebuah pesta perkawinan. Bayangkan saja sejumlah anak beranak empat hingga lima keturunan berkumpul bersama untuk acara ini.   Yang bertugas mengali kuburan adalah anakberu,semua tulang-tulang yang di ambil lalu di cuci bersih,lalu di mandikan denga...

avatar
Oase