×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Batak Karo

Nampeken Tulan-Tulan

Tanggal 15 Aug 2014 oleh Oase .

MENGANGKAT TULANG-TULANG, CARA ORANG KARO MENGHORMATI LELUHURNYA

 

Orang Karo sangat beradat dan menghargai leluhur sehingga secara khusus memilki kebudayaan mengumpulkan kembali tulang-tulang leluhur yang telah lama meninggal dunia. Cara ini dikenal dengan Nampeken TULAN-TULAN (Nampeken = mengambil dalam arti mengumpulkan kembali , Tulan-tulan = Tulang/ skeletons). Dalam bahasa sederhananya dikatakan MUAT TULAN-TULAN (MUAT= MENGUMPULKAN). Muat tulan-tulan  merupakan satu dari sekian banyak upacara adat karo,sebagai wujud penghormatan kepada orang tua dan leluhur.

Biasanya acara seperti ini dilakukan di JAMBUR.  Jambur adalah Rumah tempat penyelengaraan kegiatan adat suku Karo yang lebih besar dari sebuah pesta perkawinan. Bayangkan saja sejumlah anak beranak empat hingga lima keturunan berkumpul bersama untuk acara ini.

 

Yang bertugas mengali kuburan adalah anakberu,semua tulang-tulang yang di ambil lalu di cuci bersih,lalu di mandikan dengan lau penguras (air yang dibuat khusus untuk acara ini) yang  dibuat dari ramuan jeruk purut, air kelapa muda dan beberapa rempah lain.Lalu setelah bersih dan di mandikan dengan lau penguras, maka tulang belulang di susun sedamikina rupa dan dibacakan doa-doa. Kemudian di bungkus dengan dagangen (kain putih) lalu di sumpitken (dibungkus sedemikian rupa). Kemudian tulang-tulang tersebut di bawa ke rumah sambil menunggu prosesi saudara yang lain selesai.
Namun belakangan ini  yg bertugas mengali kuburan sekarang sudah menggunakan aron/pekerja yang diminta khusus dan dibayar. Lihat gambar, laki-laki yang jongkok di sebelah kiri itu anak beru “bayaran” istilahnya. Setelah semua tulang belulang saudara-saudara yang lain terkumpul, maka tulang belulang di masukkan dalam peti kecil dan masing-masing peti di buat nama yang bersangkutan, lalu di adakan acara adat namanya ngampeken tulan-tulan yang biasanya di adakan di jambur. Acara ini biasanya di hadiri oleh seluruh keluarga yang bersangkutan,dan biasanya yang hadir sangat banyak lebih banyak dari pesta perkawinan dan adat kematian. Setelah prosesi adat selesai maka tulan-tulan tadi semua dimasukkan ke dalam satu bangunan yang disebut Geriten (bangunan khusus yang digunakan sebagai tempat mengumpulkan tulang-tulang tersebut).
Kegiatan ini masih terkait dengan keyakinan lama orang Karo dan masih terjaga dengan baik hingga saat ini walaupun acaranya sudah diubah dengan kegiatan yang menggunakan religi yang modern sesuai perkembangan  keyakinan. Kegiatan ini tentunya membutuhkan kerjasama, kesepakatan dan dana yang cukup besar, sehingga ini dapat menjadi salah satu indikator bahwa orang Karo telah memiliki BUDAYA yang tinggi dan menjaga NILAI KEMANUSIAAN HINGGA KELELUHURNYA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA.

 

Sumber: http://sapoadefaniketaren.blogspot.ch/2012/01/mengangkat-tulang-tulang-cara-orang.html#more

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...