masyarakat adat
208 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Kasambu
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Tradisi kasambu merupakan salah satu tradisi dalam siklus hidup yang sarat dengan muatan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Hal ini untuk mencegah pandangan negatif masyarakat lain tentang proses kehamilan seorang perempuan. Bagi masyarakat suku Muna tradisional, tradisi kasambu melegitimasi bahwa anak yang dikandung seorang perempuan merupakan hasil dari perkawinan yang sah. Tradisi kasambu dipimpin oleh seorang sando. Sando adalah seseorang yang mengetahui seluk-beluk tradisi kasambu dan tuturan-tuturan berupa mantra yang merupakan syarat sah kegiatan kasambu. Kurangnya minat generasi muda suku Muna untuk mempelajari mantra- mantra tersebut menjadi motivasi penting bagi penulis untuk melakukan penelitian guna melestarikan salah satu warisan tradisi lisan berupa mantra-mantra dalam kegiatan tradisi kasambu. Selain sebagai salah satu bentuk pelestarian tradisi kasambu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan dan pembelajaran, terutama perke...

avatar
Anatria
Gambar Entri
Suku Moronene - Sulawesi Tenggara
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Suku Moronene adalah salah satu dari empat suku besar (suku Tolaki, Buton, Muna) di Sulawesi Tenggara.   Menurut antropolog Universitas Haluoleo, Kendari, Sarlan Adi Jaya, Moronene adalah suku asli pertama yang mendiami wilayah itu. Namun, pamornya kalah dibanding suku Tolaki karena pada abad ke-18 kerajaan suku Moronene-luas wilayahnya hampir 3.400 kilometer persegi-kalah dari kerajaan suku Tolaki.   Kata "moro" dalam bahasa setempat berarti serupa, sedangkan "nene" artinya pohon resam, sejenis paku yang biasanya hidup mengelompok. Kulit batangnya bisa dijadikan tali, sedangkan daunnya adalah pembungkus kue lemper.  Resam hidup subur di daerah lembah atau pinggiran sungai yang mengandung banyak air. Sebagai petani, peramu, dan pemburu, suku Moronene memang hidup di kawasan sumber air.    Mereka tergolong suku bangsa dari rumpun Melayu Tua yang datang dari Hindia Belakang pada zaman prasejarah atau zaman batu muda, kira-kira 2.000...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kerajaan Kabaena - Kab. Bombana (Pulau Kabaena) - Sulawesi Tenggara
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Kabaena adalah wilayah yuridiksi Kerajaan Bombana masa lampau, yang masih memiliki ikatan sejarah dan kebudayaan dengan Kerajaan Luwu. Raja (Mokole) Bombana Ke-I, Mokole Dendeangi adalah saudara kandung Sawerigading (Raja Luwu). Lalu, Kerajaan Bombana di pecah menjadi tiga kerajaan kecil semasa pemerintahan Mokole Bombana Ke-III, Mokole Nungkulangi. Karena memiliki tiga pewaris, maka Kerajaan Bombana di pecah menjadi tiga kerajaan; yakni Kerajaan Kabaena (diperintah Ratu Indaulu sebagai Mokole Kabaena Ke-I atau Raja Bombana IV), Kerajaan Rumbia (diperintah Ratu Tina Sio Ropa sebagai Mokole Rumbia Ke-I atau Raja Bombana IV), dan Kerajaan Poleang (diperintah Raja Ririsao sebagai Mokole Poleang Ke-I atau Raja Bombana IV). Pembagian ini sekaligus mengakhiri era hierarki Kerajaan Bombana, dan dimulainya era ketiga kerajaan tadi.   Sepanjang sejarah Kerajaan Kabaena telah memerintah 25 Mokole. Beberapa Mokole yang terkenal adalah Ratu Indaulu, Mokole Maligana bergelar Rangka...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kerajinan Nentu - Pulau Muna - Sulawesi Tenggara
Ornamen Ornamen
Sulawesi Tenggara

Kerajinan tangan “nentu” adalah salah satu kerajinan tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat yang oleh masyarakat Muna dikenal sebagai “nentu”.  Hasil kerajinan tangan “nentu” ini sudah sangat dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Muna.   Produk-produk yang dihasilkan dari kerajinan tangan “nentu” ini sangat kuat dan tahan lama, karena batang “nentu” sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan ini sangat kuat dan alot namun ringan.  Bahkan konon katanya jauh lebih kuat dibanding anyaman berbahan dasar rotan sekalipun. Anyamannya pun sangat rapat dan rapi, tidak mudah koyak dan tidak mudah lapuk dalam waktu bertahun-tahun.   Tanaman “nentu” tumbuh liar di hutan di Kabupaten Muna. Tanaman ini juga terdapat di Muna Barat, Buton Tengah, Buton, Buton Utara dan Bombana di Sulawesi Tenggara. “Nentu” sekilas seperti tanaman parasit yang tum...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kue Te're - Kep. Selayar - Sulawesi Tenggara
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Kue te’re atau bisa disebut juga kue jaring, karena tekstur kue nya yang mirip dengan jaring – jaring. Kue ini berwarna agak kecoklatan dan memiliki rasa yang manis. Warna cokelat dan rasa yang manis ini berasal dari gula merah yang dicairkan.   Kue te’re ini sudah ada sejak jaman kerajaan, ketika itu kue ini disajikan untuk para raja. Namun saat ini semua orang bisa mencicipinya dan dijadikan makanan dalam adat pernikahan kepulauan selayar.   Proses pembuatannya pun cukup sederhana, pertama – tama siapkan bahannya terlebih dahulu, yakni: minyak sayur gula pasir gula merah tepung beras.   Setelah semua bahannya siap saatnya kita buat kuenya, berikut langkah-langkahnya: Pertama kita ambil air gula terlebih dahulu setelah air gula matang campurkan air gula yang kita masak tadi dengan tepung beras sambil diaduk hingga merata. Selanjutnya kita menggoreng adonan kue te’re...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Adat Pernikahan Suku Moronene - Kab. Bombana, Kep. Kabaena - Sulawesi Tenggara
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Makna simbolik benda yang digunakan dalam prosesi adat perkawinan masyarakat suku Moronene, ditinjau dari fungsinya adalah sebagai pemantapan lahir dan batin bagi kedua mempelai, dimana kedua mempelai adalah dua insan yang berlainan jenis dari segala sisi namun sama dalam titik hidup dan kehidupan.   Dilihat dari lahiriahnya makna simbol dari benda-benda dalam adat perkawinan suku Moronene itu, di sesuaikan dengan tahapan-tahapan dalam prosesi adat perkawinan suku Moronene, mengenai bentuk dan jenis benda tersebut telah ditetapkan dalam ketentuan hukum adat suku Moronene yaitu:   Tahap Mongapi (peminangan) atau biasa disebut juga morongo kompe disini telah ditentukan  benda yang digunakan adalah pinca (piring), rebite (daun sirih), Wua (Pinang), tagambere (gambir), Ahu (tembakau), serta Ngapi (Kapur Sirih).   Tahap mesampora (Masa Pertunangan) alat dan bahan yang digunakan pada masa pertunangan adalah sawu (sarung) sinsi wula...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Ondo - Kab. Bombana - Sulawesi Tenggara
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Hukaea merupakan  kampung Suku Moronene yang berada dalam kawasan Taman Nasional Rawaaopa Watumohai yang membatasi Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan. Kampung ini secara administrasi berada dalam wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara”.   Mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani dengan mengarap sawah tada hujan. Pada umumnya beragama Islam. Ditengah-tangah kampun terdapat sebuah rumah  yang dibagun pemerintah setempat sebagai simbol rumah adat orang Hukaea. Tidak jauh dari tempat tersebut terdapat Sekolah Dasar yang hanya berdidinkan kayu.     Yang unik dari kampung ini adalah makanan pokok masyarakatnya  adalah “ondo” sejenis umbi hutan yang beracun yang banyak di jumpai di hutan-hutan. Umbi ini ditumbuk dan dijadikan sumber karbohidrat.     Sumber: http://sumarjitho.blogspot.co.id/2015/01/berkunjung-ke-hukae-kampung-moronene.html

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Suku Tolaki - Sulawesi Tenggara
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Tolaki adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Tenggara.mendiami daerah yang berada di sekitar kabupaten Kendari dan Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan Konawe. Dahulu, masyarakat Tolaki umumnya merupakan masyarakat nomaden yang handal, hidup dari hasil berburu dan meramu yang dilaksanakan secara gotong-royong. Hal ini ditandai dengan bukti sejarah dalam bentuk kebudayaan memakan sagu (sinonggi/papeda), yang hingga kini belum dibudidayakan atau dengan kata lain masih diperoleh asli dari alam.    Raja Konawe yang terkenal adalah Haluoleo (delapan hari). Masyarakat Kendari percaya bahwa garis keturunan mereka berasal dari daerah Yunan Selatan yang sudah berasimilasi dengan penduduk setempat, walaupun sampai saat ini belum ada penelitian atau penelusuran ilmiah tentang hal tersebut. Kini masyarakat Tolaki umumnya hidup berladang dan bersawah, maka ketergantungan terhadap air sangat penting untuk kelangsungan pertanian mereka. untunglah mereka memiliki sungai...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Ritual Kaago-Ago
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan ritual kaago-ago dan fungsinya bagi masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Ritual kaago-ago adalah ritual yang diadakan sebelum pergantian musim, dari musim timur ke musim barat atau sebaliknya. Ritual ini dilakukan dalam wujud melakukan hubungan pertalian dengan agen-agen tertentu yang bukan manusia, tetapi jin dan setan, agar mereka tidak mengganggu manusia, atau memunculkan penyakit pada manusia. Ritual kaago-ago atau ritual pencegahan penyakit dilakukan karena pada saat pergantian musim, umat manusia merasa tidak nyaman, tertekan, panik, dan lain sebagainya. Untuk itu, mereka melakukan suatu strategi dengan cara menyiasati keadaan, sehingga dapat mengatasi suatu kondisi yang labil.  Penelitian ini dilakukan di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Secara spesifik, kajian ini akan  terfokus pada fungsi ritual kaago-ago dalam kehidupan orang Muna masa kini. Untuk mengungkap hal itu, d...

avatar
hallowulandari