Seruling Bambu Ternyata, Seruling Bambu juga merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Tenggara. Banyak sekali jenis dari seruling bambu yang ada di Sulawesi Tenggara, ada yang ukurannya sedang, kecil, dan bahkan besar sampai menggunakan dua ruas bambu berukurang cukup besar. Seperti diketahui banyak orang, seruling bambu dimainkan dengan cara ditiup lobang yang ada sembari tangan memainkan peran pada posisi lain. Bunyi pun keluar dan sampai ketelinga. Anak gembala sapi biasanya suka memainkan seruling sambil memantau sapinya mencari makan. Penggunaan alat musik ini bisa untuk berbagai macam, bisa untuk pengiring musik tambahan kesenian musik atau penghibur diri. Permainan Seruling juga biasanya diajarkan di sekolah dalam materi pembelajaran yang berhubungan dengan kesenian. Selain itu, konon Seruling dikabarkan bisa memanggil binatang ular datang. https://www.silontong.com/2018/10/18/alat-musik-tradisional-sulawesi-tenggara/
Ritual Mombesara dilakukan untuk menyambut tamu terhormat atau pemimpin, termasuk mereka yang baru terpilih sebagai kepala daerah. Ritual ini sudah dilakukan sejak jaman dulu di kalangan para raja-raja. Tujuannya adalah agar tidak ada lagi konflik politik setelah pilkada selesai dilakukan. Pemerintah juga berharap bahwa pemerintahan yang akan dilakukan oleh kepala daerah terpilih dapat berjalan damai, sejuk dan lancar tanpa ada dendam, amarah antar kawan maupun lawan yang bersaing dalam pilkada. Konon, tradisi ini bermula dari perseteruan dua anak raja di Konawe. Mereka adalah Sorumba dan Buburanda. Kedua anak raja ini tengah memperebutkan wilayah kekuasaan di daratan Konawe. Untuk mendamaikan keduanya, Raja Tebawo mengambil jalan tengah dengan membagi wilayah kekuasaan menjadi dua bagian dimana Sorumba memegang kekuasaan di wilayah Timur Konawe dan Buburanda memegang wilayah Latoma Tua. Dan sebagai tanda sah berhentinya pertikaian antar kedua putra raja ini maka dihelatkan ritual...
Cerita ini menggungkapkan gambaran pertemuan jodoh seorang pemuda tampan bernama Jibirilu yang tinggal di sebuah negeri dengan seorang gadis bernama Bungaeja, anak seorang pemimpin kerajaan di negeri seberang. Pertemuan jodoh kedua remaja itu diwarnai dengan berbagai kendala. Awal cerita ini bahwa pemuda tampan Jibirilu itu tertidur selama tujuh hari tujuh malam. Di dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik, bernama Bungaeja. Ketika Jibirilu terjaga dari tidurnya, ia langsung minta dibuatkan perahu kepada orang tuannya untuk berlayar menjemput gadis itu. Di negeri seberang Jibirilu berhasil menemukan seorang gadis yang pernah dimimpikannya. Gadis itu adalah Bungaeja. Sebelum gadis itu ditemukan, Jibirilu terlebih dahulu berurusan dengan petugas kerajaan, tetapi dapat diatasinya. Pertemuan itu semakin akrab; dan bahkan kedua orang tua Bungaeja merestuinya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, kebahagiaan mereka terusik dengan kehadiran 40 orang g...
Kelahiran seorang bayi yang luar biasa di Kerajaan Wolio sekitar abad sembilan belas. Sejak bayi, ia telah memiliki keistimewaan yakni dapat makan dan menghabiskan setandang pisang kapok, sekali makan. Kemudian bayi itu diberi nama La Dhangu Sarina. Ayahnya memberi latihan khusus yakni berlatih memegang senjata dan tahan terhadap pukulan. Hal ini dilakukan agar ia dapat menjadi pahlawan dan hulubalang raja. Keluarbiasaan La Dhangu Sarina menjadi terkenal. Akhirnya La Dhangu Sarina di panggil oleh raja dan dijadikan pengawal istana. Suatu saat, Raja Wolio menerima tamu asing utusan kompeni. Tamu itu tertarik pada penampilan La Dhangu Sarina; akhirnya anak itu diminta kepada raja Wolio, namun pada saat itu ia tidak diajak serta. Selanjutnya, pada pelayaran berikutnya kompeni memerintah seorang utusan untuk menyemput La Dhangu Sarina. Namun, dengan perasaan kesal ketika utusan itu tiba La Dhangu telah meninggal dunia. Makna yang terkandung didalamnya adalah janganlah cepat tergoda de...
Cerita ini bermula ketika seekor Kera mengajak si Bangau turun ke laut untuk mencari ikan, si Bangau menolak karena merasa kecil, sedangkan si Kera selalu mendesak, akhirnya si Bangau menurut. Si Bangau memperoleh ikan yang banyak, sebaliknya si Kera tidak berhasil karena tidak berpengalaman. Si Kera merampas ikan milik si Bangau, dan ia pun melucuti bulu si Bangau sampai habis, kemudian si Kera pulang ke rumahnya untuk menikmati ikan rampasannya.Si Kera didatangi oleh induk si Bangau menanyakan hal ihwal anaknya, tetapi si Kera berdalih tidak mengetahui. Kemudian induk Bangau mencari dan menemukannya. Induk Bangau marah dan membalas perlakuan Kera dengan jalan mengajak mencari ikan di sebuah pulau. Mereka menumpangi sebuah perahu. Rombongan Bangau melaksanakan aksi pembalasan dengan mematuk perahu hingga berlubang, lalu mereka berterbangan meninggalkan Kera, si Kera jahat masih mampu berenang dan tiba di tepi pantai. Lalu ia bertemu dengan Ulat bulu, mereka pun bersilat lidah, lalu i...
Perasahabatan si Kera dan si Ayam, mejadi renggang karena ulah si Kera yang ingin memangsa si Ayam ketika si Kera kelaparan; untung saja si Ayam dapat lepas dari malapetaka dan segera lari meninggalkan si Kera kemudian ia pergi mencari sahabatnya yang lain. Dalam mencari sahabatnya, si Ayam bertemu dengan si Kepiting. Dengan serta merta si Ayam menceritakan yang dialaminya. Berkaitan dengan pengaduan si Ayam tersebut, mulailah mereka membuat strategi untuk membalas dendam perbuatan si Kera dengan membuat perahu dari tanah. Perahu itu akan dipakai untuk menyebarangkan si Kera bersama-sama dengan mereka menuju suatu kebun yang penuh buah-buahan. Setelah tiba waktu yang ditentukan, ketiganya menyeberang dengan menggunakan perahu yang telah dibuat oleh si Ayam dan si Kepiting. Setelah perahu itu berada di tengah sungai, si Ayam segera membocorkan parahu tadi atas komando si Kepiting dengan mematuk-matuknya. Akhirnya, perahu yang ditumpangi itu tenggelam. Si Ayam terbang ke darat, si Kepit...
Cerita ini menggambarkan nasib seorang anak laki-laki yang dibenci oleh bapak tirinya. Atas desakan sang bapak tiri, ibu Lasirimbone bernama Wa Roe dengan berat hati nan pilu mengasingkan anak kesayangannya ke negeri yang amat jauh dengan bekal ketupat secukupnya. Dipengasingan La Sirimbone pada mulanya sangat takut karena ia ditemukan olek raksasa betina akan tepai La Sirimbone mampu beradaptasi. Dalam perkembangan cerita La Sirimbone berhadapan dengan berbagai persolan yang menimbulkan konflik baru. Diantaranya ia berkelahi dengan jin jahat, ia pun dapat mengelabui seekor babi, dan juga dapat mengakali seorang nelayan, serta dapat membunuh seekor naga.
Tari Mowindahako merupakan tarian adat. Tarian ini dilaksanakan hanya bagi bangsawan atau anakia. Dilaksanakan apabila suatu pinangan mereka sudah diterima. Maka sebagai wujud rasa senang maka diadakan tarian Mowindahako atau tarian membesara. Tarian ini mirip dengan kegiatan pada saat upacara adat perkawinan. Seperti memggunakan kalo, siwole dan menirukan model percakapan antara juru bicara laki-laki dan perempuan.
Pada suatu hari rusa dan kura-kura bertemu di pinggir rawa-rawa. Dan terjadilah perang mulut. Dalam pertengkaran itu mereka memutuskan untuk mengadu betis. Giliran pertama adalah rusa. Dengan akal liciknya rusa tidak menendang tapi langsung menginjak punggung kura-kura dan terbenam di tanah. Setelah satu minggu kura-kura pun berhasil keluar dari dalam tanah dan mencari rusa. Kemudian ia pun menemukannya dan rusa pun tak dapat berbuat apa-apa dan langsung mengambil posisi. Dari puncak gunung kura-kura menyernag laksana piring terbang dan mengenai batang hidung rusa, dan akibat ketajaman pinggir kulit punggun kura-kura batang hidung jadi outus dan sampai kerahang bawah dan tamatlah riwayat rusa yang sombong. Dalam masyarakat Tolaki cerita ini mengandung nilai pendidikan budi pekerti; terutama kepada anak-anak perlu dibina agar jangan menyombongkan diri dan memandang rendah sauradara dan orang lain.