Sultan Hasanuddin, raja pertama di Banten yang dinobatkan tahun 1525 di beri gelar Maulana Hasanuddin Penembahan Surosowan. Tetapi rakyat Banten pada waktu itu lebuh senang menyebutnya dengan "Pangeran Saba Kingkin" yang berarti rindu akan kebijaksanaan. Raja yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1570 itu wilayah kekuasaannya mencakup daerah yang sekarang telah menjadi Provinsi Banten. Kota Banten Lama di masa pemerintahannya meliputi areal luas 1.200.000 m2. Sebelah utara dekat pantai di bangun menara jaga terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan persenjataan meriam. Raja pertama yang membangun keraton dan benteng Surosowan serta Mesjid Agung Banten. Beliau Wafat tahun 1570, dan dimakamkan di halaman Mesjid Agung bagian utara.
Sultan Maulana Yusuf Panembahan Pekalangan Gede adalah yang sultan ke dua setelah ayahnya Sultan Hasanuddin wafat pada 1570. Ia memerintah dari tahun 1570 sampai 1580. Program kerjanya yang berhasil masa itu memperkuat perekonomian dengan langkah bijaksana memperluas areal pertanian. Membangun irigasi, membuat kanal-kanal dan mengatur penyebaran penduduk dengan membangun kampung-kampung baru yang kemudian berkembang menjadi kota. Disamping itu memperkuat angkatan perang dan perbentengan di sekitar keraton dan Kota Banten Lama dengan bata dan batu karang. Semboyan yang terkenal masa itu, Gawe kuta baluwarti bata kalawan kawis artinya membangun perbentengan dengan batu bata dan batu karang. Ramainya suasana kota Banten Lama masa itu banyak dilukiskan saudgar-saudagar mancanegara yang kapalnya berlabuh di Bandar Banten. Karena jasanya dalam bidang pertanian. Maulana Yusuf dimakamkan di tengah sawah, 4 Kmdari Keraton Surosowan . Sekarang lokasinya tak jauh dari jalan raya rel ke...
Naya Wipraya dan Jaya Sedana memiliki nama lengkap Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai Ngabehi Jaya Sedana adalah Duta Besar Banten yang dikirim ke London pada tahun 1682. Kedua Duta ini menjadi tamu kehormatan Raja Inggris, Charles II selama tiga setengah bulan. Lawatan ke London oleh dua Duta dari Banten beberapa bagian tulisannya ditulis oleh Dra Setiawaty Sulaeman ketika menjabat Atase Kebudayaan Kedubes RI di london kemudian dikembangkan oleh Dr. Russel Jones berjudul The First Indonesia Mission to London pada tahun 1982.
Pangeran Astapati adalah pengikut setia Sultan Muhammad Arif Zaenal Asikin yang memerintah pada tahun 1743-1773. Nama aslinya adalah Wira Suta. Konon sebelum dinobatkan sebagai seorang pangeran dengan gelar yang sesuai dengan sepak terjangnya ia adalah pelarian dari "negeri sejuta pantangan" yaitu Baduy. Suta keluar dari tatanan adat Kenekes karena ingin mencari pengalaman di dunia lain. Awalnya pemuda yang bertubuh kekar ini bekerja di lingkungan keraton, kemudian karena ia rajin diperbolehkan untuk belajar sni bela diri dan keprajuritan. Dari keberanian dan ketangkasan yang diperlihatkannya maka ia diberi tambahan Wira di depan namanya. Setelah menguasai ilmu bela diri ia diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan perang. Salah satunya saat memimpin pasukan perang antara Banten dengan Lampung. Lalu Sultan Banten memberi gelar Pangeran Astapati atas jasa-jasanya itu ia dinikahkan dengan putri sultan, anak yang lahir sari keduanya di beri nama Djajadiningrat. Pangeran Astapat...
Asal-usul nama Banten banyak berbagai versi yang mencatatnya, Banten diterjemahkan sebagai yang berasal dari Ketiban Inten artinya kejatuhan inten. Catatan sejarah itu terdapat dalam buku Pakem Banten yang ditulis Tb. H. Ahmad dicetak oleh Drukkerij Oesaha tahun 1935. Namun asal-usul nama Banten itu dibantah oleh ilmuwan yang mempelajari sejarahnya. Menurut sebagian ahli nama Banten berasal dari Bantahan. Sebab masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang sering membantah perintah atau aturan yang telah ditetapkan.
Dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf dengan luas sekitar 6,5 hektar di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu sekitar 2 kilometer di sebelah tenggara Keraton Surosowan, Danau Tasikardi menyimpan kisah perjalanan yang bersejarah. Dasar Danau Tasikardi terbuat dari ubin bata dan terdapat sebuah pulau kecil di tengah danau yang disebut Pulau Kaputren. Pada awalnya, tempat peristirahatan yang dibangun di tengah pulau diperuntukan bagi ibunda sultan untuk tafakur, lalu berkembang menjadi tempat penerimaan tamu-tamu negara. Yang tersisa saat ini hanya pondasinya saja, yaitu bangunan turap yang mengelilingi pulau berukuran 40 meter x 40 meter dengan ketinggian 2-3 meter. Cerita rakyat menyebutkan, Danau Tasikardi sengaja dibangun untuk menyimpan selir-selir raja yang canti. Agar para selir tersebut aman, dipeliharalah puluhan buaya di danau tersebut. Cornelis de Bruin, seorang tamu kehormatan dari Banten yang datang sekitar tahun 1706 menulis dalam laporan perjalananny...
Istilah ubrug diambil dari bahasa Sunda yaitu saubrug-ubrug yang artinya bercampur baur. Dalam pelaksanannya, kesenian ubrug ini kegiatannya memang bercampur yaitu antara pemain/pelaku dengan nayaga yang berada dalam satu tempat atau arena. Namun ada pendapat bahwa ubrug diambil dari kata sagebrug yang artinya apa yang ada atau seadanya dicampurkan, maksudnya yaitu antara nayaga dan pemain lainnya bercampur dalam satu lokasi atau tempat pertunjukan. Waditra yang digunakan dalam ubrug yaitu kendang besar, kendang kecil, goong kecil, goong angkeb (dulu disebut katung angkub atau betutut), bonang, rebab, kecrek dan ketuk. Alat-alat ini dibawa oleh satu orang yang disebut tukang kanco karena alat pemikulnya bernama kanco yaitu tempat menggantungkan alat-alat tersebut. Busana yang dipakai yaitu: juru nandung mengenakan pakain tari lengkap dengan kipas untuk digunakan pada waktu nandung. Pelawak atau bodor pakaiannya disesuaikan dengan fungsinya sebagai pelawak yang harus membuat...
PETUNJUK IBADAH SUCI SUKU BADUY Kiblat ibadah pe-muja-an umat Sunda Wiwitan disebut Sasaka Domas, atau Sasaka Pusaka Buana atau Sasaka Pada Ageung. Sasaka Domas adalah bangunan punden berunduk atau berteras-teras sebanyak tujuh tingkatan. Setiap teras diberi hambaro, benteng, yang terdiri atas susunan “menhir” (batu tegak) dari batu kali. Pada teras tingkat keempat terdapat menhir yang besar dan berukuran tinggi sekitar 2 m. Pada tingkat teratas terdapat “batu lumpang” dengan lubang bergaris tengah sekitar 90 cm, menhir dan “arca batu”. Arca batu ini disebut Arca Domas . Domas berarti keramat, suci. Tingkatan teras, makin ke selatan undak-undakan makin tinggi dan suci. Digambarkan oleh Koorders (1869), Jacob dan Meijcr (1891) dan Pleyte (1909) bahwa letaknya di tengah hutan tua yang sangat lebat, hulu sungai Ciujung dan puncak gunung Pamuntuan. Bangunan tua ini merupakan sisa peninggalan megalitik. Sebagai...
Kramat Pabencongan atau kramat bencongan terletak di desa Bencongan, kecamatan Kelapadua Kabupaten Tangerang Banten. Menurut nara sumber yang saya temui disana yaitu Bapak Haji Syaif yg juga tokoh satu-satunya yg masih faham sejarah makam(Beliau sudah berumur lebih dari 100tahun), bahwa kramat Bencongan sudah berumur sangat lama, beliau mengungkapkan saat dirinya masih anak2 pun makam itu sudah ada dan yang menemukan makam itu adalah Alm Ayah nya sekitar tahun 1875. awal di temukannya situs makam bersejarah ini tanpa sengaja, saat itu area disekitar makam masih sangat lebat dengan pepohonan hutan dan ada salah satu pohon beringin besar yang melindungi/menutupi cungkup makam. Keadaan makam sangat bersih saat itu tanpa ada sedikitpun ranting atau sisa dedaunan yg jatuh. Konon menurut Pak Syaif, didekat area makam siapapun yang melintasinya akan jatuh, kadang ditemukan bangkai burung atau binatang hutan disekitar dekat area makam akibat melintasi makam kramat itu. Dengan adanya hal...