Anak
304 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Adat Perkawinan Aceh
Ritual Ritual
Aceh

Ada beberapa tahapan dalam Adat Perkawinan Aceh, yaitu: Tahapan melamar (Ba Ranup) Ba Ranup (ba-membawa ranup-sirih) merupakan suatu tradisi turun temurun yang tidak asing lagi dilakukan dimana pun oleh masyarakat Aceh, saat seorang pria melamar seorang perempuan. Untuk mencarikan jodoh bagi anak lelaki yang sudah dianggap dewasa maka pihak keluarga akan mengirim seorang yang dirasa bijak dalam berbicara (disebut seulangke) untuk mengurusi perjodohan ini. Jika seulangke telah mendapatkan gadis yang dimaksud maka terlebih dahulu dia akan meninjau status sang gadis. Jika belum ada yang punya, maka dia akan menyampaikan maksud melamar gadis itu. Pada hari yang telah disepakati datanglah rombongan orang-orang yang dituakan dari pihak pria ke rumah orangtua gadis dengan membawa sirih sebagai penguat ikatan berikut isinya. Setelah acara lamaran selesai, pihak pria akan mohon pamit untuk pulang dan keluarga pihak wanita meminta waktu untuk bermusyawarah dengan anak gadis...

avatar
Novalprahara putra
Gambar Entri
Lagenda PUTRI PUKES
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Legenda Puteri Pukes Pemandangan di seputar danau sangat eksotik dan menarik. Banyak cerita legenda yang mengelilingi keindahan danau ini, seperti legenda beberapa goa. Yang cukup terkenal adalah Legenda Goa Puteri Pukes. Cerita kehadiran goa yang berada di pinggir danau ini cukup menggelitik. Konon, saat tuah orang tua masih menjadi kenyataan, hiduplah seorang puteri bernama Pukes. Puteri Pukes kemudian dipinang oleh seorang pangeran dari seberang Danau Laut Tawar. Sesuai adat, jika seorang perempuan sudah dipinang dan diperistri, maka ia harus ikut dan tinggal dalam lingkungan keluarga besar suaminya. Setelah dipinang, Puteri Pukes pun harus meninggalkan kedua orangtua, saudara dan kampung halamannya menuju kampung halaman sang suami. Sebelum sang puteri berangkat, terlebih dahulu ia diberi petuah oleh orangtuanya. Satu pesan yang harus ia ingat dan patuhi adalah, agar sang anak tidak menoleh ke belakang melihat orangtua, saudara ataupun kampung halamannya. Ia harus me...

avatar
Novalprahara putra
Gambar Entri
Tari Mesekat
Tarian Tarian
Aceh

 Mesekat salah satu tarian dari suku Alas di Aceh Tenggara, merupakan tarian yang dibawakan oleh anak-anak sampai orang dewasa secara berkelompok dengan posisi berbaris, seperti halnya orang shalat saat membaca tahayatul akhir. Dalam tarian biasanya yang dipilih menjadi imam adalah kadi atau she yang nantinya menjadi panutan dalam gerak dan syair yang dibacakan secara serentak dan serasi dan dilaksanakan dengan irama shalawat dan qasidah. Tari mesekat melahirkan suatu karya seni yang sifatnya klasik tradisional, cara membawakannya harus dengan menghafal dari berbagai ragam atau dengan cara berurutan. Dalam permainanya peserta memakai baju adat dengan jumlah pemain minimal 18 orang. Dalam syairnya dapat diartikan sebagai himbauan kepada masyarakat atau pemerintah desa, camat, bupati tentang hal-hal pembangunan.

avatar
Putrigiras
Gambar Entri
Pacu Kude dari Gayo
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Pacu kude merupakan salah satu permainan tradisional suku Gayo yang bergengsi. Permainan ini juga ditandingkan seperti halnya  pacuan kuda. Tapi, uniknya pertandingannya terlihat seperti amatiran, kuda-kudanya tidak menggunakan pelana. Begitupun jokinya yang memang terdiri dari anak-anak.Ternyata kuda-kuda pacu ini harganya cukup mahal bahkan ada yang sampai berharga belasan juta. Jika sudah pernah memenangi pertandingan, harganya akan semakin tinggi. Untuk biaya pemeliharaanya sendiri bisa menghabiskan dana lebih dari 3 juta rupiah setiap bulannya. Padahal hadiah menang lombanya saja tidak sampai 2 atau 3 lipat dari biaya rutin si kuda. Tapi kebanggaan pada kuda yang menang telah melebihi semua itu. Pertandingan ini adalah pertaruhan gengsi dan nama baik. 

avatar
Kriscahyani
Gambar Entri
Tradisi Pemamanan
Ritual Ritual
Aceh

Masyarakat suku alas dari Aceh Tenggara memiliki prosesi khitanan yang unik bagi anak lelaki.Tradisi yang dibiasa disebut pemamanan ini sudah turun temurun puluhan tahun dilakukan. Pemamanan terkenal dengan acara arak-arakan menaiki kuda. Biasanya anak lelaki yang akan disunat di peusijuk atau dalam bahasa Melayu sering disebut tepung tawar lebih dulu.Tradisi ini ada yang melakukan selama tujuh hari tujum malam ada juga yang melakukannya empat hari empat malam.Tergantung kemampuan dari pihak keluarga.Dan jika pemamanan dilakukan dengan mewah, pihak keluarga memotong satu atau dua ekor lembu/kerbau. Seperti layaknya sebuah pesta perkawinan,hari pertama, kedua, hingga hari keenam, dirumah yang mengadakan hajatan ramai dikunjungi sanak saudara mereka dari pihak ayah dan ibu, serta masyarakat kampung. Biasanya makanan yang disajikan untuk paraundangan dimasak secara gotong royong. Pada hari ketujuh atau terakhir pemananan , prosesi arak-arakan kuda yang membawa “pengantin&rdq...

avatar
Kriscahyani
Gambar Entri
Hikayat Si Cabe Rawit
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Berikut ini cerita rakyat dari Provinsi Aceh, mengenai seorang anak kecil bernama Cabe Rawit. Di sebuah rumah kecil hidup sepasang suami istri yang sudah tua. Kehidupan mereka sangat miskin. Sang suami berkerja menjadi buruh di pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di usia mereka yang telah senja, mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Keduanya tidak pernah berhenti berdoa. Setiap hari mereka selalu berdoa kepada Tuhan agar diberikan seorang anak. “Tuhan, berikanlah kami seorang anak yang akan melanjutkan keturunan. Walaupun anak kami hanya sebesar cabe rawit, kami akan senang menerimanya.” demikian doa sang suami di suatu ketika. Di suatu hari, sang istri sakit. Sebenarnya sang istri tengah mengandung. Hanya saja bayi di kandungan istrinya berukuran sangat kecil, sehingga mereka berdua tidak menyadarinya. Beberapa bulan kemudian, sang istri melahirkan seorang bayi berukuran sangat kecil, sebesar ukuran cabe rawit. Mereka berdua kemudian memberinya...

avatar
Bangindsoft
Gambar Entri
Pinto Khop
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Pinto Khop  adalah salah satu situs Peninggalan Purbakala atau peninggalan sejarah Aceh tempo dulu pada masa Kerajaan Sultan Iskandar muda abad ke-XVI. Terletak pada bagian barat atau di belakang Pendopo Gubernur saat ini, yang posisinya di kelurahan Sukaramai Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Secara astronomis Letak astronomis Banda Aceh adalah 05°16′ 15″ – 05° 36′ 16″  Lintang Utara  dan 95° 16′ 15″ – 95° 22′ 35″  Bujur Timur  dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Situs Pinto Khop berbatasan sebagai berikut : -          Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Kejaksaan Tinggi -          Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Nyak Adam Kamil -          Sebelah Timur berbatasan dengan komplek per...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pulut Mangga
Makanan Minuman Makanan Minuman
Aceh

Bahan: 4-6 biji mangga masak 3 cawan/pot  beras pulut ( saya rendam 1 jam ) 100 g santan pekat 4 1/2 cawan/pot air utk menanak pulut.. ( saya guna sukatan seperti memasak beras basmathi ) sedikit garam   Cara Membuat Pulut Bekuah   1. Cuci bersih beras pulut yg telah direndam tadi,kemudian masukkan kedalam periuk. 2. Masukkan air, garam dan santan kedalam periuk yang berisi dengan beras pulut. 3. Masak lah seperti masak nasi biasa tetapi guna api sederhana dan selalu aduk pulut dengan garpu  supaya rata masaknya dan pulut tidak melekat pada dasar periuk…. 4. Bila telah kering kecilkan api dan tutup periuk selama 10 menit,aduk lagi supaya rata dan tutup periuk dan masak selama 10 menit lagi, buatlah begitu sehingga pulut tadi benar2 masak dan tidak berkerak   Untuk Saos santan   200 g santan pekat/ kotak 1 liter air ( anggaran 1 jag kecil  gitu ) 1 sudu besar...

avatar
Endah Kinarya Palupi
Gambar Entri
Asal Usul Tari Guel (Aceh)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Konon, tari Guel berasal daru dua orang putera Sultan Johor, Malaysia, bernama Muria dan adiknya yang bernama Segenda. Alkisah, pada suatu hari kedua kakak-beradik itu disuruh oleh orang tuanya menggembala itik di tepi laut. Sambil menggembala, untuk mengisi kebosanan, mereka bermain layang-layang. Suatu saat, datanglah angin kencang yang membuat layang-layang mereka putus. Secara spontan mereka berusaha sekuat tenaga mengejar layang-layangnya yang putus itu, sehingga lupa pada itik-itik yang harus mereka jaga. Karena kelengahan ini, itik-itik yang harus mereka jaga berenang dan akhirnya hilang di tengah laut. Sebagai catatan, versi lain dari cerita ini yang menyatakan bahwa, akibat hembusan angin yang sangat kencang itu mereka bersama layang-layangnya diterbangkan oleh angin hingga jatuh di Negeri Serule, Aceh Tengah yang dikuasai oleh Raja Cik Serule yang bergelar Muyang Kaya Lanang Bejeye.   Setelah lelah mengejar layang-layang yang putus, kembali lagi ke tepi laut u...

avatar
Ressy vemialita