Pinto Khop adalah salah satu situs Peninggalan Purbakala atau peninggalan sejarah Aceh tempo dulu pada masa Kerajaan Sultan Iskandar muda abad ke-XVI. Terletak pada bagian barat atau di belakang Pendopo Gubernur saat ini, yang posisinya di kelurahan Sukaramai Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.
Secara astronomis Letak astronomis Banda Aceh adalah 05°16′ 15″ – 05° 36′ 16″ Lintang Utara dan 95° 16′ 15″ – 95° 22′ 35″ Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Situs Pinto Khop berbatasan sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Kejaksaan Tinggi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Nyak Adam Kamil
- Sebelah Timur berbatasan dengan komplek perhubungan Militer
- Sebelah Barat berbatasan dengan jalan T. Umar atau simpang Empat
Pintu khop dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada masa kejayaannya yang dipergunakan sebagai pintu penghubung antara Istana dengan taman sari Gunongan atau Taman Gairah terletak di halaman istana bagian belakang. Pinto khop saat ini sudah ditata rapi dan dikelilingi kolam yang airnya sangat jernih dan bersih yang airnya dialiri dari sungai darul Ashiqi, sungai ini bukan sungai alam akan tetapi sungai yang sengaja dibuat panjangnya sekitar ± 5 km dari pegunungan Mataie kecamatan Darul Imarah Kab. Aceh Besar, sungai ini dibagi dua arah yang satu arahnya ke punge tembus ulee lheue (ulelee) dan yang satu lagi arahnya melewati kolam pinto Khop yang mengalir hingga bawah Istana (melalui Pendopo Gubernur saat ini) yang menembus ke sungai Krueng Aceh.
Lingkungan atau area Lokasi Pinto Khop memiliki luas ±5 ha atau 4.760 m2 yang saat ini dijadikan taman rekreasi wisata dikelola oleh pemda kota Banda Aceh. Pada umumnya pengunjung lokal sangat ramai di sore hari mencari hiburan bersama anak-anak dan keluarganya. Taman ini hanya berjarak ±1 km dari Masjid Raya Baiturrah Banda Aceh dan objek yang sangat menarik dan unik di taman ini adalah Pinto Khop.
Informasi dari Aceh Pedia menerangkan bahwa Pinto Khop (Pintu Biram Indrabangsa) secara bebas dapat diartikan sebagai pintu mutiara keindraan atau kedewaan/raja-raja. Pinto Khop atau Gerbang pada pada bagian belakang istana merupakan pintu penghubung antara istana dengan Taman Ghairah (Taman sari Gunongan). Pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda gerbang ini berada dalam satu kompleks dengan Taman Sari Gunongan, sehingga bentuk dan pola hias yang ada di pinto khop seirama dengan relif yang ada di gunongan.
Bangunan Pinto Khop terbuat dari bahan batu dan kapur dengan rongga sebagai pintu dan langit-langit berbentuk busur dapat dilalui dari arah timur dan barat. Bagian atas pintu masuk berhiaskan dua tangkai daun yang disilang, sehingga menimbulkan fantasi (efek) stiliran figur wajah dengan mata dan hidung serta rongga pintu sebagai mulut. Atap bangunan yang bertingkat tiga dihiasi dengan berbagai hiasan dalam bingkai-bingkai, antara lain biram berkelopak (mutiara di dalam kelopak bunga seperti yang juga ditemukan pada bangunan gunongan) dan bagian puncak dihiasi dengan sangga pelinggam (mahkota berupa topi dengan bagian puncak meruncing) pada bagian atap merupakan pelana dengan modifikasi di empat sisi dan berlapis tiga dan menurut cerita rakyat pada sisi utara dan selatan ada pagar atau tembok yang tingginya 130 cm dan tebalnya 50 cm yang diduga pembatas antara lingkungan kraton dengan taman sari, namun tembok tersebut sudah tidak ditemukan.
Pinto Khop sebelumnya dilindungi oleh UPT Pusat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala atau saat Kantor BPCB ( Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh) dengan menempat satu orang Juru Pelihara. dan sekarang ini dikelola penuh oleh Pemda Kota Banda Aceh.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1883/pinto-khop
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...