Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana . Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Raja dan ratu sangant bijaksana sehingga kerjaan yang dipimpin makmur dan tenteram. Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak . Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. “Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat,” sahut mereka. Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keingina...
Nyi Anteh Pada jaman dahulu kala di Jawa Barat ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana . Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dadap, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginja k remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni. “...
Biasa juga disebut kedok “Tembem” dibuat sepenuh muka pemakainya. Menggambarkan seorang Emban atau Parkan atau juga seorang Inang Pengasuh. Dicat warna putih, matanya belotot, pipinya kembung sebelah, bibirnya menyon, dan dahinya nongnong (menyembul). Wandanya lucu, ditarikan oleh bodor (pelawak) dengan gerak-gerak yang lucu juga. Dalam pertunjukan topeng Cirebon, kedok ini ditarikan sebagai selingan. Biasanya muncul pada saat dalang topeng tengah menarikan topeng Pamindo dan bodor sengaja memberhentikannya dengan maksud untuk memberikan waktu istirahat kepada dalang topeng, sekaligus untuk menghangatkan suasana pertunjukan. Dalam cerita Panji, Pentul dan Tembem adalah Punakawan Rd. Panji yang ikut mengelana saat Panji mencari kekasihnya, Candrakirana.
Dalam struktur pertunjukan topeng Cirebon “Panca Wanda”, kedok tersebut ditarikan urutan ketiga. Topeng ini mewakili karakter tari Panji yang menggambarkan kesucian yang digambarkan dengan istilah ‘kaya wong urip tapi mati, mati tapi urip’. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Warna kedoknya ini merah jambu seperti pada umumnya “Rumyang”. Dalam beberapa kesempatan ditemukan juga yang berwarna coklat muda. Karakter yang digambarkan melalui kedok mirip dengan Samb...
Di kawasan situs Batujaya terdapat peninggalan dari masa klasik. Kawasan Batujaya mencakup wilayah yang cukup luas yaitu sekitar 5 km2, terbentang pada koordinat 06°02’52,10” - 06°03’34,17” Lintang Selatan dan 107°09’01,00” - 107°09’05,91” Bujur Timur. Secara administratif kawasan ini termasuk di wilayah Desa Segaran Kecamatan Batujaya dan desa Telagajaya Kecamatan Pakisjaya. Situs berada tidak jauh dari dari garis pantai utara Laut Jawa, pada areal persawahan dan sebagian pada areal pemukiman penduduk. Di sebelah selatan situs terdapat aliran Sungai Citarum. Sungai dan persawahan tidak pernah mengalami masa kering. Sepanjang tahun basah oleh genangan dan air resapan. Penelitian di kawasan situs Batujaya dimulai tahun 1975-1976 berupa penelitian penjajagan. Selanjutnya pada 1984 dilakukan penelitian (ekskavasi) oleh Jurusan Arkeologi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI). Sejak itu kemudian dilakukan...
Tapel adalah jajanan tradisional masyarakat Indramayu yang sekilas mirip dengan kerak telor. Bedanya, tapel terbuat dari kerak ketan yang diisi dengan gula merah dan pisang matang yang dihancurkan, sehingga rasanya asam-manis. Saat ini, hanya ada 1 pedangan tapel yang tersisa di kabupaten Indramayu, yang bisa ditemui di salah satu sisi jalan pasar mambo. RM/Toko yang Menyediakan : RRM Panorama Diner Address: Jl. Tambak Raya, Tambak, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45218 Phone: 0812-2376-642
Motif batik iwak etong adalah salah satu motif batik khas Indramayu yang menyadur tema pesisir. Motif yang terkena pengaruh Hindu-Jawa, Cina, Timur Tengah, dan Eropa ini memiliki warna senda (cokelat maupun biru) dan tidak tertalu mencolok, tetapi jelas betul merepresentasikan kondisi perikanan Kabupaten Indramayu yang melimpah dan sudah tersohor sejak abad ke-13.
Misro adalah makanan khas dari Jawa Barat yang terbuat dari parutan singkong yang bagian dalamnya diisi dengan gula merah kemudian digoreng, karena itulah dinamai Misro yang merupakan kependekan dari amis di jero (bahasa Sunda, artinya: manis di dalam). Bentuknya bulat dan makanan ini enak disantap saat hangat.
Combro atau kadang disebut comro atau gemet merupakan makanan khas dari Jawa Barat. Combro terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat yang bagian dalamnya diisi dengan sambal oncom kemudian digoreng, karena itulah dinamai combro yang merupakan kependekan dari on com di je ro (bahasa Sunda (Namun nama tradisionalnya combro bukan comro), artinya: oncom di dalam, begitu juga halnya dengan gemet merupakan kependekan dari da ge sa emet artinya dage di dalam yang artinya kurang lebih sama. Makanan ini lebih enak disantap saat masih hangat. Tempat yang Menyediakan: Elizabeth Combro Address: Jl. Boulevard Utara Kelapa Gading Blok QJ 1 No. 23 Kelapa Gading Barat Kelapa Gading Jakarta Utara DKI Jakarta, RT.5/RW.7, Klp. Gading Bar., Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240 Phone: (021) 4529446 sumber wikipedia