tahun baru
957 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Adat Tumper
Ritual Ritual
Jawa Timur

Adat perkawinan dalam Adat Tumper di lakukan sehubungan dengan adanya kepercayaan masyarakat Osing Banyuwangi yang melarang melakukan perkawinan antara sepasang pengantin yang berstatus sebagai anak sulung di lingkungan keluarganya masing-masing. Apabila perkawinan tetap di lakukan maka di percaya dapat berakibat pasangan pengantin baru itu akan banyak mengalami halangan dan rintangan dalam mengarungi hidupnya. Akan tetapi, apabila di sebabkan oleh sesuatu hal kemudian perkawian antara pasangan yang berstatus anak sulung tetap harus di lakukan maka untuk mencegah sesuatu hal-hal yang tak di inginkan, maka semua adat di lakukan dalam upacara Adat Tumper saat upacara berlangsung.

avatar
Widra
Gambar Entri
Grebek Pancasila
Ritual Ritual
Jawa Timur

Grebeg Pancasila biasanya dimulai sejak tanggal 31 Mei dengan rangkaian acara seperti Bedhol Pusaka, Tirakatan, dan ditutup dengan Upacara Budaya. Kemudian pada tanggal 1 Juni pagi, acara dilanjutkan dengan Kirab Gunungan Lima dan Kenduri Pancasila. Namun, rundown acara bisa berubah tiap tahunnya, tergantung kondisi. Seperti tahun kemarin dan tahun ini, di mana hari Pancasila bertepatan dengan bulan suci Ramadan, sehingga dilaksanakan lebih awal. Prosesi Bedhol Pusaka dilakukan dari tanggal 31 Mei sore, dan kegiatan Kirab Gunung Lima diadakan pada malam harinya hingga dini hari. Bedhol Pusaka Ini merupakan prosesi memindahkan benda pusaka dari rumah dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi ke kantor Pemkot Blitar. Pusaka yang dibawa antara lain Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, serta Bendera Merah Putih, yang masing-masing pusaka dimasukkan dalam sebuah peti. Selain tiga pusaka itu, ada pula ukiran kayu burung Garuda dan foto Bung Karno yang diarak be...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kisah Telaga Buret
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Diceritakan, awal mula munculnya Telaga Buret, konon ada serombongan penunggang kuda yang dipimpin Jigang Joyo, seorang pejabat Kerajaan Majapahit. Dalam romban itu ada seorang pengiringnya yang menggendong bayi dan bayi itu terus menangis karena kehausan. Melihat keadaan ini Jigong Joyo kemudian menggali tanah hingga muncul mata air. Namun anehnya, mata air itu terus mengalir deras dan membuat telaga. Telaga inilah yang kemudian dikenal dengan nama Telaga Buret dan airnya terus mengaliri empat desa. Sampai saat ini warga empat desa yang teraliri air dari Telaga Buret setiap tahun menyelenggarakan tradisi ulur-ulur. Tradisi untuk merawat Telaga Buret ini dilakukan dengan cara mengarak dua patung simbol Dewi Sri dan Joko Sedono setelah sebelumnya berziarah ke makam Mbah Jigang Joyo di sisi barat telaga. Terlepas dari mitos mistis, yang pasti sampai saat ini belum diketahui seberapa dalam Telaga Buret. Belum ada orang yang berani melakukan penyelaman di telaga tersebut. Diduga, di dal...

avatar
Widra
Gambar Entri
Lagenda Damar Wulan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Alkisah dahulu kala terdapat sebuah desa yang terpencil jauh dari Negeri Majapahit. Di sana hidup seorang brahmana bernama Begawan Tunggulmanik. la tinggal bernama cucunya yang sangat tampan bernama Damarwulan. “Cucuku, pergilah engkau ke Kota Raja Majapahit,” kata Begawan Tunggulmanik kepada Damarwulan pada suatu pagi. Damarwulan menyambut permintaan kakeknya dengan penuh keraguan. Namun Begawan Tunggulmanik menyarankan supaya Damarwulan menemui pamannya yang bernama Logender yang menjabat sebagai patih di Kerajaan Majapahit. Damarwulan dengan berat hati meninggalkan desanya tercinta. Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya Ia tiba di Kota Raja Majapahit dan sampai di kediaman Patih Logender. “Hhm…, jadi kamu yang bernama Damarwulan?” tanya Patih Logender. “Ya, Paman,” jawab Damarwulan dengan hormat. Kemudian Ia menceritakan asal-usulnya dengan jelas. Kehadiran Damarwulan tidak disukai oleh kedua anak lakilaki Patih Logender yang bernama Layang Kumitir dan Layang Seta. N...

avatar
Widra
Gambar Entri
Babad Tunggorono
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah seorang lelaki bernama Subanjar yang terkenal brutal, suka berkelahi, menggoda wanita bahkan sampai memperkosa dan membunuh tanpa merasa berdosa. Keluarganya tentu saja resah, apalagi ayahnya adalah pemimpin Padepokan Tunggul Wulung yang disegani. Berdasarkan berbagai masukan, akhirnya Subanjar disarankan agar segera dinikahkan saja. Subanjar adalah anak sulung dua bersaudara dari seorang bapak bernama Cahyo Tunggal, yang sudah ditinggalkan istrinya. Saudara atau adik perempuannya bernama Sekar Dinulih. Ketika Subanjar diminta menikah, dia menolak sebelum dirinya menjadi orang sakti. Maka berangkatlah Subanjar bertapa di pesarean Asam Boreh. Sementara itu, di pesarean tersebut berdiam mahluk lelembut bernama Nyi Blorong dan Gendruwo Putih. Mengetahui ada manusia yang bertapa, Gendruwo Putih langsung merasuk dalam raga Subanjar, dengan maksud agar dapat mendekati Sekar Dinulih menjadi isterinya. Begitu Subanjar kembali ke rumah, mengutarakan keinginannya hendak menikah,...

avatar
Widra
Gambar Entri
Asal Mula Candi Pari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Dahulu kala, seorang lelaki tua tinggal di Gunung Penanggungan. Namanya adalah Kiai Gede Penanggungan. Dia dikenal sebagai orang yang sakti dan memiliki kekuatan gaib. Kiai Gede Penanggungan juga memiliki seorang putri yang cantik. Namanya adalah Dewi Walangangin. Meski sangat cantik, dia belum menikah. Itu sebabnya Kiai Gede Penanggungan berdoa siang dan malam untuk putrinya. Akhirnya, Tuhan menjawab doanya. Seorang pria muda tampan datang ke tempatnya. “Namaku Jaka Pandelegan. Aku datang ke sini karena aku ingin menjadi muridmu. Aku ingin belajar banyak hal darimu,” kata pemuda itu. “Aku akan mengangkatmu sebagai muridku tetapi kamu harus menikahi putriku. Setuju?” jawab Kiai Gede. Jaka menghela nafas panjang. Lalu dia berkata, “Ya, saya setuju. Saya akan menikahi putri Anda.” Baik Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan menjalani pernikahan yang bahagia. Terutama Jaka, dia bahkan lebih bahagia.Kiai Gede Penanggungan mengajarinya banyak hal. Setelah beberapa tahun tinggal ber...

avatar
Widra
Gambar Entri
Asal Mula Candi Pari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Dahulu kala, seorang lelaki tua tinggal di Gunung Penanggungan. Namanya adalah Kiai Gede Penanggungan. Dia dikenal sebagai orang yang sakti dan memiliki kekuatan gaib. Kiai Gede Penanggungan juga memiliki seorang putri yang cantik. Namanya adalah Dewi Walangangin. Meski sangat cantik, dia belum menikah. Itu sebabnya Kiai Gede Penanggungan berdoa siang dan malam untuk putrinya. Akhirnya, Tuhan menjawab doanya. Seorang pria muda tampan datang ke tempatnya. “Namaku Jaka Pandelegan. Aku datang ke sini karena aku ingin menjadi muridmu. Aku ingin belajar banyak hal darimu,” kata pemuda itu. “Aku akan mengangkatmu sebagai muridku tetapi kamu harus menikahi putriku. Setuju?” jawab Kiai Gede. Jaka menghela nafas panjang. Lalu dia berkata, “Ya, saya setuju. Saya akan menikahi putri Anda.” Baik Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan menjalani pernikahan yang bahagia. Terutama Jaka, dia bahkan lebih bahagia.Kiai Gede Penanggungan mengajarinya banyak hal. Setelah beberapa tahun tinggal ber...

avatar
Widra
Gambar Entri
Petik Laut Muncar
Ritual Ritual
Jawa Timur

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan laut yang sangat berlimpah. Sebagai wujud rasa syukur atas berkah laut yang tersedia, masyarakat disekitar pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur mengadakan upacara adat Petik Laut secara turun temurun selama lebih dari 100 tahun. Jika biasanya upacara berlangsung sangat meriah dengan ratusan kapal yang mengiringi kapal utama berlayar menuju laut Plawangan di Semenanjung Sembulungan, kali ini hanya ada satu kapal yang membawa sesaji untuk dilarung di lautan lepas. Upacara dilakukan dengan sangat sederhana untuk menghidari kerumunan warga yang antusias menyaksikan acara tahunan ini, mengingat wabah covid-19 masih menghantui masyarakat. Ritual ini wajib diselenggarakan setiap tahunnya, konon jika tidak maka akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti bencana atau berkurangnya hasil tangkapan ikan warga.

avatar
Fitrianurainim
Gambar Entri
Babad Desa Jombok
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Babad Desa Jombok Soewiryo, sosok yang punya pamor dan disegani orang-orang disekitarnya, berinisiatif mendirikan tatanan baru di pemukiman yang dulunya kawasan hutan. Perubahan dari kawasan hutan menjadi pemukiman, dan mulai bertambahnya orang-orang yang menetap, menjadi dasar Soewiryo membentuk pemerintahan administratif setingkat desa. Ia akhirnya mengumpulkan sesepuh dari 'Buyut' atau Dukuh atau Dusun Kedawung, Ngembul dan Jombok. Dari musyawarah keempat orang inilah, muncul kesepakatan suatu tatanan pemerintahan baru bernama desa. Soewiryo memberanikan diri menghadap Onderdistricten Ngantang untuk mendapat pengakuan administratif dan pengesahan dari Pemerintah Hindia Belanda. Tak lama kemudian, Onderdistricten Ngantang menyampaikan pengesahan Pemerintah Hindia Belanda dari Pemerintahan Karesidenan. Tepat di tahun 1816, munculah 'Warua' (Sansekerta) atau 'Thani' (Sansekerta) atau Desa baru di wilayah 'Onderdistricten Ngantang'. Desa baru itu bernama 'Desa Jombok', dan Kepa...

avatar
Dodik0707