2.281 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Museum Fatahillah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

MUSEUM FATAHILLAH Museum Fatahillah, Museum Batavia, atau Museum Sejarah Jakarta adalah sebuah bangunan yang berdiri di kawasan Kota Tua, Jakarta. Museum yang terletak di Jl. Fatahillah No. 1 ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Bangunan bersejarah yang selesai didirikan pada tahun 1710 ini awalnya berguna sebagai balai kota ( stadhuis ). Setelah itu, bangunan ini sering mengalami perubahan dalam kegunaannya. Barulah pada tahun 1974 bangunan ini dibuka sebagai museum seperti sekarang.  Sejarah Singkat Pada tahun 1707, dimulailah pembangunan sebuah bangunan yang akan menjadi jantung administrasi kolonial Hindia-Belanda. Awal pembangunan ini terjadi pada masa VOC dibawah pemerintahan Gubernur Jenderal Joan van Hoorn . Pada tahun 1710, bangunan ini diresmikan oleh pemerintah VOC dibawah Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck . Selain sebagai balai kota ( stadhuis ), gedung ini juga digunakan sebagai pengadilan, tempat catatan sipil, tempat ibadah hari minggu,...

avatar
Oskm18_16518233_muhammad
Gambar Entri
Hujan gerimis aje
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
DKI Jakarta

  Lagu ini merupakan lagu daerah Betawi karena bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Betawi. Lagu hujan gerimis aje diciptakan oleh Benyamin Sueb dan dipopulerkan oleh dirinya sendiri bersama Ida Rohyani. Lagu ini mengandung pesan berupa pantun yang dibawakan dalam sebuah lagu yang mengandung kisah kehidupan sehari hari. Pesan yang disampaikan dalam lagu ini yaitu kita tidak boleh bersedih dan menyesal dalam hidup terutama dalam urusan jodoh. Lagu ini dibawakan dengan iringan alat musik gambang kromong dan dilantukan untuk acara festival perayaan Betawi dan drama Betawi. Berikut ini lirik lagunya : Eh ujan gerimis aje Ikan teri di asinin Eh jangan menangis aje Yang pergi jangan di pikirin Eh ujan gerimis aje Ikan lele ada kumisnye Eh jangan menangis aje Kalo boleh cari gantinye Mengapa ujan gerimis aje Pergi berlayar ke tanjung cina Mengapa adek menangis aje Kalo memang jodo ngga kemana, hei hei Eh ujan gerimis aje Ikan bawal diasini...

avatar
OSKM18_16718301_Tri Utami
Gambar Entri
Ali Bagente, kuliner Betawi yang sudah punah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

 Seperti masyarakat lain, warga Betawi juga memiliki makanan tradisional yang khas. Sejak zaman dahulu, makanan ini biasanya lebih banyak dibuat ketika Ramadan tiba. Alhasil, suasana puasa pun semakin terasa nikmat. Selain itu juga mudah dibuat bilamana banyak nasi yang tidak habis tinggal berkerak. Makanan tradisional Betawi ini adalah Ali Bagente. Makanan ini merupakan campuran dari China, Arab, Jawa dan Betawi. Makanan ini bisa dikatakan sudah langka, bahkan orang-orang etnis Arab-Betawi pun sudah banyak yang tidak lagi mengenal jajanan ini. Paling-paling, makanan ini baru bisa ditemukan di sekitar kawasan Condet. Menurut Indra Sutisna, pengamat budaya Betawi, makanan ini amat sederhana. Ali Bagente terbuat dari kerak (sisa nasi yang mengeras di pantat kuali ketika menanak) yang dikeringkan, kemudian digoreng, dan disiram gula ganting (gula merah yang dikentalkan). “Diduga dulunya ada orang bernama Ali yang sangat suka jajanan ini dan cinta pada orang yang me...

avatar
Oskm18_16618173_rania
Gambar Entri
Tari Topeng Betawi
Tarian Tarian
DKI Jakarta

Salah satu tarian khas Betawi adalah Tari Topeng Betawi yang merupakan tarian adat masyarakat Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Sunda.Tarian ini menggunakan topeng sebagai ciri khasnya.Dulu menurut kepercayaan masyarakat betawi, tari ini dipercaya dapat menjauhkan dari hal-hal yang buruk.Namun seiring dengan berubahnya zaman, tarian ini biasanya digunakan sebagai hiburan di acara adat, khitanan, pernikahan, dan untuk memeriahkan pesta. Pertunjukan Tari Topeng Betawi ini membawakan tema yang bermacam-macam, seperti kritik sosial, cerita legenda, dan sebagainya sehingga terdapat pesan yang dapat disampaikan melalui gerakan tariannya. Kostum yang digunakan dalam Tari Topeng Betawi ini juga tergantung pada tema yang dibawakan serta topeng yang digunakan para penari terbuat dari kayu & tidak memakai pengikat pada kepala, melainkan dengan cara di gigit dibagian dalam topengnya. Dalam menarikan Tari Topeng Betawi ini, ada 3 hal yang harus dimiliki penari yaitu penari harus lemah ge...

avatar
OSKM18_16618306_Siti Nurhaliza
Gambar Entri
Tari Topeng Betawi
Tarian Tarian
DKI Jakarta

Salah satu tarian khas Betawi adalah Tari Topeng Betawi yang merupakan tarian adat masyarakat Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Sunda, Jawa Barat. Tarian ini menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, musik, dan nyanyian.Tarian Topeng Betawi ini bersifat teatrikal dan memiliki unsur komunikasi meskipun lewat gerakan. Dulu menurut kepercayaan masyarakat betawi, tari ini dipercaya dapat menjauhkan dari hal-hal yang buruk. Namun seiring dengan berubahnya zaman, tarian ini biasanya digunakan sebagai hiburan di acara adat, khitanan, pernikahan, dan untuk memeriahkan pesta. Pertunjukan Tari Topeng Betawi ini membawakan tema yang bermacam-macam, seperti kritik sosial, cerita legenda, dan sebagainya sehingga terdapat pesan yang dapat disampaikan melalui gerakan tariannya. Kostum yang digunakan dalam Tari Topeng Betawi ini juga tergantung pada tema yang dibawakan serta topeng yang digunakan para penari terbuat dari kayu & tidak memakai...

avatar
OSKM18_16618306_Siti Nurhaliza
Gambar Entri
Asal mula Nasi Tumpeng
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

Nasi Tumpeng - menurut agama Buddha - merupakan asimilasi budaya Indonesia dengan agama Buddha aliran Vajrayana/Tantrayana. Nasi tumpeng itu sendiri merupakan sebuah simbol mandala/persembahan.  Di tengah nasi tumpeng terdapat nasi kuning berbentuk kerucut. Nasi kuning ini mensimbolkan Gunung Semeru, dimana dalam agama Buddha Vajrayana merupakan gunung emas yang merupakan pusat dari dunia. Makanan pelengkapnya seperti perkedel, tempe orek, dan lain lain yang disajikan di sekitar nasi menyimbolkan 8 pulau yang berada di 8 mata angin. Sementara itu, potongan cabai yang tertusuk di nasi menyimbolkan matahari dan bulan. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16518269_chokyi
Gambar Entri
Mudik Lebaran
Ritual Ritual
DKI Jakarta

Mudik adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.   #OSKMITB2018

avatar
Oskm_16518331_kevin
Gambar Entri
Pancuran dan Pangeran (Asal Usul Nama Pancoran)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang raja yang adil dan bijaksana. Karena raja memerintah kerajaan dengan baik maka sudah berpuluh-puluh tahun penduduknya hidup dengan aman dan tentram. Sang raja mempunyai tiga orang anak, yaitu Pangeran Jaya, Pengeran Suta, dan Pangeran Gerindra. Suatu hari, Raja berencana memilih salah satu dari ketiga putranya untuk menggantikannya. "Seperti tradisi keluarga kita, untuk menggantikan posisi raja, kalian harus melewati ujian. Berangkatlah kalian besok meninggalkan istana," ujar Raja kepada ketiga putranya Ketiga pangeran itu pun memulai perjalanan. Mereka sampai di sebuah sungai. Ketiganya mandi di sungai tersebut. Setelah mandi, mereka pun berganti pakaian. Namun, Pangeran Jaya tidak mengganti pakaiannya. Kedua adiknya meminta Pengeran Jaya mengganti pakaiannya karena menurut mereka tidak pantas orang dari kerajaan berpakaian lusuh. "Aku hanya membawa baju beberapa potong. Aku harus menghematnya. Maaf kalau aku berjalan bersama kalian denga...

avatar
OSKM18_16718479_Sharfina Miranda Putri
Gambar Entri
Kisah Kampung Kresek
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Kampung Kresek, merupakan sebuah daerah yang sekarang lebih dikenal dengan Cakung, lebih tepatnya daerah Tipar Cakung. Pada daerah tersebut, terdapat dua buah makam yang letaknya bersebelahan. Makam tersebut bernama Situs Keramat Buyut Kresek  dan  Situs Keramat Kumpi Ibu.  Situs Keramat Kumpi Ibu terletak di sebelah barat Situs Keramat Buyut Kresek yang berada di bawah pohon besar, bernama pohon kresek. Kedua makam ini dikeramatkan oleh warga setempat. Kisah Buyut Kresek telah ada sejak zaman Kerajaan Tarumanegara. Buyut Kresek merupakan seorang Begawan yang mendapat perintah dari Prabu Purnawarman (Raja Purnawarman) untuk membuat kali Ghomati pada abat 5-6 M. Kali Ghomati yang panjangnya 11km membentang dari pusat Kerajaan Tarumanegara sampai Sakapura. Seusai pembuatan kali Ghomati, sebagaimana tercatat dalam Prasasti Tugu, Raja Purnawarman memberi 1000 ekor sapi kepada 1000 orang Brahmana di daerah yang sekarang dikenal dengan Pulo Gebang. Warga setempat...

avatar
OSKM18_16518139_Martinus