1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Dawangsari
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Dawangsari merupakan  utpala pra Å›asti  yang terbuat dari batu andesit dengan tinggi 68,5 cm, lebar 34 cm, dan tebal 13 cm. Prasasti ini tidak berangka tahun dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno sebanyak 23 baris. Bentuk Sloka terdiri atas 9 bait. Setiap bait terdiri atas 4 baris dan jumlah suku kata dalam satu baris ada 8 buah, jadi bermetrum  anustubh.  Secara keseluruhan, aksara masih jelas kecuali pada baris 16, 17, 18, dan 19 ada beberapa aksara yang kabur. Hurufnya bulat dan miring ke kanan besarnya tidak sama yang digolongkan ke dalam aksara Kawi Awal.   Prasasti ini ditemukan pada 16 November 1979 oleh Pak Wongsorejo ketika hendak mengolah tanahnya di Dukuh Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti Dawangsari kini disimpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta dengan nomor inventaris BG 355.   Se...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Huwung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Huwung berangka tahun 744 Saka (822 M) dan bertuliskan bahasa Jawa Kuno. Prasasti yang terpahat dalam sebuah batu ini ditemukan di daerah Nanggulan, sebelah barat Kota Yogyakarta, dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional dengan No. Inventaris D.19.   Prasasti ini menyebutkan tentang Sang Watu Walai memberi perintah agar Desa Huwung dijadikan  sima .  ***  

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Lintakan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Lintakan bertarikh 841 Çaka atau bertepatan dengan 12 Juli 919 M dengan memakai aksara dan berbahasa Jawa Kuno. Prasasti Lintakan dipahatkan pada tiga buah lempeng tembaga masing-masing berukuran 55,5 x 24 cm dengan ketebalan 0,3 cm. Bagian atas terdapat lubang kecil, dan bertuliskan di satu sisi masing-masing berisi 17, 20 dan 22 baris.   Prasast ini berasal dari daerah Yogyakarta. Dulunya, prasasti ini dimiliki oleh Pangeran Ngabehi di Yogyakarta lalu diberikan kepada  Batavia Society  pada tahun 1856, dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris  E13a dan c. Prasasti ini pernah diterbitkan oleh Cohen Stuart dalam KO I, 1875: 1-6. Damais menerbitkannya dalam EEI IV, 1995: 51. Sarkar menerbitkan dalamnya Corpus vol. II, 1972: 162-182. Boechari bersama A.S. Wibowo menerbitkannya dalam PKMN, 1985/6: 46-52. Prasasti Lintakan berisi tentang peresmian daerah perdikan di Kasugihan, Lintakan, Tunah...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Pangumulan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Pangumulan ditulis pada tanggal 26 Poça 824 Çaka atau 27 Desember 902 M. Prasasti Pangumulan A dan B terdiri dari tiga lempeng tembaga. Lempeng pertama berukuran 44,3 cm x 18 cm, ditulis pada satu sisi yang berjumlah 16 baris. Lempeng kedua yang berukuran 44 cm x 18,5 cm pun hanya ditulis pada satu sisinya yang berjumlah 18 baris. Lempeng ketiga berukuran 44,5 cm x 18,5 cm, ditulis pada kedua sisinya, sisi A berjumlah 20 baris dan sisi B berjumlah 13 baris. Sisi B terbagi atas dua bagian, baris pertama sampai pertengahan baris ke-8 merupakan sambungan dari lempeng pertama dan kedua yang berasal dari tahun 824 Çaka. Mulai pertengahan baris ke-8 sampai baris ke-13 memuat peristiwa dari tahun 825 Çaka.   Prasasti ini ditemukan di Desa Kembang Arum, Kecamatan Klegung, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini berisi tentang penetapan status sima bagi Desa Panggumulan di wilayah Puluwati (sekarang Puluwatu termas...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Wukajana
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Wukajana tidak berangka tahun. Dalam prasasti ini dituliskan beberapa barang niaga:   II.A (9)  … tamwaga prakara kawah 1 dyun 1 daÅ‹ 1 buri panliwêttan 1 tarai 1 papañnjutan  (10)  1 saragi inuman 3 wsi-wsi prakara waduÅ‹ 1 patuk patuk 1 twak 1 tampilan 1 kris 1 lukai 1 kampi  (11)  t 1 tatah 1 jara 1 gurumbhagi 1 pamajha 1 nakhaccheda 1 gulumi 1 siku siku 1 lingis 4 landuk 1  (= barang-barang dari tembaga [berupa] 1 cerek, 1 periuk, 1 dandaÅ‹, 1 buri (bejana), 1  panliwêttan,  1 talam, 1 pelita, seperangkat cepuk. Barang-barang dari perunggu (berupa) seperangkat gamelan, 1 baki, 3 perangkat tempat minuman. Barang-barang dari besi [berupa] 1 kapak, 1 beliung, 1 pedang, 1  tampilan , 1 keris, 1 sabit, 1  kampit , 1 tatah, 1 bor, 1 pisau, 1 ketam, 1 alat pemotong kuku, 1 sekop kecil, 1 siku-siku, 4 linggis, 1 parang).   Sekarang prasasti...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Candi Risan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selain ditemukan hasil budaya masa prasejarah juga ditemukan hasil budaya masa klasik. Hasil budaya yang termasuk dalam masa klasik ini berasal dari abad 6 – 10 Masehi. Hasil budaya masa klasik yang ditemukan di Kabupaten Gunung Kidul di antaranya Candi Risan di Kecamatan Semin dan Candi Plembutan di Kecamatan Playen.   Candi Risan terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, berada di koordinat ± 49 UTM X: 4644650, UTM Y: 9138820.   Candi masa klasik ini terdiri atas 2 buah bangunan candi yang berderet dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat. Hal ini diindikasikan dengan adanya penemuan trap tangga naik menuju candi. Candi utara berukuran 13 x 13 m; sedangkan candi selatan berukuran 11,5 x 11,5 m. Kedua bangunan candi ini terbuat dari batu putih.   Latar belakang agama di Candi Risan adalah Buddha. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Awa...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Candi Abang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Abang terletak di Dusun Candiabang, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bentuk candi ini sudah tidak utuh lagi, dan tertutup oleh tanah dan rerumputan sehinggu nampak seperti bukit. Dari bukit ini, kita dapat memandang Kota Yogyakarta dan sekitarnya.   Candi yang mirip piramida ini terbuat dari batu bata merah, bukan terbuat dari batu andesit yang biasa untuk pembuatan candi di Jawa Tengah maupun Yogyakarta. Karena terbuat dari batu bata merah, maka candi ini lebih dikenal sebagai Candi Abang.  Abang  merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa yang bermakna merah. Dari sejumlah temuan hasil ekskavasi pada tahun 2002, diperkirakan candi merupakan peninggalan Hindu, dan dibangun pada abad 9 dan 10 semasa Kerajaan Mataram Kuna.   Bentuk candi ini berdenah segi empat dengan ukuran 36 m x 34 m, yang sekarang ditumbuhi rerumputan sehingga dari kejauhan tampak seperti sebuah b...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Candi Dawangsari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bila Anda ingin mengunjungi situs Candi Dawangsari, pastikan dulu bahwa kendaraan yang akan dipergunakan untuk menuju lokasi haruslah benar-benar fit, mengingat lokasi situs tersebut berada di ketinggian bukit. Dan, sepintas Anda akan tidak menyangka akan bisa melihat lokasi situs tersebut, karena kebanyakan mereka yang pergi ke lokasi tersebut biasanya langsung melihat Candi Barong yang megah bak benteng di atas bukit. Padahal, sebelum kita memarkir kendaraan atau lapor kepada petugas yang menjaga situs tersebut, di situlah lokasi Candi Dawangsari berada.   Candi Dawangsari terletak di Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, atau berseberangan dengan lokasi Candi Barong. Situs candi ini kini hanya menyisakan reruntuhannya saja. Di antara reruntuhan batu candi, terdapat beberapa batu yang berbentuk melingkar yang mengidentifikasikan bentuk dari sebuah stupa, dan bisa dipastikan dahulu candi ini digu...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Candi Miri
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Miri terletak di Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.   Candi ini berada di puncak sebuah bukit, yang tersisa dari bangunan Candi Miri hanya berupa sisa reruntuhan candid an 2 buah bangunan yoni.   Dahulu di situs ini juga terdapat arca nandi yang kini telah diamankan pihak BP3. Dengan adanya arca nandi dan yoni di situs candi ini, bisa dipastikan zaman dahulu Candi Miri digunakan untuk tempat peribadatan umat Hindu.   Lokasi situs ini sangatlah sulit untuk dijangkau kendati mempergunakan sepeda motor, karena sebelum tanjakan sudah tidak ada jalan lagi. Kendaraan harus diparkir di salah satu rumah penduduk sebelum tanjakan, dan kita harus rela berjalan kaki sekitar 2 - 3 Km untuk mencapai lokasi situs tersebut. Dan, lokasi situs tersebut jauh dari keramaian pemukiman pendudu, jadi insting  adventure  Anda benar-benar diuji. Tidak ada tempat bertanya,...

avatar
Arum Tunjung