Bagi orang Minang, lemang tapai adalah salah satu primadona untuk makanan berbuka. Karenanya, penganan ini selalu laris tiap bulan puasa di Padang, Sumatera Barat. Lemang merupakan beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Bahan utamanya adalah beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersihkan dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya dengan daun pisang. Kemudian, baru dituangkan santan ke berasnya, dan bambunya di bakar dengan bara api. Ruas bambu dijaga agar jangan sampai terbakar. Tapai adalah tape beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasikan beras ketan dengan ragi. Secara detail, rebus ketan hitam menggunakan air secukupnya dan kukus. Jika sudah lembut, baru masukkan ragi. Lalu simpan ketan hitam dan tutup rapat, minimal dua hari. Ada dua cara mengonsumsi lemang tapai. Pertama, keduanya diaduk menjadi satu seperti makan kolak. Ketan hitam langsung...
Dadiah, produk fermentasi susu tradisional asal kota Bukittinggi. Kuliner yang satu ini banyak diproduksi di pelosok kampung, antara lain di sekitar kawasan Ngarai Sianok. Dadiah merupakan susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh atau ruas batang bambu. Biasanya, fermentasi yang terjadi berlangsung setidaknya selama satu hari penuh. Tetapi umumnya yang telah dilepas ke pasar adalah dadiah berumur dua hari. Proses fermentasi ini kemudian menghasilkan sejenis krim padat bertekstur lembut dan memiliki cita rasa yang asam. Semakin lama umur fermentasinya, dadiah yang dihasilkan akan semakin padat dan mengeras. Sepintas, dadiah mengingatkan kita pada jenis produk fermentasi susu lain yang lebih populer, yaitu yoghurt. Meskipun sama-sama terbuat dari susu, tetapi ada beberapa hal yang membuat hasil proses fermentasi pada yoghurt dan dadiah memiliki karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaannya adalah dari jenis susu yang digun...
Pernahkah terlintas dibenak Anda, menikmati campuran teh dan telur? Mungkin terdengar sedikit aneh, tetapi di Sumatera Barat Anda dapat menemukannya sebagai salah satu minuman populer. Masyarakat Minangkabau menyebutnya teh telur atau teh talua. Teh ini dapat dengan mudah kita temukan di banyak warung makan di Sumatera Barat. Minuman ini bahkan telah ada di dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau sejak ratusan tahun silam. Minuman ini memiliki tekstur yang lembut dengan citarasa manis serta gurih yang khas. Sekilas, rasanya mirip dengan teh bercampur susu atau teh tarik tetapi terasa lebih berbuih. Bagi Anda yang tidak tahan bau amis dari kuning telur tidak perlu khawatir, karena teh ini nyaris tidak terasa aroma dan rasa amis kuning telur yang menjadi bahan utamanya. Bahkan, tambahan kuning telur memberikan rasa gurih yang menambah kenikmatan dari teh yang disajikan. Kuning telur ini menjelma menjadi buih yang melayang di bagian atas cangkir atau gelas yang menjadi w...
Tradisi Tabuik di Pariaman tidak dapat dilepaskan dari peristiwa memilukan yang terjadi terhadap cucu nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein RA. Putra dari khalifah Ali bin Abi Thalib itu wafat dalam pembantaian di padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Mu'awiyah pada tahun 61 H (680 M). Peristiwa tersebut merupakan bagian dari perang saudara yang terjadi di kalangan umat Islam saat itu. Rangkaian prosesi dalam tradisi Tabuik merupakan wujud ungkapan kesedihan warga Pariaman atas tragedi yang menimpa sayyidina Hussein RA. Sejak prosesi mengambil tanah yang berlangsung pada tanggal 1 Muharram hingga puncaknya saat Tabuik dilarung ke laut, setiap tahapan membawa pesan filosofis yang berkaitan dengan tragedi tersebut. Salah satu bagian dari prosesi dalam tradisi Tabuik adalah ritual mangarak jari-jari. Ritual ini adalah prosesi simbolis saat masyarakat di Pasa dan Subarang beramai-ramai mengarak sebentuk keranjang atau wadah yang disebut panja. Di dalam panja ini terdapat p...
Diantara banyak jenis tarian yang berkembang di Sumatera Barat, tari piring menjadi salah satu yang berhasil bertahan dalam hitungan abad. Tari ini dipercaya sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya masih memiliki pengaruh kuat di Sumatera Barat. Pada masa itu, tari piring menjadi wujud rasa syukur pada para dewa atas karunia yang diberikan dalam wujud hasil panen yang melimpah. Seiring masuknya pengaruh Islam, terjadi penyesuaian dan pergeseran fungsi tarian ini. Tarian ini berkembang lebih sebagai hiburan rakyat yang ditampilkan dalam perhelatan-perhelatan besar. Jika pada era sebelumnya tarian ini diwarnai dengan beraneka jenis sesajian yang dipersembahkan kepada para dewa, maka setelah datangnya Islam, hidangan tersebut disajikan sebagai suguhan bagi para tamu kehormatan. Tarian ini tetap bertahan dan terus mengalami perkembangan meskipun zaman telah berubah. Bahkan, seiring dengan meluasnya area persebaran tarian ini, muncul berbagai variasi tari piring yang semakin mem...
Keseharian masyarakat petani di Padang Panjang pada masa lalu tidak dapat dilepaskan dari suluh atau suluah. Suluh merupakan suatu alat penerangan tradisional yang berbahan bakar minyak tanah. Alat ini digunakan oleh masyarakat petani di pelosok Minangkabau untuk menerangi aktivitas mereka di malam hari. Pada siang hari, para petani beraktivitas di persawahan hingga petang. Saat kumandang adzan maghrib tiba, berduyun-duyun mereka pergi ke surau untuk beribadah dan mengkaji ilmu agama di bawah cahaya redup suluh yang mendampingi mereka. Hiruk pikuk aktivitas para petani ini menjadi inspirasi bagi para seniman tari piring asal Padang Panjang untuk menciptakan sebuah tari kreasi baru. Tarian yang diberi nama tari piring suluh (piriang suluah) ini merupakan pengembangan dari tari piring klasik yang merupakan salah satu jenis tari tradisional paling populer dari Minangkabau. Hal yang membedakan dari tari piriang suluah adalah unsur gerak koreografi yang...
Awalnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petani sehabis panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan masyarakat setempat, kini balapan sapi (atau jawi dalam bahasa setempat) rutin diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar sejak ratusan tahun lalu, yaitu Kecamatan Sungai Tarab, Rambatan, LimaKaum, dan Pariangan. Berbeda dengan karapan sapi di Madura yang diadakan di lintasan kering, pacu jawi dilakukan di tengah-tengah persawahan yang habis panen dalam kondisi berlumpur. Sepasang sapi yang menarik bajak akan berlari di lintasan tanpa lawan karena yang dinilai bukan kecepatan, melainkan lurus atau tidaknya sapi ketika berlari. Biasanya akan terlihat banyak sapi yang berbelok, bahkan berlari ke sawah lain. Karena ini jugalah, pencinta fotografi biasanya sibuk mengoperasikan kamera karena momen sapi berlari di lintasan hanya berlangsung dalam hitungan detik.
Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum. Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International. TEMPAT RUMAH MAKAN: Restoran Sederhana, Jl. Ampera Raya No. 99 Jakarta Selatan, +(021) 78840042 Restoran Sederhana, Pasar Bendungan Hilir Los H Blok A 47/51 Jakarta Pusat, +(021) 5736810 / 5705049 Restoran Sederhana, Jl. Dewi Sartika No. 238 Cawang - Jakarta T...
Selain makanan rendang, dendeng balado dan sate padang ternyata ada lagi makanan yang tidak kalah untuk dicoba saat berwisata ke Sumatera Barat yaitu Katan Durian. Siapa yang tidak tahu dengan buah durian, buah yang berduri tajam dengan isi yang sangat lezat menggoda seluruh orang untuk mencobanya. Ado katan ado lo durian tu baru sero ". Begitulah orang Minang menyebut tentang kuliner yang satu ini yang berarti "ada ketan ada juga durian ini baru nikmat". Ya, bagi masyarakat Sumatera Barat menikmati durian belum lengkap rasanya tanpa kehadiran ketan. Katan merupakan olahan beras ketan yang dikukus hingga matang. Dalam proses pengukusan beras ketan ditambahkan irisan daun pandan agar wangi. Dalam penyajiannya bersama durian, katan ditaburi kelapa parut yang telah ditambahkan garam halus secukupnya. Buah durian yang telah dikupas disajikan diatas piring dengan katan dan kelapa parut. Legitnya buah durian nan manis dan lembut dimakan bersamaan dengan gurihnya kata...