bali
440 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
museum balla lompoa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

MUSEUM BALLA LOMPOA             Dalam bahasa Makassar, ‘balla’ memiliki arti ‘rumah’ dan ‘lompoa’ berarti ‘besar’ sehingga dapat kita artikan bahwa ‘Balla Lompoa’ merupakan rumah besar atau rumah kebesaran. Museum Balla Lompoa ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi benda-benda dari Kerajaan Gowa. Nah, dapat kita ketahui pula bahwa Museum ini berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sedikit menyinggung mengenai sejarah Kerajaan Gowa, dimana Kerajaan Gowa ini terbagi kedalam dua periode yaitu Kerajaan Gowa Purba dan Kerajaan Gowa Lontara’. Kerajaan Gowa Purba merupakan era kerajaan yang disebut sebagai ‘ The Dark History ’. Julukan tersebut tidaklah semerta-merta diberikan pada masa itu. Menurut cerita dari Bapak Andi Jufri Tenri Bali [1] atau yang lebih dikenal dengan Puang Pile, era ini masyarakatnya tidak terlalu banyak y...

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
salokoa (Mahkota Kerajaan)
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Salokoa Mahkota kerajaan gowa (Salokoa) adalah warisan peninggalan kerajaan gowa pertama Tumanurunga pada abad XIII dipakai sampai raja Gowa XXXVI, mahkota ini memiliki berat 1768 gram, mahkota ini dipakai ketika raja (Somba) di nobatkan. pada saat ini, mahkota ini hanya dapat dilihat ketika acara pencucian benda pusaka di museum balla lompoa atau yang biasa disebut "Accera Kalompoang".   Sumber informasi : Andi Jufri Tenri Bali Sumber tulisan & gambar : Vera Dasilva  

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
ponto naga-nagayya
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Ponto Naga-Nagayya Ponto naga-nagayya adalah gelang yang berbentuk naga, ponto (gelang) dan naga-nagayya (naga). ponto ini terbuat dari emas murni dengan berat 985,5 gram berbentuk naga yang melingkar, adapun ponto naga-nagayya yang disebut dengan "mallimpuang" dan "tunipattoang". Mallimpuang adalah gelang berbentuk naga  berkepala satu dan Tunipattoang adalah gelang naga berkepala dua, untuk gelang berkepala dua yang kekuatannya lebih tinggi diletakkan ditangan kanan. sedangkan untuk Tunipattoang yang kekuatannya lebih rendah dari mallimpuang diletakkan ditangan kiri.   Sumber Informasi : Andi Jufri Tenri Bali, Museum Balla Lompoa Sumber Tulisan & Gambar : Vera Dasilva

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
Sarabba Makassar
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Kalau di Jogja, Solo dan sekitarnya mudah dijumpai Wedang Ronde atau Wedang Jahe sebagai penghangat tubuh ketika malam. Di Makassar ada juga minuman khas yang tidak kalah menghangatkan dan juga enak. Namanya sarabbba. Sarabba terbuat dari jahe, santan, dan gula aren. Ada juga yang menambahkan kuning telur dan merica bubuk sebagai variasi. Selain menghangatkan, minuman ini juga berkhasiat mengembalikan stamina yang loyo, mengobati masuk angin, mengatasi perut kembung dan mengusir flu.   RM yang menyediakan: Restaurant OLAMITA Jalan Kh. Abdullah Syafei No.51B, Tebet, RT.6/RW.9, Bukit Duri, RT.6/RW.9, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820 (021) 22983865

avatar
Noval Karom
Gambar Entri
Santo'
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

SANTO’ Bermain diluar rumah pada jaman sekarang mungkin sudah sangat jarang dilakukan oleh anak-anak Indonesia, mereka lebih senang bermain permainan modern seperti Playstation, menonton TV dan permainan-permainan lain yang lebih canggih, padahal permainan-permainan itu sebenarnya hanya akan membuat anak menjadi malas bergerak. Jika anak-anak jaman sekarang ditanya mengenai permainan tradisional seperti cangke' , dende , santo' gebo'-gebo' , boy , enggo jaga dan lainnya rata-rata jawaban mereka adalah tidak tahu. Nah.. untuk melestarikan permainan anak-anak Makassar itu maka artikel kali ini akan membahas salah satu permainan tradisional anak Makassar yaitu permainan Santo' Untuk dapat memainkan permainan ini, caranya cukup mudah dan tidak membutuhkan biaya alias gratis. Sebelum memulai bermain santo' ada baiknya kita mengetahui syarat dan ketentuan-ketentuan yang mesti dipenuhi untuk memainkan permainan ini misalnya, tempa...

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
Permainan Mallulok - Sulawesi Selatan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Luwuk adalah salah satu daerah yang tergabung dalam Provinsi Sulawesi Selatan. Di daerah ini ada sebuah permainan yang oleh mereka disebut mallulok. Mallulok merupakan kata jadian (penggabungan) dari dua kata, yakni ma yang berarti “melakukan sesuatu” dan lulok yaitu nama sebuah alat yang digunakan untuk menghalau binatang, terutama burung-burung. Alat ini jika dipergunakan akan mengeluarkan suara yang bising. Kebisingan inilah yang kemudian membuat binatang atau burung-burung ketakutan (lari menjauh). Konon, pada awalnya permainan ini dilakukan oleh anak-anak petani ketika sawah telah kering dan bersih dari tanaman padi (seudah panen). Dalam permainan ini, siapa yang kalah harus berteriak-teriak, sehingga burung-burung yang menyerang padi-padi yang lepas dari tuaian menjadi ketakutan dan berterbangan. Ketika itu, alat yang digunakan untuk bermain bukan batu pipih yang, jika dilempar, dapat mengeluarkan suara yang bising, tetapi sembarang batu. Dalam p...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Akmemu-memu
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Ara adalah sebuah daerah yang tergabung dalam wilayah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Di daerah ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai akmemu-memu. Akmemu-memu itu sendiri sebenarnya merupakan kata jadian yang berasal dari kata “ak” yang berarti “melakukan sesuatu” dan “memu” yang berarti “tupai”. Dengan demikian, akmemu-memu dapat diartikan sebagai “melakukan sesuatu yang menyerupai seekor tupai”. Konon, permainan akmemu-memu berawal dari kebiasaan yang dilakukan oleh penduduk Ara yang sering pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Pada saat di hutan tersebut, mereka menjumpai pertikaian antara sekelompok tupai dengan seekor monyet yang saling memperebutkan buah-buahan di atas pohon. Kebiasaan berkelahi antara tupai dengan monyet inilah yang pada akhirnya dijadikan sebagai sebuah permainan oleh anak-anak di daerah Ara. Dalam permainan ini, para pemain dibagi menjadi dua regu, yaitu regu t...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Marraga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Marraga berasal dari kata Bugis, sedangkan orang Makassar, sering menyebut permainan ini dengan akraga (olah raga). Marraga termasuk jenis permainan yang memadukan unsur olah raga dan seni. Permainan ini memerlukan kecekatan, ketangkasan dan kelincahan. Permainan yang berasal dari Malaka ini, konon hanya dilakukan oleh para bangsawan Bugis saat diadakannya upacara-upacara resmi kerajaan seperti, pelantikan raja dan perkawinan anggota kerajaan. Versi yang lain menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Pulau Nias (Sumatera Utara). Dewasa ini marraga bukan hanya dimainkan oleh para bangsawan, tetapi juga oleh orang kebanyakan.   Pemain Marraga umumnya dimainkan oleh pria, baik remaja maupun dewasa. Dalam satu permainan jumlah pemainnya 5--15 orang.   Tempat dan Peralatan Permainan Permainan ini dilakukan pada sebidang tanah datar yang permukaannya dibuat lingkaran dengan garis tengah minimal 6 meter. Peralatan yang digunakan adalah raga, yaitu s...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Permainan Aklobang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Bugis dan Makassar sesungguhnya dua kelompok etnik yang masing-masing memiliki variasi budaya. Namun, kedua etnik tersebut sering disatukan dengan nama “Bugis-Makassar” karena banyak persamaannya (Melalatoa, 1995:184). Lepas dari masalah itu, yang jelas masing-masing etnik tersebut juga menumbuhkembangkan budaya yang sesuai dengan kondisi geografis daerahnya. Mereka yang tinggal di daerah pesisir Ara, Bima dan Lemo-lemo yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, pada umumnya bekerja sebagai pembuat perahu layar. Keahlian itulah yang kemudian seringkali membuat kaum laki-laki (para suami) meninggalkan desa untuk waktu yang relatif lama (bekerja di luar desanya). Sementara, anak dan isterinya tetap tinggal di desanya dan berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan melakukan berbagai pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti mencari kayu bakar di hutan. Kegiatan mencari kayu bakar yang dilakukan oleh kaum pe...

avatar
Ressy vemialita