Kelapa adalah nama salah satu daerah yang ada di kawasan Bangka Barat, merupakan daerah penghasil timah juga, namun timah di daerah ini berbeda dengan timah-timah dari daerah lainnya. Pada dasarnya, wilayah Kelapa memiliki kandungan timah, sama dengan daerah-daerah lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini. Namun berbeda, jika timah di luar wilayah Kelapa laku dijual, sedangkan timah di Kelapa sendiri tidak ada nilainya, karena kadarnya sangat rendah atau bahkan tidak berkadar sama sekali alias kopong. Menurut legenda, timah di Kelapa disumpah atau disarat oleh para orang tua zaman dulu yang hidup pada masa zaman penjajahan Belanda. Mengetahui kaum kolonialis Belanda yang akan masuk ke Kelapa, dikhawatirkan penjajah akan menggali dan mengambil timah dari bumi Kelapa. Para Suku Do dan Empeng yang hidup pada zaman Belanda di daerah Kelapa, memberikan 'sarat' ke timah. Alhasil, menurutnya timah di daerah ini kadarn...
Buding adalah desa terdekat wilayah Kecamatan Kelapa Kampit, berjarak sekitar 44 kilometer dari Tanjungpandan, ibu kota Kabupaten Belitung. Penduduk desa ini memiliki legenda “ kebanggaan “, Keramat Gadong. Kisah ini terjadi jauh sebelum datang penjajah. Di saat jalan raya yang menghubungkan Tanjungpandan – Manggar ( seperti sekarang ini ) belum ada. Saat sebagian besar penduduk memilih tinggal di pedalaman untuk menghindarkan gangguan lanun yang suka merampok, serta menculik wanita dan anak-anak. Di antara penduduk Belitung yang tinggal di pedalaman tersebut terdapatlah satu keluarga bermukim di sekitar daerah Buding mengarah ke Pering. Keluarga ini mengandalkan hidup dari hasil ladang, hingga mereka selalu berpindah-pindah mengikuti ladang yang di buka.Kepala keluarga itu bernama Kuman Manor. Ia memiliki seorang istri yang sedang mengandung anak keduanya dan seorang anak perempuan bernama Taila. Hatta. Suatu hari...
Ritual Jelangkung Versi Cina di Bangka Belitung Apa yang kamu pikirkan jika kamu mendengar ada seseorang atau sekelompok orang mengadakan acara untuk mengundang arwah atau yang sering di sebut juga JAILANGKUNG? Ya… mungkin kamu akan berpikir ini sangat konyol, karena di jaman yang sudah modern masih ada juga yang percaya dengan yang namanya hantu, setan, jin atau sejenisnya. Budaya orang timur memang sarat dengan yang namanya mistik warisan leluhur.Tidak heran jika di masyarakat kita terdengan adanya ritual yang dapat mengundang arwah dan sejenisnya. Salah satu ritual pemanggilan arwah yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan media boneka yang biasa di sebut jailangkung. Karena ritual jailangkung bisa di lakukan oleh siapapun asalkan bisa membaca mantera-mantera pengundangnya. Disini saya menemukan adanya berbagai versi dan tata cara yang berbeda dalam ritual pemangilan arwah yang di sebut jailangkung in...
Pakaian adat pengantin Kota Pangkalpinang untuk perempuan adalah baju kurung merah yang biasanya terbuat dari bahan sutra atau beludru yang jaman dulu disebut baju Seting dan kain yang dipakai adalah kain bersusur atau kain lasem atau disebut juga kain cual yang merupakan kain tenun asli dari Mentok. Pada kepalanya memakai mahkota yang dinamakan “Paksian”. Bagi mempelai laki-laki memakai “Sorban” atau disebut “Sungkon”. Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota Mentok yang merupakan pusat pemerintahan p...
Ritual ini diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Bulan ini dipercayai oleh masyarakat Melayu pesisir bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala kepada umat manusia. Dan ritual itu adalah medium memohon ampun dan bermunajat agar dijauhkan dari bala. Masyarakat menyebutnya Rebo Kasan. Berasal dari kata “Rebo Kasat”yang berarti Rabu terakhir di bulan Shafar. Kumandang azan, pencelupan air wafaq, pelepasan ketupat lepas serta meminumnya adalah puncak ritual dari Rebo Kasan itu sendiri. Salah satu masyarakat melayu yang masih menjalankan tradisi ini adalah masyarakat desa Air Anyir di Kecamatan Merawang Bangka. Merupakan tradisi yang telah berusia ratusan tahun. Sejak abad ke-16, nenek moyang mereka sudah menjalankan ritual ini. Pada masa itu, nenek moyang mereka biasanya melaksanakan shalat sunnah empat raka’at dengan membaca satu kali al Fatihah, Al Kautsar sebanyak 17 kali, Al Ikhlas sebanyal lima kali, Al Falaq d...
Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya, selama ratusan tahun, menetap di lautan. Baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan, dan hanya melaut jika ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil ( Jong ) yang di dalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal) . Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yakni antara bulan Agustus-November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyarakat suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan a...
Suak-Gual adalah nama suatu daerah di provinsi Bangka Belitung. Sejarah penamaan daerah ini adalah pada jaman dulu Lonan (bajak laut) masuk melalui sungai menuju ke pedalaman atau hutan dan pada saat itu Lonan melihat kepulan (bualan). Bualan itu hanya akan dilihat oleh orang yang memiliki niat tidak baik atau jahat. Gual sendiri diambil dari kata bualan
Kuburan Nek Bongkok adalah Sebuah makam bersejarah yang dikeramatkan yang merupakan makam seorang nenek bertubuh bongkok dan berlidah hitam di jaman dulu yang konon sangat dihormati. Masyarakat percaya jika mereka selamat dari bencana atau bahaya harus menaburkan beras kunyit di kuburan itu sebagai rasa syukur atau sedekah.
“Pergi Batu” Mitos sumur batu sumur ini terletak krang lebih 50 M. Masyarakat percaya bhawa orang luar daerah yang minum air sumur ini suatu saat nanti akan kembali lagi di desa ini. Hal unik dari pergi batu adalah airnya tidak pernah surut meski dalam kondisi kekeringan dan airnya tidak terasa asin meski memiliki jarak <50 m dari bibir pantai.